Langsung ke konten utama

Ketika Seorang Senior Resign Dari Kantor

Ada salah seorang temanku resign dari SAP Express. Kami seumuran sebenarnya. Namun beliau lebih dahulu 5 bulan masuk ke perusahaan, sebelum aku masuk ke SAP Express cabang Padang. 

Tentu aku menganggapnya lebih senior dariku. Apalagi dibandingkan dengan staf beliau lainnya, tentu beliau dan aku yang paling senior.

Namanya Jimes, posisi terakhirnya sebagai seorang SPV Operasional. Bagi kami di cabang, beliau adalah orang kedua di bidang operasional setelah Kepala Cabang.

Beliau saat ini resign dan memilih Hijrah ke Bogor untuk sebuah pekerjaan yang lebih menantang dengan rezeki yang tentunya pasti lebih besar dari posisi beliau saat ini.

Setelah beliau resign, apakah bidang yang beliau tinggalkan akankah masih  berjalan aman seperti sebelumnya?

Alhamdulillah, ternyata sebelum beliau resign, seluruh staf beliau sudah banyak menyerap ilmu dan pengalaman beliau, sehingga operasional masih bisa berjalan lancar.

Ini hal yang sangat bagus, transformasi ilmu dan pengalaman kepada orang lain berjalan lancar. Inilah karyawan yang sangat baik, membagi ilmu dan pengalaman, sehingga ketika beliau sudah tidak ada di perusahaan, karyawan lainnya bisa menghandle.

Tidak sebatas ini saja, karena pekerjaan yang beliau tinggalkan merupakan pekerjaan yang bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk pegawai baru. Dengan sedikit training dan penjelasan, pegawai baru pun juga bisa menggantikan beliau secara langsung.

Pernahkah sobat merasakan, ketika seseorang resign dari suatu kantor, setelah kepergian beliau, banyak urusan yang terbengkalai jadinya? Saya yakin pasti ada.

Ini beberapa hal bisa disebabkan oleh posisinya yang hanya sendiri, sehingga tidak ada orang lain yang menggantikan pekerjaannya. Dengan begitu tentu, ketika yang bersangkutan resign otomatis tidak ada yang bisa gantikan kerjaannya, minimal butuh beberapa waktu sebelum yang bersangkutan paham betul akan persoalan yg akan digantikan.

Ada satu hal efek negatif yang lebih penting sebenarnya dari seorang senior yang resign. Senior yang dimaksudkan disini tidak semua orang lho ya, senior yang benar-benar telah bekerja dengan sangat baik.

Sewaktu beliau masih bekerja, yang bersangkutan bisa mengerjakan pekerjaan beberapa orang sekaligus. Ketika beliau keluar, perusahaan terpaksa merekrut 2-3 orang lagi untuk mengerjakan pekerjaan yang dulu pernah beliau kerjakan. 

Alasan utama ketika seorang senior resign adalah rasa kenyamanan sudah tidak ada lagi di perusahaan tersebut. Alasan kedua biasanya faktor gaji yang tidak sebanding dengan pekerjaan.

Untuk alasan pertama ini, berapa pun gaji yang akan dinaikkan oleh atasan, mereka tidak akan peduli. Pernah dulu ada salah satu teman saya di bagian finance, di awal tahun 2019 beliau resign, udah dibujuk rayu oleh kepada cabang dengan kenaikan gaji dua kali lipat dari sebelumnya, tetap saja beliau tidak bergeming dan memilih hengkang dari perusahaan kami. Beliau sempat berkata sakit hati, atas ketidakadilan dari pimpinan saat itu.

Alasan kedua karena faktor gaji. Seharusnya perusahaan juga mempertimbangkan kinerja pegawai. Apa salahnya menaikkan gaji seorang karyawan beberapa persen, dibandingkan harus merekrut karyawan baru dengan gaji yang lebih tinggi atau merekrut beberapa orang karyawan sekaligus?

Dengan menaikkan gaji seseorang beberapa persen, perusahaan akan lebih untung. Karena karyawan tersebut kinerjanya bagus, bisa jadi kerjanya lebih jujur dan loyal kepada perusahaan. Dibandingkan dengan rekrut karyawan baru yang belum tentu bagus, cepat belajar dan jujur apalagi, serta belum terbukti kinerjanya.

Okelah, jika senior yang keluar merupakan seseorang yang tidak memberikan efek Wow kepada perusahaan alias kerja biasa-biasa saja. Tipe karyawan seperti ini, jika mereka keluar perusahaan bisa lebih untung dan memiliki peluang lebih besar mendapatkan karyawan yang jujur dengan kinerja yang lebih wow dari sebelumnya.

Ketika seniormu resign, apa efeknya bagi kinerja kantormu sob?
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te