Ada sales baru di salah satu cabang kami. Beliau langsung di rekrut oleh Direktur Utama. Biasanya alur untuk perekrutan sales terutama oleh sales cabang biasanya wawancara akhir oleh GM Sales. Namun ini langsung yang bersangkutan masuk melalui Direktur Utama.
Karena beliau di tempatkan di salah satu cabang di bawah koordinasi saya, maka mau tidak mau suka tidak suka, beliau harus saya bantu untuk training awal mengenai sales perusahaan kurir.
Untuk training sales baru di cabang Sumatera, Jawa Barat dan Banten, semuanya di arahkan saya untuk support mereka. Nah, untuk yang ini juga sudah saya laksanakan.
Suatu pagi, saya di panggil menghadap atasan. Atasan saya ini ternyata mau curhat. Riky, “ Ini sales baru yang satu ini, membuat saya gak mood di pagi ini.” Dia sales baru masuk dan juga tidak melalui saya, sudah banyak pintanya. Termasuk sudah langsung menanyakan uang entertain.” Saya juga ketawa dalam hati. Bapak baru di tanya hari ini, sedangkan saya sehari setelah saya berikan training, si sales langsung bertanya itu kepada saya.
Lanjut beliau berpesan, “saya sedang tidak mood menjawab pertanyaan dia, kamu saja jawab dengan jawaban yang standar. “ lanjut beliau. Siap Pak, saya akan infokan kepada beliau.
Harap dimaklumi juga sebenarnya. Untuk dana entertain di perusahaan, memang ada. Namun, perusahaan mengalami suatu “trauma mendalam,” karena pernah di kerjai oleh banyak mantan karyawan yang tidak jujur. Jika digunakan untuk yang sesuai dengan kegunaannya perusahaan tidak melarang. Akan tetapi, sejak manajemen perusahaan sudah pernah “di kadali,” tentu mereka saat ini dan untuk ke depan lebih preventif lagi.
Jangankan itu, ketika ada sales baru yang langsung menanyakan tentang itu saja, terbukti atasan saya langsung menjadi tidak “mood” dengan si sales tersebut. Ada stigma negatif yang muncul dan terbentuk dibenak atasan saya, bagi sales yang baru dan langsung menanyakan tentang Entertain.
Memang tidak salah, setiap perusahaan pasti ada anggaran untuk hal tersebut. Namun, karena yang menanyakan sales baru, sehingga dibenak sibos ini adalah suatu hal yang “tabu.” Karena bisa jadi selama ini, sales baru belum ada yang tanyakan itu ketika baru gabung. Biasanya sales yang udah setahun atau jam terbangnya udah tinggi atau kliennya udah banyak dan besar-besar, barulah menanyakan hal yang demikian.
Maklumlah ya, atasan saya juga manusia. Hehehe.
Baca Juga : Pentingnya Memasarkan Diri Dalam Membangun Karir di Masa Depan
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)