Langsung ke konten utama

Postingan

Ini dia Penyebabnya..

Hari ini terjadi diskusi yang luar biasa di Group  WA alumni Organisasi kampus ku dahulu, mengenai Riba. Ya, Entah siapa yang memulai diskusi duluan. Namun, ada satu hal yang membuat ini kurang elegan adalah menjelek-jelekan. Nah, ini yang tidak ku sukai. Bolehlah kita berdiskusi suatu hal yang sesuai substantif, tapi tolong bagi yang tidak ada data dan fakta atau pun tidak mempunyai pemahanan tentang sesuatu mohon untuk tidak bicara asal-asalan.  Asyiknya, semua saling mengingatkan satu sama lain, iya..kita pun telah sepakat. Namun, apa hendak dikata semua telah terlanjur dan ketika kita mengetahui akan suatu hal, adalah baiknya jika hal tersebut di sampaikan pada banyak orang bukan?  Teringat akan suatu hal, ini ternyata penyebabnya. Ya, ilmu ini kudapat pada saat dahulu kerja di bank konvensional. Parah memang. entah mengapa seolah tak mau kalah dengan yang lain banyak produk yang berkaitan riba ku pakai. Seperti kartu kredit. Pinjaman lain ada sih, saat pembelian sepeda mo

Yuk Menabung Saham

Hai sobat Blogger.. Publikasi ajakan untuk menabung saham sangat banyak beredar di kota ku tercinta. Di Jalan utama terpampang baliho besar untuk mengerakkan masyarakat untuk menabung saham. Koran lokal pun juga terpampang tulisan mengenai menabung saham yang di galakkan oleh Bursa Efek Indonesia di bawah pimpinan Pak Reza Shadat juga banyak membahas tentang ajakan menabung saham ini. Ya, ini ternyata gerakan nasional yang di prakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia yang diresmikan November 2015 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dahulu mungkin kita mengenal investasi saham, nampaknya bahasanya lebih di populerkan dengan menabung. Ini bagus, yang biasanya orang awam mengira bahwa investasi saham butuh modal yang besar, padahal enggak juga. Sekarang dengan uang Rp. 100.000 saja, kita sudah bisa membeli saham. Sungguh, sangat banyak perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kinerja bagus, namun sangat disayangkan kepemilikan sahamnya banyak dipe

Cukup Cerita Sampai Di Sini !

Sobat blogger yang budiman. Ditengah keterbatasan kecepatan internet di rumah, tulisan ini dibuat. Hanya sekedar tulisan biasa yang di goreskan dari kisah harian sang penulis, yang mungkin jika ada manfaatnya silahkan diambil. Penulis sendiri mengakui masih harus banyak belajar lagi. Masukan dari visitor blog, juga dapat menambah kenalan dan pembelajaran bagi penulis sendiri.  Beberapa hari yang lalu, salah satu klien ku di Prudential mengirimkan sebuah sms yang berisi keraguan dan sebuah pertanyaan serta juga sebuah keputusan untuk memutuskan hubungan. Hubungan? ups..ya hubungan sebagai seorang klien dan agen, alias tutup polis. Rentetan sms kedua diteruskan beliau dengan alasan butuh pertanggungjawaban. Hah, pertanggungjawaban lagi? ya, sebuah keterangan atas sebuah penjelasan yang dahulu pernah disampaikan ternyata tidak sesuai kenyataan menurut si klien. Ya, aku pun membalas sms beliau dengan "Boleh", saya print kan dahulu data "Uni", besok siang uni ad

Ketajaman Seorang Striker

Hai sobat, senang bisa kembali posting di blog personal yang sederhana ini. Meski baru pulang dari sebuah kerjaan, kalau sudah berhadapan dengan hobi tiada letih terasa, suasana yang menyenangkan di dapat. Pikiran pun jadi plong, saat semua hal sudah tertuliskan. Entah, ada manfaat atau tidak bagi yang lain, namun bagi penulis sendiri menjadi sebuah cara untuk mendapatkan perasaan yang jauh lebih segar dan hidup bergairah kembali.  Striker yang hebat menjadi penentu kemenangan bagi teamnya. Tentunya ketajaman seorang stiker lah yang akan menjadi sorotan, apalagi ujung tombak kemenangan berada di tangannya. Tidak mutlak dari striker saja, gelandang, bek serta kiper juga berperan penting di sana untuk mempertahankan tim dari serangan lawan. Namun, untuk melesatkan minimal sebiji gol, butuh kelihaian seorang striker mengolah umpanan bola dari gelandang, bek atau pun sepakan langsung ke depan gawang lawan oleh kiper. Ibarat seorang striker yang bertugas melesatkan bola ke gawang l

Gayung Pun Bersambut

Hai Sobat, sudah lama bolong posting. Ya, beberapa hari ini speedy di rumah ngadat, yang membuat jadwal posting di blog lumayan terganggung. Hm... tak apalah aku juga mungkin belum berpindah ke lain hati, tetap setia bersamamu telkom. Meskipun begitu kepuasan konsumen harus tetap di utamakan ya. Sayang juga telah melepas saham telkom terlalu cepat, sekarang udah terbang lagi.  Rasanya udah ratusan klien di datangi untuk sebuah penawaran. Situasinya seperti kondisi di film Bill Porter yang mengetuk pintu dari rumah ke rumah, cuma bedanya ini dari satu perusahaan ke perusahaan lannya. Wah, kalo pindah ke Jakarta mungkin bonus ku udah puluhan juta nih. Capek, di badan iya. Namun, di jiwa tak ada rasa letih sedikit pun. Sebenarnya penasaran juga, dari setiap pintu yang di ketuk, entah siapa di dalamnya..siapa yang tahu? Namun sebuah asa yang mengangkasa untuk menemukan suatu bentuk kepuasan batin, jika sudah ada kata "deal" di sana. Yups, sebuah closingan. Ada sebuah per

Antrian Kapal Di Dermaga

Malam minggu kembali bersua. Malam yang di tunggu banyak orang tentunya. Ayo, siapa yang udah janjian dengan seseorang? Lho kok balik bertanya..senyum enteng ku kirimkan sebagai balasan pertanyaan tersebut. Ya, aku memang ada janji, janji pada laptopku untuk menuntaskan 6 tulisan lagi. Aku harus mengejar latihan 10.000 jam untuk menjadi mahir. Aku harus mengejar minimal 360 tulisan dalam satu tahun, walau hanya sebuah catatan pribadi.  Malam ini ditemani musik malaysia, Thomas Arya. Aku kira beliau orang Malaysia, eh..urang awak kironyo. Itu pun aku baru tahu saat pesta pernikahan adik, ternyata beliau adalah saudara sepupu dari adik iparku. Pemain orgen pun tahu ada Thomas Arya datang dan langsung minta sumbang lagu, wuih..baru kali itu aku dengar suaranya langsung, sungguh merdu dan memukau. Sobat, suka ke dermaga? melihat ratusan kapal yang bersandar. Ada yang bawa muatan barang dan ada yang memuat manusia. Ketika muatannya sudah penuh, tentunya Syahbandar segera meminta ka

Sepucuk Surat Pengakuan

Setiap tindakan yang dilakukan pasti akan ada sebuah konsekuensi. Terlepas apakah tindakan tersebut baik atau buruk, pasti akan ada efek yang akan terjadi sesudahnya. Misalkan, ketika kita dahulu pernah melakukan tindakan yang tidak terpuji, oke lah beberapa hal akan kita dapatkan, tapi yakinlah itu akan sirna lebih cepat dari waktu kita mendapatkannya. Jika tindakan yang kita lakukan adalah baik, maka rentetan peristiwa sesudahnya akan berentet baik semuanya. Jika dihubungkan dengan rezeki, maka percepatan akan menjadi ber kali lipat, mungkin bisa mengalahkan angka deret hitung atau pun malah melampaui angka di deret ukur. Hidup adalah pilihan. So, meskipun hidup adalah pilihan, maka pilihlah tindakan yang terbaik. Jangan pilih sebaliknya, karena sudah banyak contoh yang telah merasakan bagaimana masuk dalam sebuah keadaan yang tidak bagus. Jangan sampai Anda mencoba masuk ke dalam lobang yang sama untuk keadaan yang tidak bagus tersebut. Dari segi bergaul, sejak dibangku kul