Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Program Terbaru SAP Express "Sahabat Satria"

Saat ini SAP Express meluncurkan program baru, yaitu Sahabat Satria . Program ini merupakan program semi korporat atau alias setengah menganut sistem agen retail dan setengahnya lagi menganut sistem korporat. Program ini menyasar kepada perkantoran atau pelaku bisnis online yang mau dibantu untuk penjemputan gratis pengiriman mereka, namun untuk shipment mereka tidak sebanyak agen retail atau pun klien korporat. Memang sama dengan agen retail, gak ada target pengiriman. Jika di total ongkir perbulan, pengirimannya gak sampai di nominal Rp. 300.000,-  Program ini juga bisa diambil oleh klien yang bermukim di sekitar agen retail SAP Express. Jika 1 Km kiri dan kanan serta depan belakang mereka sudah ada agen retail SAP Express, maka yang bersangkutan sudah tidak bisa lagi untuk membuka agen retail baru di sana. Namun, jika mereka ada pengiriman dan minta di jemput juga, maka bisa menggunakan layanan Program Sahabat Satria tersebut. Adapun kelebihan Program Sahabat Satria lebih

Social Selling

Pagi ini selepas melaksanakan ibadah, saya seperti biasanya menyusun planning yang akan di laksanakan seharian ini. Setelah itu, saya kembali memutar video youtube yang sudah setengah saya tonton pada malam tadi. Channel yang saya tonton adalah channel milik pak Antonius Arif, yang membahas full mengenai sales. Saya sedikit lupa judulnya, intinya tentang Social Selling. Coach Antonius Arif memberikan arahan, ketika kita ingin menjual produk kepada perusahaan-perusahaan, coba di cari dulu perusahaan yang akan di tuju. Kemudian cari di Facebook, Instagram atau Linkedin akun Persont in Charge (PIC) yang akan di tuju pada perusahaan tersebut. Setelah dapat, maka connect-kan akun kita dengan akun PIC tersebut. Setelah connect kita gak boleh jualan dulu. Kita harus jalin hubungan terlebih dahulu dengan beliau. Caranya dengan rumus : 10-10-10. Apa itu ? 10 pertama, lakukan 10 x like status orang tersebut. Setiap status atau share postingan yang mereka unggah kita like. 10 Ked

Visit Ke Klien Bareng Istri

Hari ini untuk kedua kalinya, saya visit ke klien di temani istri. Sebenarnya, hari ini juga istri sudah janjian dengan sepupu pergi ke tempat kakak Ibu mertua. Janjian ini pun sudah sejak seminggu yang lalu. Namun, beliau gak tega melepas saya sendiri pergi prospek ke tempat klien yang berjarak dari kontrakan kisaran satu jam lima belas menit. Rencana visit ke klien ini juga bukan hari Sabtu ini, tetapi senin depan. Karena saya gak bisa, begitu juga dengan klien tersebut, ya akhirnya di pilih juga hari ini untuk melakukan pertemuan.  Saya pun juga sudah sampaikan kepada istri, gak apa biar abang saja sendiri. InsyaAllah Jakarta ke Cibinong dengan motor InsyaAllah bisa kok. Kan udah ada google maps. Tapi akhirnya, istri membatalkan janji dengan sepupu beliau dan memilih menemani saya pergi visit ke klien. Klien ini sebenarnya merupakan perusahaan tempat teman saya bekerja. Dulunya beliau merupakan SPV operasional di SAPX Padang . Ketika dapat tawaran menarik di sini, beliau p

SAP Express Apaan !

Beberapa waktu yang lalu bagian retail SAP Express infokan nama-nama beserta nomor HP mereka masing-masing yang menyatakan minat untuk menjadi agen retail SAP Express . List nama yang di share di group WA internal retail tersebut hampir kisaran 40-60 orang dalam sehari. Ini sungguh pertumbuhan agen retail SAP Express yang sangat hebat. Sejak 2015 SAP Express berdiri, baru pertama kali ini masyarakat sangat antusias dan berbondong-bondong untuk menjadi bagian dari SAP Express (SAPX) . SAP Express Apaan sih, SAPX tidak setenar dengan ekspedisi-ekspedisi lainnya di tanah air. Namun SAP Express bisa menjadi alternative peluang bagi masyarakat yang ingin memiliki sebuah perusahaan ekspedisi. Sebuah peluang usaha tambahan dengan modal yang minim. Hanya mengeluarkan investasi sebesar Rp. 350.000,- masyarakat umum bisa membuka usaha agen retail SAP Express di rumah mereka. Agen retail SAPX ini bisa menampung pengiriman-pengiriman paket/dokumen dari warga sekitar. Tidak hanya kiriman pa

Dari Iseng Sharing Pengalaman

Saya satu-satunya sales cabang di SAP Express yang masih bertahan hingga saat ini. Dahulu ketika saya masuk di perusahaan ini proses belajar langsung dari kepala cabang. Bahan yang saya dapatkan pada saat itu, saya coba terapkan dalam prospek klien, namun ternyata di lapangan masih banyak kendala yang saya temukan. Kemudian saya coba untuk terus berinovasi hingga, banyak ide dan gagasan yang telah saya terapkan berhasil di lapangan. Waktu terus bergulir, semakin banyak sales cabang yang tidak bisa bertahan. Dari beberapa sales yang keluar, saya dapatkan informasi, bahwa mereka banyak yang tidak bisa bertahan, lantaran mereka di minta untuk capai target namun pembekalan tidak cukup. Nah, dari sanalah saya dan Rahmadi sales Aceh pada waktu itu membuat sebuah group khusus sales cabang sumatera untuk membantu sales-sales cabang lainnya.  Apa pola dan cara yang telah saya temukan kemudian saya aplikasikan di lapangan dan terbukti berhasil, kemudian saya share ke cabang SAP Express lain

Terima Kiriman COD, Jadi Teringat...

Sedang enak kerja, tiba-tiba telpon genggam saya berdering dari nomor yang tidak dikenal, kemudian saya jawab panggilan tersebut. Ternyata beliau seorang kurir dari “Sibiru” yang antarkan paket kiriman COD saya dari Lazada. Saya kira yang mengantarkan paket yaitu dari LEX sendiri seperti sebelum-sebelumnya ternyata lain pada pengantaran kali ini. Alamat memang sengaja saya buatkan di rumah agar memudahkan pengambilan, saya perkiraan sampainya paket tersebut pada Sabtu atau Minggu tapi ternyata paket sampai lebih cepat satu hari. Akhirnya saya keluar dari kantor menuju ke gerbang gang rumah kontrakkan saya. Jaraknya sangat dekat kok, Cuma satu menit dengan berjalan kaki. Sesampainya di sana, eh ternyata abang kurirnya gak ada. Saya coba call beberapa kali, ternyata gak ada jawaban. Saya kesal banget. Kalo saya batalkan pesanan gimana ya? Ternyata kurirnya ngantarkan satu paket ke tempat lain yang jaraknya gak terlalu jauh. Ketika saya sudah kembali ke kantor, beliau menghubungi s

Telat Pick Up Kiriman Klien

Saya sangat menyenangi pekerjaan yang berspesialisasi. Dalam artian focus terhadap satu pekerjaan saja. Jika ada pekerjaan yang banyak dalam sekali waktu biasanya tidak akan yang maksimal. Dahulu ketika pertama kali di SAP Express, saya mengerjakan banyak hal dalam satu hari. Pagi Buat penawaran, susun list visit kemudian pergi prospek hingga istirahat siang. Selepas itu, bantu pick up sampai ashar dan setelah itu bantu input hingga bagging. Setelah driver ke Bandara berangkat baru kita bisa pulang. Pekerjaan seperti ini bisa saya kerjakan karena kiriman masih sedikit, pegawai pun baru hanya beberapa orang saja.  Jika membandingkan dengan tetangga “simerah” mereka mempunyai karyawan dalam satu kantor bisa beberapa orang dan wilayah pengantarannya pun palingan maksimal beberapa kelurahan saja. Sehingga jika, team kurirnya di minta untuk delivery dan pick up paket ke klien, saya rasa ini bisa maksimal dilakukan.  Namun untuk yang kantornya cuma satu per kota administratif, dan k