Saya posting tulisan ini sumbernya dari channel Youtube Nasehat ID yang saya tulis ulang. Adapun pematerinya yaitu Dr. H. Fahrudin Faiz, S. Ag, M. Ag.
Berikut nasehat untuk pribadi yang ingin sukses
***
Orang sukses tidak berdiam diri, mereka tidak malas dan terus bergerak.
Kalau sedang malas, paksakan diri untuk selalu bergerak dan bangkit, selalu biasakan beraktifitas.
Karena manusia itu, hidup dengan apa yang dia biasakan.
Kalau biasa santai, kamu akan terbiasa seperti itu.
Sukses dibidang apapun, jangan hanya pasrah dan diam saja.
Kita harus aktif. Keaktifan adalah upaya kita bergerak. Jangan dipikirkan hasilnya. Kadang-kadang karena mikir, kita bisa jadi pesimis.
Kalau kita seperti ini, maka kita bisa dikatakan bergantung kepada amalmu atau aktifitasmu. Hasil hanyalah bergantung kepada Allah Swt.
Kamu bekerja, aktifitas dan bertindak sunnatullahnya sebagai manusia, untuk hasil itu urusan Allah, jangan di pikirkan.
Tugas manusia hanya bergerak.
Kisah Ibu dan nabi Ismail Sofa dan Marwa yang bolak-balik sampai 7x.
Intinya kerja saja dan aktif. Kita kerja ini dan hasilnya kadang itu.
Pokoknya kamu aktif saja, kerja saja, tidak usah mikir dapat apa.
Kalau kamu mikir narget, kadang-kadang hasilnya malah kecewa.
Pastikan yang kami lakukan baik, bermanfaat, dan produktif. Nanti selanjutnya Allah dan Sunnatullah yang bekerja.
Aku pernah terkesan dengan pentingnya tindakan dan ternyata tahu saja tidak cukup, kita harus menjalankan.
Ingin saja tidak cukup, kita harus melakukan. Tidak ada aktifitas, mimpi tidak akan menjadi kenyataan.
Untuk membuat mimpi menjadi kenyataan, kamu harus bagun.
Meskipun semuanya di awali dari mimpi, tapi jangan mimpi terus.
Seenak-enaknya sukses dalam mimpi, jauh nikmatnya dibandingkan sukses dalam kenyataan.
Kalau kamu hanya membayang-bayangkan dia, mimpi-mimpikan dia, ini tidak luar biasa. Kalau ingin senang beneran ya kamu harus lamar dia.
Jangan cuma dibayangkan, nanti jika diambil orang dahulu, nanti kamu bikin puisi pula.
Ketidakaktifan akan melemahkan pikiran, maka kita harus merentangkan diri kita sampai batas akhir kemungkinan. Kalau kurang dari itu, berarti itu dosa, baik kepada tuhan atau manusia. Wujudkan potensi, gunakan fasilitas dari Allah 100% semaksimal mungkin, jangan disia-siakan.
Mata, tangan, telinga, gunakan sebaik-baiknya. Jika tidak maksimal maka dosa. Harusnya bisa memberikan manfaat yang besar.
Filosofi hidup yang hebat akan melahirkan orang besar.
Besi diam, maka akan berkarat. Air dia akan hilang kejernihan kalau diam, serta jika suhu turun maka bisa beku.
Pikiranmu juga begitu, jika tidak sering digunakan, maka akan beku dan tidak bermanfaat.
Kalau engkau tidak bisa melakukan apa yang engkau inginkan, maka inginkanlah apa yang bisa engkau lakukan.
Jadi mimpilah, berharaplah, cuma yang terukur yang bisa engkau lakukan.
Allah memberikan pada kita segala sesuatu, tapi ada harganya. Harganya apa? Kerja.
Kalau kamu ingin dapatkan sesuatu, ingin menghasilkan sesuatu, mewujudkan sesuatu akan Allah berikan tapi tebuslah hal tersebut dengan kerja, jangan diam. Sebagaimana firman Allah Swt pada surat Arrad 13 : 11.
Yang merubah Allah, karena anugerah Allah. Kalau kita berusaha dan bekerja.
Mimpi kita setinggi apa? Itu biasanya sejauh pengalamanmu.
Jadilah kelapa yang tinggi dan bisa melihat dunia lebih luas daripada rumput, meskipun resikonya gede, seperti kena angin kencang.
Tipuan yang dialami manusia, itu bukan karena ditipu oleh orang lain, namun ditipu oleh pandangan dia sendiri. Banyak orang yang tertipu dan terjebak dengan pandangannya sendiri.
Biasanya kecenderungan orang itu kalau merasa menemukan kebenaran, meresa cocok dengan satu pandangan, terus dia berhenti disitu.
Tidak sadar bahwa pandangan kebenaran yang dia temukan itu ada konteksnya, ada ruang dan waktu, tidak selamanya benar dan tidak semua tempat benar.
Banyak orang menganggap pandangannya selalu benar, kapanpun dan dimana pun. Akhirnya dia tertipu oleh pandangannya sendiri.
Mungkin A ini benar, tapi terus situasi berubah sehingga gak relevan. Tetapi kamu tetap mempertahankan A ini karena kamu anggap sekali benar tetap benar. Kapan pun dimanapun akhirnya hidupmu sudah dan gak nyambung dengan kenyataan.
Sering-seringlah istigfar. Yang banyak menyusahkanmu adalah dirimu sendiri.
Hati-hatilah dengan pandangan, perspektif dan pemahamanmu.
Secanggih apa pun kata orang, dia akan kalah oleh pengalaman.
Yang kamu percaya pasti pengalaman, bukan kata-kata orang.
Pengalaman adalah penutur terbaik dibandingkan kata orang.
Kebijaksanaan adalah anak dari pengalaman.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)