Langsung ke konten utama

Gejala Overthinking Ternyata

Pada pelaksanaan sholat jumat hari ini, Alhamdulillah saya tidak mengalami kejadian yang seperti biasanya saya alami.

Biasanya setelah saya baru sampai di Mesjid dan akan melaksanakan sholat sunah tahiyatul mesjid, selalu saya merasakan kecemasan yang mendalam. Lintasan-lintasan pikiran yang aneh dan nyeleneh muncul aja.

Seolah-olah saya jadi banyak pikiran. Kalau pun di runut dan di catat semuanya apa yang dipikirkan tersebut tidaklah penting banget dan juga kebanyakan belum terjadi. Seolah-olah juga saya memikirkan sesuatu yang sangat jauh ke depan. Hahaha.

Kejadiaan ini sering terjadi, apalagi beberapa jumat terakhir setelah saya mulai bekerja dari rumah.

Sebelumnya sangat jarang, namun selalu saya perhatikan ini kerap terjadi ketika saya sholat jumat berangkatnya dari rumah.

Dahulu saat masih ngantor sesekali ada juga, namun lebih tinggi kadarnya saat di rumah seperti minggu yang lalu.

Saya gak ngerti apa yang dirasakan. Namun, baru hari ini apa yang dirasakan selama ini baru saya dapatkan jawabannya.

Iya, ternyata saya mengalami overthinking.

Saya baca salah satu postingan dari kompasiana.com yang di tulis oleh Firda Audina menjelaskan bahwa, “ Overthinking adalah perilaku berpikir berlebihan sebagai reaksi seseorang yang lahir dari keadaan yang berbeda. Di dalam islam sendiri overthinking berkaitan dengan rasa cemas, takut, pesimis, sehingga mendekati berburuk sangka. Karena pada saat overthinking, muncul prasangka dan kekhawatiran hingga bayangan kemungkinan-kemungkinan buruk terhadap sesuatu yang membuat seseorang cemas dan takut.“

Pada website rsud.kulonprogokab.go.id ditambahkan juga bahwa, “ Aktivitas berfikir yang berlebihan tersebut cenderung mengarah pada hal-hal negatif yang berulang (ruminasi) dan tidak disertai dengan proses penyelesaian masalah.”

Lebih tidak baik lagi pada postingan tersebut menuliskan, “ Orang yang overthinking tidaklah sama dengan pemikir. Orang yang overthinking sering kali memikirkan hal-hal tertentu secara berlebihan. Mereka akan memikirkan setiap masalah kecil sampai menjadi lebih besar dan lebih rumit dari yang sebenarnya terjadi. Akibatnya, tanpa disadari overthinking dapat menguras energi, menghambat dalam pengambilan keputusan, dan mempengaruhi penentuan tindakan. Jika dibiarkan, overthinking dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.”

Wow Amazing, respon saya saat mendapatkan pengetahuan tentang ini.

Saya runut beberapa hari kebelakang, saya sempat hampir dua hari tidak cek WA, padahal saya tahu banyak chat yang masuk kepada saya.

Saya juga jadi ingat, bahwa sebelumnya ada calon klien yang meminta saya untuk menyiapkan penawaran pengadaan yang itemnya masyaAllah banyaknya. Biasanya ada petugas khusus yang  ngerjakan, admin kebetulan juga sedang sibuk. 


Calon pelanggan tersebut mintanya pun harus hari itu juga. Saya sudah sampaikan bahwa InsyaAllah bu, secepatnya akan kami persiapkan. Namun, ternyata jangankan satu hari, hingga dua hari belum ada dikerjakan sama sekali.

Akhirnya calon pelanggan tersebut menghubungi dan chat kembali, apakah sudah siap penawarannya. Saya mengetahui itu dari notifikasi yang masuk dan panggilan yang saat itu sudah saya ketahui sebenarnya. Namun, panggilan tersebut gak saya angkat. Saya binggung mau jawab apaan.

Padahal sebenarnya angkat aja, bilang belum selesai. List permintaan ibu sangat banyak, jadi kami harus input satu persatu harganya, apalagi form yang ibu berikan merupakan jpeg bukan file excel yang tinggal kita isikan saja harganya.

Seolah-olah takut dan kecewa pada tim saya. Udah banyak kirimkan penawaran dan ada respon, eh kitanya yang ladenin gak cekatan.

Sejak saat itu saya gak rajin dan gak perhatikan lagi chat wa, hingga pagi tadi.

Tadi pagi pun chat masuk banyak, namun yang saya baca cuma dua chat itu pun yang terkait dengan aktivitas dagang saham yang sudah biasa saya lakukan.

Nah, saya rasa gegara hal sepele itu, saya jadi overthinking. Termasuk linkedin pun ada yang chat belum saya baca dan balas satu pun. Seolah-olah saya mengalami trauma berurusan dengan manusia. Hahaha. Kalau gak berurusan ama manusia, saya berurusan dengan siapa lagi. Kocak.

Hari ini juga hasil dagang saham saya juga belum terlalu rame, yang namanya dagang tentu ada naik dan belum naiknya kan ya. Harusnya jadinya wajar, ini dalam pikiran saya kalau bisa naik terus. Perfeksionis banget, “ Kan gak mesti begitu Bosss.” Sambil saya katain diri saya sendiri. Hehehe (pergulatan batin).

Pukul sebelas sebelum sholat jumat tadi, saya sempat baca buku Rahasia Magnet Rezeki dengan penulis Nasrullah yang bukunya diterbitkan oleh Pt. Alex Media Komputindo.  Kali ini saya lanjutkan bacaan yang belum selesai yang sudah saya mulai lagi baca dari awal sejak kemaren sore. Tampilan bukunya seperti gambar di bawah ya.

Buku Rahasia Magnet Rezeki

Buku ini sebenarnya sudah lama saya beli dan sudah beberapa kali khatam juga bacanya. Pengen kemaren kembali saya baca ulang dan saya catat dan rangkum isinya sekalian untuk postingan di blog juga.

Nah, kali ini pas banget. Saya membaca hal 80 sampai halaman 98, salah satu materinya tentang khusnuzhon (berbaik sangka).

Pada buku tersebut saya seolah-olah ditampar untuk selalu ber-khusnuzhon setiap apa pun keadaan yang terjadi.

Selama ini ketika keadaan sedang tidak baik-baik saja, saya selalu mengeluh dan menyalah diri sendiri setiap kejadian tersebut.

Padahal kejadian tersebut merupakan yang terbaik yang saya dapatkan pada saat itu.

Bisa jadi ketika keinginan dan harapan yang saya inginkan terwujud, itu menjadi tidak baik untuk diri saya sendiri.

Apa pun yang terjadi, saya di sarankan dari buku tersebut untuk selalu khusnuzhon.

Jadi, pas berangkat jumat dari awal saya selalu berprasangka baik aja.

Kalau ada lintasan pikiran yang kagak penting muncul, saya buang jauh-jauh.

Sambil jalan menuju mesjid perbanyak sholawat, pulangnya juga begitu. Setiap ada orang yang lewat dekat saya doakan yang terbaik.

Itu dulu ya cerita pada hari ini, saya cantumkan referensi link bagi yang belum dan ingin memiliki buku Rahasia Magnet Rezeki.

Marketplace Harga Link
Tokopedia Rp. 70.000,-
Lazada Rp. 79.000,-
Shoppe Rp. 98.000,-
Blibli Rp. 75.000,-
Tiktok Rp. 88.000,-
Gramedia.com Rp. 76.000,-

Baca Juga : Pengen Bisa Kerja Dimana Saja !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te