Saya mulai berkantor di kantor pusat bertepatan seminggu Jakarta akan di lockdown. Otomatis ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana bisa mendapatkan klien dengan akses yang terbatas.
Ketika di coba untuk menghubungi langsung kantor calon klien, banyak yang tidak mengangkat. Toh, kalau pun ada yang mengangkat, kebanyakan orang yang di tuju sedang WFH. Untuk jadwal masuk banyak yang tidak saling mengetahui, karena resepsionis sebagai pengangkat telpon kantor juga tidak hafal jadwal orang yang dituju. Yang mengetahui jadwal WFH orang yang saya tuju mungkin hanya orang satu tim dengan beliau.
Akhirnya, sejak saat itu saya mulai intensif menyusun penawaran kerjasama yang saya ramu berdasarkan kebutuhan klien. Misalkan untuk online, begini bunyi penawarannya. Instansi pemerintah, begini postingan tulisan penawarannya. Adapun untuk enabler, marketplace begini model email penawarannya.
Setelah database email atau WA saya kumpulkan sesuai dengan jenis usaha masing-masing calon klien yang saya hubungi, mulai lah satu-satu saya tembakkan email penawaran. Ada yang email PIC langsung namun kebanyakan masih email kantor seperti customer@klienA.com, info@klienB.com, dan sejenis dengan itu.
Alhasil, banyak yang merespon yaitu mesin penjawab email otomatis. Namun ada juga sih yang merespon dan memberikan email partnership@klienc.com, atau email marketing@klienD.com dan lain-nya.
Baca Juga : Tim Pemburu Status
Namun, kesalahan saya pada saat itu, mengirimkan email yang sama setiap beberapa minggu sekali atau sebulan sekali. Mengirimkan emailnya pun tidak rutin. Kenapa ini salah?
Ya, karena email pertama yang saya kirimkan belum tentu dibaca oleh PIC yang di tuju. Belum tentu juga bagian recepsionis atau customer service garda terdepan diperusahaan calon klien tersebut menyampaikan dengan sukarela email kita kepada orang yang dituju pada perusahaan tersebut.
Dari rentetan hasil yang belum memuaskan tersebut. Kemudian saya susun strategi dengan berbagai konten yang memikat. Tidak mengirimkan email penawaran tok doang.
Bagi calon klien yang saya tahu kebutuhan pastinya seperti apa, saya susun postingan email sesuai kebutuhan tersebut seperti : Apakah Vendor Pengiriman Anda Susah Komplennya? Bisakah Vendor pengiriman Anda Saat Ini Bantu Pick up 2 Kali Sehari? Dan sebagainya.
Pada Subject email saya cantumkan persoalan yang kira-kira calon klien saya ini alami, kemudian saya infokan bahwa perusahaan kami punyai solusinya, seperti : Butuh Cek Status Pengiriman Kurang dalam 5 Menit tanpa ketahui nomor resi? Berikut Solusinya.
Nanti di badan email saya cantumkan solusi dari perusahaan kami, kemudian untuk detailnya bapak/ibu bisa menghubungi sales kami di nomor dan alamat email ini.
Sering juga saya hanya kirimkan ke email semacam ini : Customerservice@klienZ.com, atau marketing@klien0.com . Apakah Perusahaan Anda Membutuhkan Jasa Pengiriman yang bisa COD? Apakah perusahaan bapak butuh last mile delivery dengan ongkir diskon 30%?
Ini yang paling sering dibalas oleh PIC mereka. Ada yang balas, ” Saya butuh, apakah perusahaan bapak juga bisa ini dan itu serta bisakah kita atur jadwal meeting lanjutan pada hari A, tanggal B, pukul C?”
Ada saja yang balas, kuncinya memang konsisten untuk terus mengirimkan email dengan subject yang bisa menarik perhatian orang yang kita tuju.
Jika hanya Subject, “ Penawaran kerjasama Jasa Pengiriman..bla…bla..bla…” biasanya sering kali tidak di respon, ada juga sih, tapi biasanya kurang maksimal dari pada subject yang membuat mereka tertarik untuk baca lebih lanjut postingan detail email kita.
Berapa kali bisa kirim email ke klien dalam sehari ?
Saya bisa mengirimkan email ke calon klien setidaknya paling sedikit 30 email setiap hari. Dengan catatan : Pengiriman email ini tidak blast ke semua klien ya. Maksudnya, kita langsung kirim email dengan masukkan alamat email calon klien semuanya dalam sekali kirim, seperti : customerService@klienz.com, Cs@klienC.com, Cs@klienp.com, dll.
Ini akan terkesan blast dan tidak personal, biasanya sering dianggap spam dan langsung deleted.
Saya lebih suka kirim email secara personal dan satu-satu.
Misalkan :
To : Customerservice@klienR.com
Subject :
Dapatkan 30% diskon ongkir untuk semua tujuan, bisa integrasi API, dan Free Pick up Dimana pun.
Isi Email :
Dear Customer Z,
Semoga Bapak/Ibu selalu sehat dan semakin sukses ke depannya. Aamiin.
Apakah bapak/Ibu sedang membutuhkan vendor jasa pengiriman yang bisa A, B, C dsb? (sebutkan sesuai dengan kira-kira kebutuhan mereka yang kita ketahui)
Jika bapak/Ibu berkenan boleh kah kami ajukan penawaran kerjasama yang bisa kami customize sesuai dengan kebutuhan?
Dengan email seperti ini, InsyaAllah bisa mendapatkan perhatian dari PIC klien yang kita tuju. Intinya : buat email penawaran yang menggoda, selanjutnya terserah Anda. Hehehe.
Baca Juga : Salah Satu Strategi Jitu Menambah Loadment Pada Satu Klien
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)