Dahulu pada saat saya masih di cabang, ada satu orang pegawai yang ditugaskan untuk melakukan push ke tim delivery. Mulai pagi sampai sore, beliau di tugaskan untuk memastikan proses delivery selalu bergerak atau berubah.
Jika statusnya masih itu-itu saja sampai berhari-hari, berarti ini tentunya pasti terdapat sebuah persoalan. Jika tidak diatas sedari dini, maka dapat dipastikan komplenan akan semakin datang bertubi menghajar cabang.
Saya jadi ingat cerita dari suami adik ipar saya. Beliau kebetulan juga berkerja sebagai driver di perusahaan ekspedisi pesaing kami. Bagaimana proses beliau bekerja di sana, setiap saat di pantau dan di awasi statusnya.
Jika dalam sekian jam belum ada perubahan, maka akan muncul bunyai ting..ting..ting, group wa akan heboh sampai status berhasil di update. Jika belum juga dan melewati waktu yang ditentukan, bisa dipastikan akan keluar kata-kata kerja lelet, kerja tidak becus. Besoknya tinggal tunggu surat cinta dari atasan.
Itulah dia tim pemburu status. Harusnya disetiap perusahaan ekspedisi pasti harus ada. Karena dia bisa memantau keseluruhan mulai dari proses pick up hingga proses paket di terima oleh sipenerima. Mereka harus aktif dan pegang semua nomor pic di daerah jangkauannya.
Sama seperti teman saya di atas. Beliau ada semua nomor tim delivery satu provinsi malah. Beliau akan pantau setiap saat. Terutama paket yang datang ke wilayah yang beliau handle. Beliau akan usahakan tidak ada paket yang mondok lebih dari 2 hari di tangan kurir.
Jika beliau kelewat memonitor kiriman-kiriman tersebut, beliau pun juga harus ikhlas jika suatu saat kurir di bawa monitoring beliau kena klaim beliau pun juga pasti akan kecipratan rugi di klaim dengan bentuk potongan gaji. Namun sebeliknya, jika SLA tepat waktu lebih dari 90%, kurir di bawah monitoringnya akan mendapatkan bonus, beliau pun juga sama akan kecipratan bonus yang sama.
Pekerjaan di perusahaan ekspedisi ini tidak ada yang bisa bekerja seorang diri. Ini adalah pekerjaan tim yang saling berkoordinasi dan saling support. Jika satu yang lemah, maka akan berefek panjang bagi tim yang lain.
Disinilah peran besar dan tim perburu status, sebelum klien komplen, mereka harus lebih dahulu mengetahui pengiriman mana yang bakal menjadi komplenan. Tim ini harus senantiasa pantau ketat seluruh pengiriman yang masuk ke wilayahnya sampai proses delivery berjalan lancar.
Mereka jugalah yang bisa menganalisa kendala dan kebutuhan dilapangan. Hal ini harus di eksekusi dengan cepat, sehingga tidak ada celah sedikit pun yang menyebabkan bola panas masih dipegang oleh tim nya. Bagi kami di ekspedisi paket atau dokumen adalah bola panas.
Jadi harus sesegera mungkin di oper ke yang lain atau disegerakan dapat sampai cepat ke sipenerima. Namanya bola panas, jika terlalu lama pegang tangan pasti mengelepuh, begitu juga dengan paket dan dokumen, jika masih statusnya belum berubah maka ini akan menjadi penyebab komplenan yang berujung kurang baik bagi sang karyawan tersebut.
Jika tim pemburu status ini bekerja juga dengan maksimal tentu akan bisa mendapatkan kondisi pengiriman yang lebih cepat dan klien pun senang. Tapi kembali lagi, jika dari hulunya juga mengalami kendala seperti telat pick up, telat input dan outgoing, mereka pun juga tidak bisa untuk menjaga Service Level Agreement (SLA) pengantaran tepat pada waktunya.
Baca Juga : Salah Satu Strategi Menambah Loadment Kiriman Pada Satu Klien
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)