Langsung ke konten utama

Roti Penyemangat

Biasanya roti untuk mengenyangkan perut yang sedang lapar, ini selain roti untuk mengenyangkan perut juga lebih bisa dikatakan sebagai roti penyemangat. Lho kok bisa gitu?

Begini ceritanya…

Waktu itu selepas maghrib setelah rutinitas ibadah, saya kembali ke mode kerja. Sambil cek email pribadi, pas banget istri pulang kerja sambil bawa beberapa roti.

Kantor istri hanya berjarak 2-3 menit dari rumah dengan jalan kaki. Sehingga tidak perlu di jemput.

Ketika pulang kali ini, pas banget beliau bawa bungkusan, ternyata isinya adalah beberapa roti yang di beli tadi siang di sebuah mall dekat kantor. Kebetulan istri di ajak teman-temannya untuk makan siang di luar. Pas lewat toko roti beliau ingat suaminya doyan banget roti, sehingga singgah dan dibeli beberapa.

Pas sampai di rumah, semua roti di keluarkan. Saya ambil dong yang cokelat.

Namun, istri maksa saya untuk makan dahulu roti yang sedang di genggamnya. Roti yang di genggamnya adalah roti selai yang sebenarnya kurang saya sukai.

“Ya, nanti sayang. Ini dulu yang abang makan ya,” sahut saya pada beliau. Namun, istri tetap paksa saya agar ambil roti yang sudah di sodorkan kepada saya.

“Ya sudah,” sini bang makan. Akhirnya saya ambil roti yang di genggaman istri, roti yang sudah saya ambil tadi saya letakkan kembali, padahal sudah ku kupil dan makan sedikit. Akhirnya roti tersebut ditutup kembali dengan karet dan masukin ke kulkas.

Pas mau buka roti yang istri berikan, kok ada yang aneh ya bungkusannya sahutku dalam hati. Ini sepertinya plastiknya double gitu, sambil jemariku merasakan bungkusan plastik yang terasa ada tempelan plastik lainnya juga di bagian bungkusan belakang roti tersebut. Pas ku balik bungkusnya, ternyata ada selotip bening yang menutup sebuah plastik kecil.

Ternyata plastik kecil tersebut ada sebuah test pack yang menunjukkan garis dua.

Apa ini yang? Alhamdulillah bang, ini hasil cek tadi pagi.

Saya awalnya gak percaya, tapi istri yakinkan ini hasil cek beliau tadi pagi. Namun baru sekarang beliau infokan kepada saya.

Serius, serasa saya gak percaya sambil ngucap lafaz hamdallah dan sempat juga sujud syukur. Kupeluk istri dengan rasa cinta yang semakin menggebu.

Ya Allah, Alhamdulillah Allah baik banget. MasyaAllah, setelah penantian yang gak sebentar Allah Swt kasih kesempatan kedua.

Gimana tidak, penantian yang tidak sebentar bagi kami. Meskipun belum sampai cek ke dokter dan laboratorium dan baru hanya selepas usaha urut saja dengan beberapa rekomendasi dari keluarga.

Hari ini sebenarnya saya lesu banget dari tadi siang. Saya juga sedang ikut interview yang saya rasakan sangat tidak mungkin saya bisa diterima di sana.

Beberapa hal yang menambah tingkat lesu saya semakin tinggi, yaitu karena ada beberapa saham yang saya setting jual karena saya tidak bisa memonitor selama satu jam waktu itu. Saya sudah setting dari 2 jam sebelum saya mau interview. Mungkin karena mungkin lupa entah gimana, akhirnya saya pasang dengan angka yang sangat tinggi. Padahal yang ingin pasang hanya beberapa tik saja di atas harga beli. Saya juga tahu dan sudah hafal pola sahamnya yang naiknya mungkin gak seberapa.

Ya pasti lah, akhirnya saham itu tidak kejual pada hari tersebut. Berarti belum rezeki hari ini.

Saya jadi hafal polanya karena sudah lebih dari sebulan saya keluar masuk dalam saham tersebut.

Karena “roti penyemangat” tadi saya langsung kembali bersemangat. Seketika apa yang saya alami hari ini sudah berubah menjadi hal positif semua.

Saham yang tadi salah pasang jual, saya ucap syukur alhamdulillah, mungkin besok akan naik lebih tinggi lagi dari hari ini. Saya pikir ulang lagi, saya belum gagal. Justru saya menemukan cara yang lebih efektif dan efisien serta hasil yang di dapat bisa lebih tinggi dengan tingkat kecocokan dengan psikologis saya lebih tinggi lagi.

Sebenarnya portofolio saya tetap tumbuh walaupun belum terlalu tinggi kenaikannya, tapi lebih tinggi dari hasil deposito jika di kali satu setengah.

Belum berhasil rasanya interview tadi, saya anggap bukan di sini tempat terbaik ke depan saya berkarir, InsyaAllah akan ada kantor yang bisa menghargai dan berani bayar saya lebih mahal lagi.

Saya juga sempat berfikir, belum berhasilnya interview memang kesalahan saya sendiri karena kurang mampu dalam satu skill yang dari dulu saya belum bisa kuasainya.

Ingat masa lalu trauma belajar dari guru yang killer. Lo, kok guru pula yang di salahkan. Dasar saya saja yang masih kurang pintar. Hahahaha

Saya juga jadi ingat beberapa kali interview saya yang pernah belum berhasil sewaktu di Padang dahulu.

Andai saja saya diterima, mungkin saya tidak akan pernah ketemu istri, saya tentunya akan selalu di Padang dan gak akan pernah coba lingkungan kerja di Ibu kota dan menikmati jalanan yang penuh.

Tantangan yang tidak kala serunya dibandingkan di kota Padang.

Banyak pengalaman, ilmu dan jaringan pertemanan yang saya dapatkan.

Lemes banget dari siang serasa sirna semuanya. Lemas menjadi kembali bersemangat.

Mungkin tadi pagi saya sudah dapatkan hanya bungkusan permen saja dan sore ini saya dihidangkan isi permennya yang siap saya cicipi.

Ingat kata pak nasrullah, positive thingking, positive feeling dan positive motivation. 

Udah dulu ya sekian saja cerita hari ini. Bagi yang belum punya anak semoga Allah Swt segerakan, yang belum mendapatkan pekerjaan semoga Allah mudahkan serta dapatkan pekerjaan yang diinginkan, yang belum ada usaha semoga Allah berikan jalan untuk bisa bikin usaha atau perusahaan sendiri yang selalu maju dan bertumbuh ke depannya. Amiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te