Sebelum kami menikah dahulu, sempat kami diskusi. Apakah saya yang akan ke Jakarta atau istri yang pindah ngantor di Padang. Akhirnya istri saya mengalah dan memutuskan untuk pindah ke Padang.
Alhamdulillah beliau ikhlas menjalani itu semua, padahal ketika beliau pindah di Padang otomatis penghasilan yang istri terima tidak sebanyak waktu di Jakarta.
Di Jakarta pun temannya banyak, beliau sangat happy kerja di sana. Meskipun begitu, karena sudah menjadi kesepakatan berdua beliau pun harus merelakan itu semua.
Berjalan sudah dua tahun di Padang, alhamdulillah banyak perubahan positif yan terjadi, namun dari segi kualitas kerja beliau mengalami ketidaksesuaian lingkungan kerja yang kurang profesional dibandingkan lingkungan kerja di kantor pusat. Sehingga, beliau merasa tidak tertantang untuk bekerja di sini.
Kami berdua bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Dahulu beliau berkantor di kantor pusat dan saya di kantor cabang Padang. Saya dan istri bertemu pertama kali di Jakarta pada September 2016, walaupun saat itu beliau lewat di depan saya, namun tidak saya sapa sama sekali. Hehehe. Karena mak kuatnya pengaruh mbak comblang akhirnya pun kami saling berinteraksi juga. Alhamdulillah melalui proses yang singkat 8 April 2018 kami pun menikah.
Pada Februari 2020, akhirnya posisi pekerjaan istri saya yang saat ini sudah ada pengganti. Beliau akhirnya harus ke Jakarta untuk serah terima jabatan. Sebenarnya posisi istri saat ini memang harus berkantor di kantor pusat di Jakarta. Namun, karena belum ada pengganti yang dipercaya oleh Dirut dan Komisaris Utama, maka sampai kemaren istri masih tetap di percaya pada posisi pekerjaannya sekarang yang diembannya sejak pertama kali kerja di perusahaan kami ini.
Rencana ketika balik ke Padang dan menjadi karyawan biasa saja, tentunya otomatis gaji pun akan bisa berkurang 50%. Jika begitu kondisinya, beliau pun ingin selepas lebaran untuk resign dan membuka usaha. Atau pun jika lulus CPNS 2020 ini menjadi PNS.
Namun, Allah Swt berkehendak lain. Beberapa hari setelah serah terima jabatan dan masih ada beberapa lagi proses transfer ilmu dan pengalaman kepada penerusnya yang sekarang, istri saya kemudian di panggil menghadap Dirut ke rumah beliau pada hari Minggu yang lalu. Pada saat itu lah, semula dalam rencana istri akan balik ke Padang dan menjadi karyawan biasa, namun Allah Swt berkehendak lain. Istri saya di tawari posisi yang baru, dengan gaji menjadi dua kali lipat dari saat ini. Plusnya yang lain, saya sebagai suami juga di tarik ke Jakarta sebagai sales kantor pusat langsung. Alhamdulillah peluang naik posisi dan gaji juga sama-sama dapat, InsyaAllah ke depan peluang dapat fasilitas dan bonus gede juga ada.
Sudah dua tahun istri menuruti rencana saya, namun saat ini bagi saya yang harus mendukung keinginan dan rencana karir kami.
Rumah yang sudah dibangun yang baru beberapa hari saja kami tempati, terpaksa nampaknya harus di kontrakkan dulu kepada orang lain. Sebenarnya istri mau jual rumah tersebut, namun saya melarang hal tersebut dilaksanakan, karena prinsip saya untuk soal asset tidak akan dijual selain benar-benar kepepet. Aset harus bertambah bukan berkurang. Apalagi rumah ini meskipun belum sebulan kami menginap di sana, sudah sangat banyak kenangan yang ada di sana. Sejak rumah tersebut berdiri, sudah satu tahun tidak di huni, sampai benar-benar siap di akhir 2019 kemaren.
Alhamdulillah Allah swt sangat baik, semoga pengunjung setia Blog Riky Perdana, juga semakin baik karir, rezeki dan kesehatannya, begitu juga yang paling utama kualitas dan kuantitas ibadahnya dan diterima Allah Swt, Aamiin.
Baca Juga : Super Woman, Sukses Di Tempat Kerja dan Keluarga
Baca Juga : Super Woman, Sukses Di Tempat Kerja dan Keluarga
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)