Pada hari Rabu tanggal 7 April 2021, akhirnya saya mendapatkan kiriman yang sangat di tunggu-tunggu sejak 6 Maret 2021. Kiriman SIM A saya yang sudah di tahan sejak pertengahan Februari 2021.
Postingan kali ini masih merupakan sambungan pada postingan saya sebelumnya yang berjudul, “Pembayaran Denda Tilang Kedua.”
Seminggu setelah pembayaran denda tilang di kantor POS, saya kembali ke kantor tersebut untuk menanyakan perihal SIM saya yang belum di antar juga. Sampai di security di dalam kantor POS di jelaskan bahwa pengiriman bisa sampai satu bulan. Jika lewat satu bulan belum juga datang, maka bapak silahkan datang lagi ke sini. Wow, satu bulan prosesnya.
Jadi setelah di hitung sejak SIM di tahan ada kisaran 45 hari saya bawa kendaraan tanpa bawa SIM. Untung saja selama itu saya tidak ada pelanggaran yang saya lakukan, sehingga tidak perlu mendapatkan Priiit tambahan dari pak Polisi.
Prasangka saya palingan butuh beberapa hari setelah kita bayar, eh ternyata meleset dugaan saya. Belum lagi sudah beberapa kali mengacak ruangan security kantor untuk cek apa ada surat dari pos datang untuk saya.
Memang betul kata Security POS yang sempat saya tanyakan, ternyata memang sampainya kisaran satu bulan prosesnya. Hehehe.
Kalau begini prosesnya, wajar saja banyak calo yang menanti di luar kantor kejaksaan negeri Jakarta Pusat untuk bantu urus ambil barang buki tilang, baik berupa SIM atau pun STNK. Hehehe.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)