Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Notes

Bantu Hemat Uang Perusahaan

Perusahaan tempat ku bekerja saat ini bukanlah punya ku, dan bukan pula kepunyaaan keluarga ku, akan tetapi perusahaan ini adalah milik orang lain. Aku hanya pegawai di sini. Meskipun begitu, sebagai seorang karyawan tentu harus menjaga perusahaan tempatnya bekerja dengan baik, dan memberikan usaha yang optimal demi kemajuan perusahaan. Termasuk salah satunya menghemat uang perusahaan. Banyak teman-teman ku di cabang lain, menghamburkan uang perusahaan untuk ini dan itu, namun hasilnya tidak seberapa pengaruh untuk pencapaian omset penjualan perusahaan. Secara detail kondisi mereka di sana, aku pun tak tahu. Aku tidak berburuk sangka sama mereka. Namun, satu hal yang ingin ku sampaikan pada postingan kali ini adalah semakin sedikit modal perusahaan yang keluar, namun bisa menghasilkan omset yang sangat besar, maka itulah nilai tambah dirimu dan seluruh team yang bekerja bersamamu.  Meskipun tidak owner, aku sangat merasa bertanggung jawab untuk mengirit dana perusahaan. Seke

Kisah Nyata Seorang Kurir Freelance

Ini sebuah kisah nyata tentang seorang kurir freelance yang akhirnya berhasil menjadi kurir tetap. Sebuah semangat juang yang sangat menginspirasi bagi saya. Manatahu juga setelah Anda membaca artikel ini, anda juga bisa terinspirasi. Bermula saat semua kesempatan telah tertutup untuknya. Ini merupakan hasil dari suatu kegiatan silaturrahim yang tidak mengharapkan apa pun, murni hanya untuk menemui salah seorang keluarga dari pihak Ayah. Anggap saja namanya N, sudah beristri dan memiliki seorang anak lelaki. Pekerjaannya serabutan, ojek becak. Mengantarkan orang ke pasar dan membawa belanjaan orang tersebut, terkadang sehari ada yang menggunakan jasanya, namun sering juga tidak ada barang belanjaan yang di bawa. Ada salah seorang family N bekerja di perusahaan yang sama denganku. Lalu beliau menyodorkan penawaran ke N untuk mencoba menjadi kurir freelance. Manatahu suatu saat pekerjaan N bagus, perusahaan kami akan merekrut N untuk menjadi kurir tetap. Akhirnya N menyetujui da

Kita Semua Pahlawan

Hari Jumat ini bertepatan dengan tanggal 10 November 2017 dan juga merupakan hari Pahlawan. Selamat Hari Pahlawan ya sobat, semoga kita selalu bisa meneladani sifat kesatria dari para pahlawan kita terdahulu yang dengan susah payahnya merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia ini. Dan mari kita berusaha sekuat tenaga untuk juga menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri, keluarga, Agama Islam dan Bangsa ini ke depannya.  Sobat, mungkin banyak orang di kantor ku mengira, bahwa hanya sales lah yang bisa dikatakan pahlawan bagi mereka. Karena melalui sales, semua klien bisa didapatkan dan mempercayakan kirimannya pada perusahaan kami. Adanya klien dan melakukan pembayaran tepat waktu, sehingga bisa membuat neraca keuangan perusahaan stabil dan bisa menghidupi 60 Karyawan pada saat ini. Padahal, jika hanya sales saja yang bekerja tanpa bantuan 58 karyawan lainnya + Kacab juga, tentu kita tidak akan bertumbuh dengan cepat seperti sekarang. Tugas pokok dan fungsi kita masing-masi

Si Tukang Pangkas Rambut

Saya punya langganan tukang pangkas rambut di Terandam Padang. Rata-rata sebulan atau dua bulan sekali saya selalu mampir ke sana. Terakhir sih, awal bulan Oktober kemaren ku mampir untuk pangkas rambut. Kali ini ku mampir setelah melakukan service dan cuci motor. Ketika service motor saya mendapatkan antrean kedua, jadi bisa lebih cepat selesainya. Saat cuci motor dapat giliran ketiga, sehingga butuh waktu agak lama dikit nunggu motor selesai dicuci dan dikeringkan. Eh..ternyata pada saat pangkas rambut, dapat antrian yang kelima. Waduuh.... Padahal di sebelahnya terdapat tukang pangkas rambut juga. Namun, entah gimana, saya biarlah menunggu dari pada pindah ke tukang pangkas rambut yang lain. Sambil menunggu, saya biasanya baca Group WA kantor dan baca tulisan di group telegram karena lebih irit paket. hehehe...Habisnya  koran di tempat pangkas rambut tersebut, sedang di baca oleh Bapak yang sama-sama menunggu antrian untuk menyerahkan kepalanya..hihihi. Nah, ada yang lu

Badan Pegal, Mau Diurut?

Minggu nan lalu, Feri seorang teman sekelas pada saat kuliah, diurut sama ahli urut langgananku. Beberapa waktu sebelumnya Feri mengeluh ada yang terkilir di bahunya terasa, kemudian badan juga pegal-pegal. " Ky, ada yang kenal ahli urut gak ya?", sahutnya padaku. "Ada Fer", jawab ku. "Riky udh beberapa kali di urut sama beliau. Alhamdulillah lebih segar, pegal-pegal hilang sudah. Coba deh fer," lanjutku padanya. Nomor telpon ahli urut tersebut ku serahkan ke Feri. Namanya Pak Das, nama lengkapnya ku juga kurang tahu. Biasanya Ayahku memanggil beliau dengan sebutan begitu. Rumahnya kisaran 16 menit jika menggunakan motor dari rumahku. Biasanya, jika kita butuh ahli urut, calling saja beliau, sesuai jam yang telah kita sepakati, beliau akan datang ke rumah kita. Lumayan banyak juga langganan beliau. Disamping itu, banyak juga murit beliau yang sudah diajarkan untuk urut. Selain urut beliau juga bisa bertukang. Keseharian beliau kalau tidak menguru

Maju Terus Pantang Mundur

Sudah hampir tiga minggu rasanya, belum satu pun klien yang bisa deal untuk kerjasama dengan perusahaanku saat ini. Bukan aku tidak mencari klien, tiap hari Senin-Jumat selalu ada klien yang aku masukin penawaran ke sana dan ajak kerjasama dengan kami. Namun, apa boleh buat, sampai sabtu kemaren belum ada satu pun yang bisa langsung bekerjasama. Patah semangat...? tidak. Pasrah? tidak juga. Untuk hal semacam itu, sebenarnya udah terbiasa. Asalkan aku tetap santai, tenang, dan selalu berharap dan berusaha semaksimal mungkin. Di dunia marketing ini yang penting adalah aktifitas. Selama kita beraktifitas, selama mulut kita selalu "bercuap" mengenalkan jasa kita kepada orang lain. Selama itu pula, akan selalu ada kesempatan untuk menambah klien.  Jika kita berhenti dari aktifitas memperkenalkan jasa atau perusahaan kita, maka peluang tidak akan terbuka otomatis. Kita harus bersabar dan berusaha setiap hari kerja harus ada aktifitas " selling ." Alhamdulil

Coretan Disecarik Kertas Bekas

Ibu sering sedikit agak kesal kepadaku, karena menyimpan terus kertas bekas. Kertas bekas yang dimaksud adalah kertas yang sudah digunakan, namun halaman belakangnya masih kosong atau masih bisa digunakan. Ayah dan Ibu biasanya, jika melihat kertas atau bahan yang tidak dipakai pasti langsung dibuang. Agar rumah jadi rapi dan bersih. Namun, bagiku yang Alhamdulillah selalu berkeliaran ide-ide, jadi teramat sayang membuang kertas bekas yang masih bisa digunakan tersebut. *** Sabtu yang lalu, Lenny salah satu teman di kantor yang seruangan denganku juga ngomel. Ngomel yang sama soal kertas bekas. Banyak kertas bekas di sekitar meja kerjaku. Maklum, banyak input yang salah, print yang salah, atau cetak resi yang berlebih ku kumpulkan. Sebenarnya tidak hanya di meja ku saja yang ku kumpulkan, namun juga meja kerja kawan-kawan lainnya. Sayang jika dibuang, karena halaman belakangnya masih bisa digunakan. Manfaat kertas bekas itu bagiku adalah untuk mencatat ide-ide yang bergentay

Ekspansi Perusahaan dan Sate Danguang-Danguang

Beberapa Minggu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi beberapa daerah di Sumatera Barat. Kalau dari Padang sih, cuma beberapa jam saja ke sana. Ya palingan paling jauh 3 jam an dari Kota Padang. Daerah yang saya kunjungi Pariaman, Padang Panjang, Solok, Bukittinggi dan Payakumbuh. Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Memang sekali sebulan saya mungkin harus ke daerah tersebut, untuk mengembangkan sayap perusahaan.  Kebetulan setiap ke daerah saya ditemani seorang teman bernama Dedi Anjang. Sebuah prinsip yang saya ikuti dari beliau adalah ketika kita berkunjung ke suatu daerah, coba kenali apa yang spesial dari daerah tersebut untuk makanan/minumannya kemudian coba rasanya. Jadi, dimana daerah yang kami kunjungi selalu makan/minum di tempat yang favorit dan terkenal di sana. Salah satu daerah yang satu kunjungi, yaitu Payakumbuh. Nama daerahnya Danguang-danguang. Rasanya kisaran 30 menitlah dari Kota Payakumbuh.  Siapa yang tidak kenal dengan danguang-danguang. Tempat a

Teman Yang Menolongmu Kelak

Alhamdulillah ketika di SMA dan Kuliah S1 dulu, saya pernah aktif di organisasi keislaman. Banyak teman yang saya kenal, sama-sama ikut taklim, ngaji, rapat organisasi dan  itu pun saling mengingatkan untuk meningkatkan keimanan kita masing-masing. Saya bersyukur akan hal itu. Saat ini teman-teman saya yang dahulu, sekarang sudah menyebar entah kemana. Masih banyak kesempatan saya mengulangi hal tersebut untuk saat ini. Namun, saya banyak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Padahal jika saya masih aktif, tentunya ini akan membentuk karakter pribadi saya yang lebih baik lagi, akan ada bantuan kontrol juga terhadap ibadah saya. Sehingga, saya juga bisa meningkatkan keimanan pribadi, dan bisa berpacu untuk meningkatkan amal masing-masing. Ketika berada di lingkungan heterogen saat ini, belum tentu kita bisa menulari hal positif, bahkan kita akan bisa tertular hal negatif dan larut di dalamnya. Makanya, betul yang di sampaikan oleh salah seorang teman dekatku, "Gabung lah lag

Ketika Hutang Banyak Melilit

Salah satu kebiasaan baruku adalah menonton Youtube. Video yang ku tonton paling sering seputar ceramah agama, trik, dan tips, serta panduan untuk bisnis, sales dan motivasi.  Video ceramah yang sering ku tonton adalah Ustd. Khalid Basalamah, Ustd Abdul Somat, Ustd Adi Hidayat, Ustd Syafiq Reza Basalamah dan Ustd Hanan Attaki. Ustd yang lain ada juga, mungkin karena video-video Ustd-ustd tersebut yang paling banyak di Youtube. Kebetulan barusan saya tonton video ustd Dr. Syafiq Reza Basalamah. Judulnya tentang " Ketika Hutangku Banyak. " Wah ini menarik banget. Ini kondisi ku waktu beberapa tahun yang lalu. Aku punya hutang kartu kredit yang lumayan banyak jika ukuran seorang pekerja kantoran. Alhamdulillah, sekarang Allah Swt sudah dan masih membantuku untuk melunasinya satu per satu dan sedikit demi sedikit. Melalui postingan tulisan ini, sengaja saya tuliskan semoga sobat, tidak terjebak hutang yang sama seperti pengalaman-pengalaman saya sebelumnya. Kebut

Bersyukur Dengan Banyaknya Pekerjaan Saat ini...

Seorang teman yang se Ide dengan saya, serta mempunyai semangat yang sama dalam memajukan perusahaan pernah menyampaikan suatu hal bahwa, ada salah seorang di sebuah kantor sub cabang kami yang sangat senang dengan tidak adanya kiriman dari salah satu klien. Klien tersebut merupakan salah satu klien besar, yang dengan susah payahnya saya dapatkan. Sejak 2015 saya masukkan penawaran, baru Mei 2017 mereka baru mempercayakan kiriman mereka dengan perusahaan saya saat ini. Sayangnya, cuma satu bulan kami bisa kerjasama, selepas itu mereka balik ke vendor lama. Saat sebulan tersebut, staf ini selalu mengeluh dengan banyaknya kerjaannya. Padahal sebelumnya beliau tidak ada pekerjaan sama sekali loh ya. Alhamdulillah, sibos mempercayakannya di kantor sub Cabang. Harusnya beliau bersyukur ada pekerjaan. Ya, gitulah mentalitas kita kebanyakan. Sekarang, rasanya tidak banyak yang bisa mereka kerjakan. Klien besar sudah banyak yang putus. Mungkin saat ini mereka tentunya lebih banyak nya

Saran Bagus, Ditolak Terus...

Masih jelas diingatan, ketika dahulu di kampus ikut organisasi. Dahulu, ketika salah satu anggota organisasi memberikan masukan dan gagasan, kita olah bersama, kaji dan laksanakan bersama, bahkan ada juga yang gagasannya kita sempurnakan. Sehingga, saat pelaksanaan gagasan tersebut serentak dan kompak serta semangat kita melaksanakannya. Berbeda halnya pada saat ini. Terkesan Top Down, dari atasan saja...Terkadang tidak semua gagasan yang dilontarkan pimpinan bagus, ada juga yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Maka, sudah sepantasnya bawahan memberikan gagasan tambahan untuk melengkapi gagasan yang dimaksudkan oleh atasan tersebut.  Seharusnya, sebagai atasan, mestinya berterima kasih kepada bawahannya, karena sudah memberikan masukan. Toh, jika tidak sesuai dengan maksud yang di tuju, atasan kan bisa melakukan apresiasi terlebih dahulu dan membetulkan ide dari bawahannya dengan mengungkapkan dimana kelemahan ide tersebut. Jika butuh dikaji, terima dulu gagasa

Komitmen Menjaga Service

Saya sebagai sales, sering berdebat dengan kawan di bagian Operasional. Perdebatan kami sering berkisar seputar menjaga service, terutama untuk pengantaran yang bisa lebih cepat dan aman. Selama ini, produk yang dijual, ada yang reguler, ada yang ODS, ada yang SDS. Namun, antara ODS dan Reguler sama saja untuk segi servicenya, beda di harga saja. Ini tentu merugikan customer, bayar mahal, namun servicenya sama saja. Saya sudah bilang sejak awal, jika ada produk ODS namanya yang kita jual, maka kita butuh komitmen menjaga servicenya. Misalkan, service ODS harus diberangkatkan langsung ke tujuan, tanpa transit. Misalkan kiriman ODS ke Jambi dan Pekanbaru, maka jika ada paket/dokumen tujuan Jambi dan Pekanbaru jangan pula diterbangkan ke Jakarta, tapi langsung via darat ke Jambi dan Pekanbaru langsung. Padang ke Jambi dan Padang ke Pekanbaru bisa semalam saja dengan mobil atau via darat. Maka, jika kiriman ODS, mau tak mau harus kita berangkatkan via darat walau hanya ada satu dokume

Saya Tidak Pegawai, Apakah Bisa Mempersiapkan Dana Pensiun?

Bicara persiapan Pensiun mungkin terlalu cepat menurut mu, itu kalau kamu berusia 20 tahunan. Akan tetapi bagi Bapak/ Ibu yang sudah berusia di atas 50 tahun, dan tinggal beberapa tahun lagi akan pensiun, tentunya bicarakan pensiun buat mereka pastinya sudah terlambat. Mereka akan lebih memilih pasrah dengan uang pensiun yang akan mereka terima, baik dari perusahaan maupun pemerintah, jika mereka seorang Pegawai Negeri Sipil. Sebenarnya saat kita bicarakan mempersiapkan pensiun, kita tentunya akan bicarakan tentang "persiapan dana untuk saat pensiun". Semakin lebih cepat kita mempersiapkannya, akan semakin murah dan sedikit dana yang bisa kita sisihkan dari sekarang. Lebih cepat lebih mudah kita bisa mempersiapkannya. Jika ditunda, maka akan semakin berat dan susah kita mempersiapkan dana pensiun untuk masa tua kita kelak. Kehidupan yang seharusnya, ketika Bapak/Ibu kita telah mamasuki usia pensiun, mereka tidak menanggung beban biaya keluarga lagi, harusnya mereka h

Tarik Kembali Dana Haji, Lho Kenapa?

Senin kemaren saya menemani tante ke bank Nagari untuk urus penarikan dana haji om. Lho.. Kok Di tarik? Iya lah, karena om sudah pergi untuk selamanya. Sempat juga diminta ke Depag, agar diganti dengan anak bungsu beliau. Gak bisa kata depag. Aturan dari pemerintah, bagaimana pun tidak bisa diganti dan harus ditarik dananya dan dikembalikan ke ahli waris. Bagaimana pun tante akhirnya harus naik haji sendiri. Sekitar Januari 2017 dengan ditemani Ayah saya, kakak Ayah tersebut datang ke depag untuk mengurus penarikan dana haji milik alm. Om. Sudah selesai segala persyaratan, kata pegawai Depag kota Padang, Dana haji almarhum akan di transfer sekitar 3 bulan kemudian, berarti kisaran Maret 2017.  Sekitar bulan Agustus 2017, tante menghubungi saya. Minta tolong untuk mencek ke bank Nagari apa dananya sudah masuk. Sebelum-sebelumnya kakak sepupu juga sudah melakukan pengecekan memang belum masuk. Lantaran beliau semua sibuk, hanya saya yang bisa membantu. Kemudian saya bawa lah seg

Jalani Aja, Jangan Dipikirkan Bagaimana Hasilnya..

Hari ini aktifitas kunjungan prospek yang ku lakukan sangat banyak dibandingkan hari kemaren dan satu minggu sebelumnya. Hal hasil, banyak yang sangat berpotensi untuk mengisi daftar klien ku dalam waktu dekat. Tentunya semakin banyak aktifitas prospek yang ku lakukan, semakin besar peluang klien yang ku dapat. Sebelumnya, aktifitas yang ku lakukan kemaren sangat sedikit. Padahal rencana yang ku jalani sungguh sangat banyak dan sudah ku list dengan baik. Namun, entah kenapa sedikit yang bisa ku jalani dan hasilnya sangat minim. Belajar dari hari ini yang ku dapatkan adalah bahwa aku tidak memikirkan bagaimana hasilnya. Akan tetapi, aku bertekad saja menjalani segala aktifitas prospek yang sudah ku list di secarik kertas. Alhamdulillah, hasilnya tidak mengecewakan, dan terlebih ada rasa bahagia dan plong di jiwa, karena ternyata aku bisa mengefisiensikan waktu, sehingga banyak klien yang bisa ku prospek. InsyaAllah ini semua semoga bisa menjadi klien ku dalam waktu dekat. 

Ide Yang Disepelekan

Setiap karyawan memang dituntut untuk kerja maksimal di kantornya. Tentunya tidak hanya kerja asalan dan cepat selesai saja, akan tetapi kerja dengan serius dan sungguh-sungguh. Sehingga tidak terjadi persoalan bagi perusahaan dan kliennya di kemudian hari.  Kerja bukan hanya sekedar mengerjakan kerjaan yang rutinitas saja, namun karyawan juga harus mengimprovisasi diri sehingga muncul ide atau gagasan untuk lebih bisa memudahkan pekerjaan yang dilaksanakan pada saat ini. Ide dan gagasan yang muncul tersebut tentunya bisa memberikan efek yang maksimal kepada perusahaan. Apakah dalam bentuk sistem kerja yang lebih efektif dan hemat anggaran, atau memberikan efek pada pelayanan yang lebih power full kepada pelanggan misalnya. Ada salah satu contoh ide dalam bidang collection disebuah perusahaan ekspedisi. Biasanya pembayaran invoice pelanggan di transfer ke rekening BCA dan sekarang menggunakan rekening virtual di Bank Mandiri. Bagi finance di pusat,mungkin entah malas ngecek

Get or Die

Ya, begitulah. Get or Die . Beginilah kondisi persaingan sengit perusahaan ekspedisi di kota Padang.  Setiap tahun selalu bermunculan perusahaan ekspedisi di kota bengkuang ini. Pada tahun 2015, muncul cabang penuh SAP Express, kemudian muncul pula BGR dan di susul JNT. Sementara pada tahun 2016 muncul pula NSS, dan pada tahun 2017 ini muncul juga Pro Ex dan Lion Parcel, mungkin juga sebentar lagi akan hadir pula Ninja Express. Padahal kue yang direbutkan itu, segitu juga jumlahnya. Sehingga, jika tidak bisa direbut, maka perusahaan ekspedisi tidak akan pernah tumbuh bahkan tumbang sekalian. Mungkin kita saat ini hanya lebih banyak mengenal POS, JNE dan Tiki sebagai pemain lama, padahal juga ada KGP yang mendominasi "kue Pengiriman" di perkantoran dan juga Pandu. Maka, sebagai pemain baru tentu akan merebut klien dari ekspedisi yang mendominasi pada saat ini. Jika kita tenggok JNT, mereka akan lebih merebut market JNE yang lebih dominan di online. Makanya, mere

Home Alone

Ini bukan sebuah review film, namun ini merupakan kenyataan pada diriku saat ini...Haha...Sudah terbiasa dengan keramaian, tiba-tiba saja harus ditinggal sendiri di rumah. Biasanya ada Ayah, Ibu dan kedua orang Adik, sekarang sendiri menjaga rumah..Ya, biasanya hobi ngobrol, sekarang teman ngobrol itu yang tidak ada saat ini, nyaris sepi. Di Rumah sendiri, ada baik dan kurang baiknya juga sih...Kalau kurang baiknya, ya..biasa punya teman ngobrol sekarang gak ada, biasanya ada yang masakin sekarang masak sendiri, biasanya rumah ada yang bersihin, ya terpaksa kita yang bersihkan sendiri. Kalau baiknya, ya kita bebas melakukan aktifitas, bisa terbiasa mencuci baju sendiri, masak sendiri, bebas mau tanam apa pun di taman rumah. Maklum habisnya orang tua maunya tanam bunga terus, sedangkan saya hobinya tanam sayuran..hehehe...Tumbuh sayurannya kan bisa langsung di masak. Sendiri di rumah bisa juga memaksakan diri untuk disiplin waktu. Bangun tidak akan pernah kesiangan lagi, kalau ke

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te