Langsung ke konten utama

Coretan Disecarik Kertas Bekas

Ibu sering sedikit agak kesal kepadaku, karena menyimpan terus kertas bekas. Kertas bekas yang dimaksud adalah kertas yang sudah digunakan, namun halaman belakangnya masih kosong atau masih bisa digunakan. Ayah dan Ibu biasanya, jika melihat kertas atau bahan yang tidak dipakai pasti langsung dibuang. Agar rumah jadi rapi dan bersih. Namun, bagiku yang Alhamdulillah selalu berkeliaran ide-ide, jadi teramat sayang membuang kertas bekas yang masih bisa digunakan tersebut.

***
Sabtu yang lalu, Lenny salah satu teman di kantor yang seruangan denganku juga ngomel. Ngomel yang sama soal kertas bekas. Banyak kertas bekas di sekitar meja kerjaku. Maklum, banyak input yang salah, print yang salah, atau cetak resi yang berlebih ku kumpulkan. Sebenarnya tidak hanya di meja ku saja yang ku kumpulkan, namun juga meja kerja kawan-kawan lainnya. Sayang jika dibuang, karena halaman belakangnya masih bisa digunakan.

Manfaat kertas bekas itu bagiku adalah untuk mencatat ide-ide yang bergentayangan di kepala ku. Tidak hanya itu, setiap pagi sebelum memulai beraktifitas aku sering mencatat apa yang ingin dikerjakan hari ini. Biasanya apa yang ingin ku kerjakan hari ini, kemana rute hari ini, apa tugas dari hari kemaren yang belum selesai dikerjakan, ku catat semua di kertas bekas tersebut. Lho kok tidak di catat di sebuah buku saja?

Bagiku sayang jika menggunakan sebuah buku yang bagus. Memang ini untuk di corat-coret saja. Jika sudah selesai tinggal di coret, beres. Jika sudah di coret semua, tandanya semua sudah ku kerjakan  atau rute-rute jalan hari ini sudah selesai di susun. Toh, setiap sore aku sering membuat laporan kegiatan harian dan di email ke Admin Sales di Jakarta.

Jika tidak ku lakukan hal seperti ini, maka kerjaan ku dalam sehari tidak bertarget, semacam angin lalu saja. Bisa juga jika tidak di catat, maka tidak ingat nantinya kegiatan tersebut untuk ku kerjakan. Sering begitu. Makanya, kemana rute hari ini, setidaknya sudah ku list di kertas bekas tersebut.

Berapa tujuan ku, kemana menagih dan prospek, kemudian kemana agenda pribadi atau agenda kantor di luar kerja rutin ku, tercantum semua di sana. Sore harinya, ku tinggal cek mana yang sudah terkejar atau clear dan mana yang belum. Mana kegiatan yang belum sempat ku kerjakan atau mana yang belum sempat ku kunjungi, maka akan ku masukkan di kegiatan keesokan harinya di secarik kertas bekas yang kemudian ku tempel di papan dinding dekat meja kerjaku. Mana kegiatan yang sudah ku laksanakan, kalau kegiatan kantor dan rutinitasku akan kucatat di laporan harian sales yang tiap Senin - Jumat harus diemailkan ke Jakarta. 

Hanya itu saja? tidak. Ide-ide apa yang ingin ku kerjakan, tulisan apa yang ingin dibuat.Iklan apa yang harus ku pasang, kemana saja akan ku prospek klien juga di catat dikertas bekas. Setelah di catat di sana biasanya ku cari bahan pelengkapnya, seperti ide tulisan, alur tulisannya seperti apa, nanti di blog mana yang akan di posting. Kemudian jika prospek, apa nama perusahaan dan orangnya dimana alamat dan nomor telpon kantor atau hp nya. Data ini di cari biasanya di internet atau hubungi kawan yang mengetahuinya. Setelah data lengkap baru ku salin ke data prospekan di komputer. Sehingga database ku lengkap, rapi dan bersih.

Pantes saja, tong sampahku dipenuhi kertas bekas yang sudah full ku corat-coret. Ya, begitulah. Ada kelegaan tersendiri, ketika sehari itu ada yang ku corat-coret. Karena bagiku, ketika ku tulis langsung dengan tangan, maka itu akan lebih melekat diingatan. Dan biasanya Alhamdulillah terwujud. Contohnya, ada sebuah list data target yang akan deal dalam bulan depan, ku tuliskan langsung dengan tangan, Alhamdulillah semua list tersebut menjadi klien tetapku. 

Ya begitulah. Sehari tidak corat-coret agak aneh rasanya. Apa pun kegiatan sehari itu jika tidak pernah ku list di pagi harinya, pasti seharian itu aku malas mau kerjakan apa dan banyak waktu terbuang jadinya.  Serasa tidak ada target yang dituju. 

Cobalah sobat, manatahu dengan begitu hidupmu lebih bergairah dan waktu bisa dimanfaatkan dengan maksimal, ide-ide tertanggkap dengan sempurna, serta rencana-rencana mu terlaksana dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal. Semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te