Langsung ke konten utama

Hargai Ide-ide Karyawan Untuk Peningkatan Motivasi Kerja

Pada salah satu postingan web Gaji.id, yang berjudul "Cara Meningkatkan Employee Engagement." Pada poin empat dalam postingan  tersebut disebutkan, "Apabila seorang pemimpin meminta masukan ide dari karyawan namun tidak melakukan tindakan nyata dari ide-ide tersebut, hal itu dapat membuat karyawan merasa diabaikan." Lanjut postingan tersebut, "Akibatnya, antusiasme karyawan dalam memberikan ide-ide baru dan berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan akan berkurang."


Sebuah sumber web lainnya appsensi.com, dengan judul postingan, " Cara Memotivasi Karyawan Untuk Meningkatkan Kinerja." Menjelaskan, "Beri kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan ide-ide briliannya demi kemajuan perusahaan. Dengarkan setiap ide yang disampaikan dan hargai dengan baik, meskipun ada sedikit rasa tidak setuju." Pada postingan tersebut juga mengungkapkan, " Karyawan akan merasa dihargai dan dianggap karena ide-idenya didengarkan dengan baik oleh atasannya. Motivasi untuk bekerja pun akan meningkat sehingga karyawan bisa lebih semangat dalam bekerja dan produktivitas perusahaan pun akan meningkat. "


Apa yang disampaikan pada dua postingan web di atas menurut penulis adalah sangat tepat.  Semua perusahaan pasti akan mengatakan, bahwa aset berharga perusahaan adalah karyawan. Apalagi yang dimiliki perusahaan tersebut terdapat karyawan yang memiliki ide-ide brilian, dan sangat loyal kepada perusahaan.
 

Ada sebuah perusahaan, tingkat keluar masuk karyawan sangat tinggi, bahkan banyak yang belum sampai tiga bulan kerja, karyawan tersebut langsung resign. Padahal jika dilihat dari gaji dan fasilitas, sangat sayang jika mereka resign. Apalagi mereka sudah di tingkat manager semua yang sudah memiliki pengalaman yang panjang di bidang tersebut.


Beberapa orang pernah penulis tanyakan, mengapa keluar dari perusahaan tersebut. Semua karyawan tersebut memberikan informasi kurang nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Meskipun gaji sudah tinggi, namun kenyamanan yang terpenting.


Salah seorangnya adalah teman yang penulis juga sangat kenal, karena berasal dari daerah yang sama dengan penulis. Kami sama-sama perantau dari kampung. Teman penulis tersebut menyampaikan bahwa beliau adalah tamatan Management Trainee (MT) sebuah perusahaan yang cukup terkenal sama bidang perusahaan tersebut dengan perusahaan yang terakhir beliau bekerja saat penulis wawancara. 


Beliau dapatkan pengalaman yang cukup panjang dari perusahaan tersebut, sampai dalam waktu singkat beliau juga menjadi salah seorang karyawan yang berprestasi yang telah mengalahkan senior-seniornya. Sampai suatu ketika seorang mantan atasan beliau merekrut beliau ke sebuah perusahaan sejenis dengan gaji dua kali lipat. Tanpa pikir panjang tentu beliau mau pindah dengan gaji yang fantastis dan fasilitas tambahan lainnya yang beliau akan dapatkan. 


Suatu kali, Direktur Utama di perusahaan beliau terakhir ini, mengajak beliau pindah, dengan iming-iming gaji yang lebih tinggi serta fasilitas yang lebih menarik. Kelebihan dari perusahaan ini, memiliki jaringan yang lebih banyak dari perusahaan sebelumnya. Akhirnya beliau pun tergoda dan pindah ke perusahaan ini.


Ketika menerima "Overing Letter," ternyata sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh Direktur Utama tersebut. Namun, ketika bulan pertama apa yang dicantumkan dalam Overing Letter tersebut ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Akhirnya beliau komplen ke atasan beliau langsung, namun atasan hanya memberikan penjelasan yang normatif, namun beliau menerima dan sabar terhadap apa yang telah beliau terima. 


Sampai akhirnya pada awal bulan keempat, apa yang di dapatkan dipotong oleh perusahaan. Beliau komplen lagi dan menjelaskan aturan terbaru perusahaan, jika beliau tidak setuju silahkan keluar kata atasan teman penulis ini.


Nah, dari sini beliau sudah sangat tidak menyukai atasan beliau tersebut, beliau hanya berharap atasan beliau ini bisa pasang badan dan mencoba lobi atau konfirmasi langsung ke Direktur Utama. Beliau akhirnya masih tetap bersabar, padahal di saat yang sama senior yang sudah lebih dari satu tahun dan juga belum mencapai target juga tidak mendapatkan kondisi yang sama dengan teman penulis ini, beliau merasakan ada perlakuan yang sangat berbeda.


Jika beliau masih bertahan di perusahaan ini mungkin beliau orang pertama yang mencapai target kurang dari satu tahun bekerja dalam sejarah perusahaan tersebut. 


Teman penulis ini menyampaikan bahwa banyak ide-ide yang telah beliau ungkapkan termasuk kepada atasan beliau langsung atau pun kepada direktur utama. Ternyata ide-ide beliau tidak didengarkan oleh manajemen  perusahaan. Bahkan beliau mendapatkan jawaban, " jangan tunjuk hidung orang lain, tapi tunjuk hidung sendiri. " Bahkan dari ada yang lebih menyakitkan, kamu aja belum mencapai target udah berani kasih saran. "


Akhirnya setelah masuk bulan kelima sampai bulan kesepuluh beliau fokus kerja sendiri dan atasi hambatan sendiri sampai beliau dapatkan klien-klien gede. Bahkan ketika beliau sudah keluar dari perusahaan tersebut, beliau meninggalkan banyak klien yang gede-gede bahkan menjadi rebutan mantan rekan-rekan senior.    


Beliau kerja sendiri namun tetap dibantu rekan-rekan se tim yang terdekat dengannya. Ide dan gagasan beliau keep sendiri, ada masalah beliau atasi sendiri, tidak ada keluhan yang disampaikan beliau lagi ke atasannya langsung. Seolah-olah beliau bilang, gak ada guna keluhan dan saran di sampaikan, gak ada solusi dan gak ada perbaikan. Bagus di keep silent saja.


Akhirnya apa yang beliau sarankan, ternyata sangat tepat dengan kondisi perusahaan. Hal ini disampaikan oleh mantan rekan beliau se tim setelah teman saya ini keluar dari perusahaan. 


Bahkan yang lebih lucu lagi, beberapa orang rekan beliau dahulu, juga akan resign dari perusahaan setelah beliau capai target. Bahkan juga sudah disiapkan saran dan kelemahan-kelemahan serta solusinya. Ini akan di sampaikan langsung ke managemen ketika beliau resign nanti, yang membuat kami ketawa terbahak-bahak mendengar celotehan ibu ini. 


Rekan dari teman penulis ini sebenarnya juga sudah banyak penawaran kerja, bahkan ada yang menawarkan gaji per bulan sampai 35 juta namun beliau tolak. Saya, akan keluar dari perusahaan ini ketika saya udah achieve target, dan saya sampaikan ke Direktur Utama langsung, bahwa saya keluar bukan karena tidak capai target. Saya dalam waktu sesingkat ini telah capai target dan Bapak tidak salah rekrut orang, dan saran saya dengarkan saran karyawan bapak, untuk perbaiki manajemen kinerja perusahaan. Ini kata beliau yang tambah membuat kami takjub.


Gila benar Ibu ini dalam hati penulis. Harusnya ketika karyawan sudah capai target sebagai seorang sales, di saat itulah dia mulai menikmati hasil kerjanya, ini malah di tinggalkan. Dan obsesinya capai target hanya untuk bisa menyampaikan unek-uneknya ke manajemen saja.  


Sayangkan ya, jika perusahaan menyia-nyiakan karyawan terbaik hanya karena gagasan tidak di akomodir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te