Langsung ke konten utama

Saran Bagus, Ditolak Terus...

Masih jelas diingatan, ketika dahulu di kampus ikut organisasi. Dahulu, ketika salah satu anggota organisasi memberikan masukan dan gagasan, kita olah bersama, kaji dan laksanakan bersama, bahkan ada juga yang gagasannya kita sempurnakan. Sehingga, saat pelaksanaan gagasan tersebut serentak dan kompak serta semangat kita melaksanakannya.

Berbeda halnya pada saat ini. Terkesan Top Down, dari atasan saja...Terkadang tidak semua gagasan yang dilontarkan pimpinan bagus, ada juga yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Maka, sudah sepantasnya bawahan memberikan gagasan tambahan untuk melengkapi gagasan yang dimaksudkan oleh atasan tersebut. 

Seharusnya, sebagai atasan, mestinya berterima kasih kepada bawahannya, karena sudah memberikan masukan. Toh, jika tidak sesuai dengan maksud yang di tuju, atasan kan bisa melakukan apresiasi terlebih dahulu dan membetulkan ide dari bawahannya dengan mengungkapkan dimana kelemahan ide tersebut. Jika butuh dikaji, terima dulu gagasan tersebut, kemudian sempurnakan bersama juga bisa pada saat itu. Seharusnya, atasan yang bagus seperti itu.

Toh, jika gagasan dari bawahan tidak bisa dilaksanakan, terkendala dengan SOP atau peraturan dari manajemen pusat, kan bisa dibilang kepada semua bawahannya bahwa ide tersebut bertentangan, sehingga tidak bisa kita laksanakan. Bisa juga ide tersebut membutuhkan biaya yang besar, sehingga manajemen saat ini belum bisa melaksanakannya.

Kondisinya, setiap ada gagasan dari bawahan tidak pernah di dengarkan, jangankan didengarkan diterima atau diapresiasi saja tidak, malah belum selesai ngomong langsung di potong, seolah paham dengan ide bawahannya, padahal tidak. 

Saya sedang menyampaikan ide, belum selesai ngomong langsung diambil alih dan beliau pula menjelaskan ke anggota lain bahwa maksud Riky seperti ini. Padahal yang ingin saya sampaikan tidak begitu adanya. Jika begini, wajar saja bawahan tidak memberikan masukan lagi, mereka pasrah saja dengan keadaan dan mangut saja dengan semua ide yang disampaikan oleh atasan. Padahal ide beliau tersebut, tidak sesuai dengan keadaan saat ini. Toh, jika beliau udah capek ngomong dan minta ide dari bawahannya, mana ada yang mau kasih ide atau gagasan lagi ke beliau. Rasanya mereka percuma ngomong kalau tanggapannya selalu seperti ini.

Akhirnya, Jika seperti ini terus dibaiarkan maka perusahaan akan berjalan di tempat, tidak akan maju, mungkin malah bisa mundur ke belakang. Karyawan berjalan sendiri-sendiri, jika ada ide mereka biarkan saja tidak akan mereka ungkap lagi. Memang ide "sibos," tersebut mereka jalani, namun tidak ada semangat nampaknya di wajah mereka. Ibaratnya, mereka seperti alir mengalir saja, yang penting jalan saja, bagaimana pun keadaan perusahaan ke depannya, ah...mereka seperti lepas tangungjawab saja. 

Padahal diantara mereka ada yang luar biasa loyal dan gagasannya bagus, dan bisa memberikan kemajuan. Akibat, atasan selalu benar, mereka pun tak peduli, yang penting mereka tetap bisa bekerja. Ya, bekerja seadanya, seakan tidak ada target yang menantang. 

Kalau lah ide mereka diterima, diolah bersama, kemudian dijalankan bersama. Tentunya perusahaan bisa berjalan dengan sangat gesit, karyawan semua pada semangat bekerja. Tentu ke depannya mereka akan memberikan kontribusi yang bisa lebih banyak lagi. Karena ketika karyawan sudah di apresiasi dengan baik, maka kewajiban mereka, tentu akan mereka tunaikan dengan lebih baik lagi. Namun ingat pula pada hak mereka, juga harus di tunaikan dengan tepat waktu dan sempurna loh, yaa.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te