Langsung ke konten utama

Postingan

Selamatkan Piutang Perusahaan

Seorang sales tidak hanya bertugas untuk membantu meningkatkan omset, namun juga membantu team finance agar bisa selamatkan piutang perusahaan pada klien. Jika sales tidak membantu, sama saja dengan menjual namun tidak di bayar. Ya...Capek kerja aja dong? Begitulah.. Tagihan invoice pada klien merupakan piutang perusahaan. Jika tidak tertagih dengan cepat maka akan menyulitkan neraca keuangan perusahaan. Jika piutang terlalu banyak pada klien, gimana perusahaan bisa beroperasi dan ekspansi maksimal ke depannya. Maka dari itu, piutang pada klien harus ditagih sesuai waktu perjanjian yang telah disepakati bersama. Pada perusahaan ekspedisi ini yang sering menjadi kendala. Banyaknya perusahaan ekspedisi yang tersendat maju bahkan ada yang mati, salah satu penyebabnya adalah piutang yang tidak tertagih. Ini bisa jadi disebabkan oleh klien dan bisa juga disebabkan oleh SDM di perusahaan tersebut yang tidak serius dengan pekerjaannya dan melalaikan hak perusahaan pada klien mereka. 

Gagal Antar Tidak Dibayar, Sanggup?

Beberapa hari yang lalu, SPV OPS kami di Bukittinggi memberikan laporan. Ada salah satu klien  leasing yang mau bekerjasama dengan perusahaan kami. Akan tetapi salah satu syaratnya adalah jika pengiriman gagal akibat apapun, tidak ada dibayar katanya. Beliau minta pendapatku, karena ini pertama yang minta ke beliau seperti itu, beliau pun ragu dan butuh solusi dari ku. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa bisnis itu haruslah saling menguntungkan, sama-sama ridha, dan sesuai dengan tuntunan islam. Jika tidak seperti yang islam ajarkan, maka tunggu saja akan kehancuran bisnis tersebut. Pertama yang bisa saya sampaikan bahwa, bisnis pengantaran merupakan bisnis padat karya. Banyak Sumber Daya Manusia yang bergerak di sini, termasuk jika seandainya ada kesalahan akan banyak bersumber dari SDM nya. Kedua, leasing melakukan pengiriman dokumen berupa dokumen kontrak dengan nasabahnya, dokumen ke Head Office, Dokumen antar cabang mereka, BPKB, Dokumen Surat Peringat

Maju Terus Pantang Mundur

Sudah hampir tiga minggu rasanya, belum satu pun klien yang bisa deal untuk kerjasama dengan perusahaanku saat ini. Bukan aku tidak mencari klien, tiap hari Senin-Jumat selalu ada klien yang aku masukin penawaran ke sana dan ajak kerjasama dengan kami. Namun, apa boleh buat, sampai sabtu kemaren belum ada satu pun yang bisa langsung bekerjasama. Patah semangat...? tidak. Pasrah? tidak juga. Untuk hal semacam itu, sebenarnya udah terbiasa. Asalkan aku tetap santai, tenang, dan selalu berharap dan berusaha semaksimal mungkin. Di dunia marketing ini yang penting adalah aktifitas. Selama kita beraktifitas, selama mulut kita selalu "bercuap" mengenalkan jasa kita kepada orang lain. Selama itu pula, akan selalu ada kesempatan untuk menambah klien.  Jika kita berhenti dari aktifitas memperkenalkan jasa atau perusahaan kita, maka peluang tidak akan terbuka otomatis. Kita harus bersabar dan berusaha setiap hari kerja harus ada aktifitas " selling ." Alhamdulil

Coretan Disecarik Kertas Bekas

Ibu sering sedikit agak kesal kepadaku, karena menyimpan terus kertas bekas. Kertas bekas yang dimaksud adalah kertas yang sudah digunakan, namun halaman belakangnya masih kosong atau masih bisa digunakan. Ayah dan Ibu biasanya, jika melihat kertas atau bahan yang tidak dipakai pasti langsung dibuang. Agar rumah jadi rapi dan bersih. Namun, bagiku yang Alhamdulillah selalu berkeliaran ide-ide, jadi teramat sayang membuang kertas bekas yang masih bisa digunakan tersebut. *** Sabtu yang lalu, Lenny salah satu teman di kantor yang seruangan denganku juga ngomel. Ngomel yang sama soal kertas bekas. Banyak kertas bekas di sekitar meja kerjaku. Maklum, banyak input yang salah, print yang salah, atau cetak resi yang berlebih ku kumpulkan. Sebenarnya tidak hanya di meja ku saja yang ku kumpulkan, namun juga meja kerja kawan-kawan lainnya. Sayang jika dibuang, karena halaman belakangnya masih bisa digunakan. Manfaat kertas bekas itu bagiku adalah untuk mencatat ide-ide yang bergentay

Ekspansi Perusahaan dan Sate Danguang-Danguang

Beberapa Minggu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi beberapa daerah di Sumatera Barat. Kalau dari Padang sih, cuma beberapa jam saja ke sana. Ya palingan paling jauh 3 jam an dari Kota Padang. Daerah yang saya kunjungi Pariaman, Padang Panjang, Solok, Bukittinggi dan Payakumbuh. Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Memang sekali sebulan saya mungkin harus ke daerah tersebut, untuk mengembangkan sayap perusahaan.  Kebetulan setiap ke daerah saya ditemani seorang teman bernama Dedi Anjang. Sebuah prinsip yang saya ikuti dari beliau adalah ketika kita berkunjung ke suatu daerah, coba kenali apa yang spesial dari daerah tersebut untuk makanan/minumannya kemudian coba rasanya. Jadi, dimana daerah yang kami kunjungi selalu makan/minum di tempat yang favorit dan terkenal di sana. Salah satu daerah yang satu kunjungi, yaitu Payakumbuh. Nama daerahnya Danguang-danguang. Rasanya kisaran 30 menitlah dari Kota Payakumbuh.  Siapa yang tidak kenal dengan danguang-danguang. Tempat a

Teman Yang Menolongmu Kelak

Alhamdulillah ketika di SMA dan Kuliah S1 dulu, saya pernah aktif di organisasi keislaman. Banyak teman yang saya kenal, sama-sama ikut taklim, ngaji, rapat organisasi dan  itu pun saling mengingatkan untuk meningkatkan keimanan kita masing-masing. Saya bersyukur akan hal itu. Saat ini teman-teman saya yang dahulu, sekarang sudah menyebar entah kemana. Masih banyak kesempatan saya mengulangi hal tersebut untuk saat ini. Namun, saya banyak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Padahal jika saya masih aktif, tentunya ini akan membentuk karakter pribadi saya yang lebih baik lagi, akan ada bantuan kontrol juga terhadap ibadah saya. Sehingga, saya juga bisa meningkatkan keimanan pribadi, dan bisa berpacu untuk meningkatkan amal masing-masing. Ketika berada di lingkungan heterogen saat ini, belum tentu kita bisa menulari hal positif, bahkan kita akan bisa tertular hal negatif dan larut di dalamnya. Makanya, betul yang di sampaikan oleh salah seorang teman dekatku, "Gabung lah lag

Ketika Hutang Banyak Melilit

Salah satu kebiasaan baruku adalah menonton Youtube. Video yang ku tonton paling sering seputar ceramah agama, trik, dan tips, serta panduan untuk bisnis, sales dan motivasi.  Video ceramah yang sering ku tonton adalah Ustd. Khalid Basalamah, Ustd Abdul Somat, Ustd Adi Hidayat, Ustd Syafiq Reza Basalamah dan Ustd Hanan Attaki. Ustd yang lain ada juga, mungkin karena video-video Ustd-ustd tersebut yang paling banyak di Youtube. Kebetulan barusan saya tonton video ustd Dr. Syafiq Reza Basalamah. Judulnya tentang " Ketika Hutangku Banyak. " Wah ini menarik banget. Ini kondisi ku waktu beberapa tahun yang lalu. Aku punya hutang kartu kredit yang lumayan banyak jika ukuran seorang pekerja kantoran. Alhamdulillah, sekarang Allah Swt sudah dan masih membantuku untuk melunasinya satu per satu dan sedikit demi sedikit. Melalui postingan tulisan ini, sengaja saya tuliskan semoga sobat, tidak terjebak hutang yang sama seperti pengalaman-pengalaman saya sebelumnya. Kebut