Waktu itu siapa sangka akan jadi begini!
Namanya Badu, seorang kurir SAP Express seperti biasa bertugas mengantarkan paket ke customer. Suatu ketika Badu mengantarkan sebuah paket online untuk seorang lelaki berusia kisaran 30-35 tahun.
Badu dan SAP Express sebenarnya gak tahu apa isi paket, yang jelas SAP Express cabang tujuan melakukan jemput paket ke tempat online shop tersebut dalam keadaan tertutup rapat. Apa pun perusahaan ekspedisi hanya tahu isi paket ketika sipengirim menyebutkan apa isi kotak di dalam paket tersebut. Jika isinya "macam-macam" yang bertentangan dengan hukum dan perundang-undangan Republik Indonesia, maka perusahaan ekspedisi bebas dari tuntutan apa pun.
Nah, kali ini seperti biasa Badu memberikan paket pada lelaki tersebut, kemudian lelaki ini memberikan sejumlah uang sesuai harga paket. Sistem seperti ini merupakan layanan khusus Cash On Delivery yang sangat di tonjolkan oleh SAP Express. Setelah uang sudah di terima oleh kurir, dan kurir sudah hendak bergerak meninggalkan lelaki tersebut. Tiba-tiba saja...
"Mas tunggu sebentar." Ya Pak, kata Badu menjawab. "Ini paket yang saya terima, isinya palsu. Kamu menjual barang palsu ya? " "Maaf Pak," kata Badu. " Ini paket saya tidak tahu isinya apa, saya hanya bertugas mengantarkan paket saja." "Kembalikan uang saya, " kata lelaki sipenerima paket tadi.
"Maaf pak, untuk uang saya tidak bisa kembalikan, Bapak coba langsung saja hubungi sipenjualnya langsung. Jika ada instruksi dari penjual ke kantor saya, kemudian pihak kantor memberikan perintah kepada saya, baru saya bisa kembalikan uang Bapak," balas Badu.
Seketika itu, lelaki tersebut mencoba menghubungi pihak sipengirim, dan meminta Badu untuk tetap ditempat. Berkali-kali lelaki kurus tersebut mencoba menghubungi dipengirim, namun tidak bisa dihubungi juga. Akhirnya lelaki ini kesal, karena merasa tertipu.
" Ini nomor Hp dan telponnya tidak aktif, saya gak mau tahu, kamu harus kembalikan uang saya cepat, " kata lelaki tersebut. Karena Badu binggung ngak tahu harus ngapaian, jika uang dikembalikan sementara paket telah dibuka, tentu Badu menjadi cemas, karena resikonya dia yang harus bayar, karena paket telah di buka. "Sebentar ya pak, Ini nomor Kepala Cabang saya, silahkan Bapak ngomong langsung sama beliau ya," sahut Badu dalam kebingungan yang dalam.
Sambil menatap lekaki tersebut berkomunikasi dengan Kacab, Badu hening saja seperti orang pasrah. Sesekali lelaki tersebut berteriak keras, " Saya gak terima, Anda berikan paket palsu pada saya." "Kembalikan uang saya, atau saya lapor kepihak berwajib?" mendengar yang seperti itu, Badu pun pucat pasi. Mungkin Kacab nya juga pucat pasi mendengar ancaman tersebut.
Akhirnya, setelah panjang lebar dan menghabiskan pulsa Badu, keluarlah perintah dari Kacabnya untuk mengembalikan uang dan silelaki mengembalikan paket yang telah terbuka tadi. Lelaki sipenerima paket pun di minta untuk membuatkan tanda tangan dan buat keterangan di resi, "paket saya tidak mau terima karena diduga palsu."
Jika ada Sobat yang mengalami hal yang sama seperti lelaki di atas, gak perlu panik dan menyalahkan kurir ya. Karena kurir dan perusahaan ekspedisi hanya menerima perintah kerja pengantaran. Semua isi bukan tanggung jawab pihak ekspedisi. Ekspedisi bisa mengembalikan uang, jika si penerima menolak paket tersebut.
Jika seandainya kurir telah pergi, dan paket baru di buka, silahkan penerima menghubungi sipengirim di nomor yang tertera. Jika tidak aktif, sipenerima bisa mendatangi pihak ekspedisi yang mengantarkan paket tersebut, dan menyebutkan kronologis kejadian. Ada beberapa hal kemungkinan terjadi, pihak ekspedisi memberikan nomor contact sipengirim dan tinggal kesepakatan dari kedua belah pihak, atau bisa ekspedisi yang bantu returnkan langsung dan mengembalikan uang sipenerima.
Ada yang pernah mengalami hal yang serupa sobat?
Jika ada Sobat yang mengalami hal yang sama seperti lelaki di atas, gak perlu panik dan menyalahkan kurir ya. Karena kurir dan perusahaan ekspedisi hanya menerima perintah kerja pengantaran. Semua isi bukan tanggung jawab pihak ekspedisi. Ekspedisi bisa mengembalikan uang, jika si penerima menolak paket tersebut.
Jika seandainya kurir telah pergi, dan paket baru di buka, silahkan penerima menghubungi sipengirim di nomor yang tertera. Jika tidak aktif, sipenerima bisa mendatangi pihak ekspedisi yang mengantarkan paket tersebut, dan menyebutkan kronologis kejadian. Ada beberapa hal kemungkinan terjadi, pihak ekspedisi memberikan nomor contact sipengirim dan tinggal kesepakatan dari kedua belah pihak, atau bisa ekspedisi yang bantu returnkan langsung dan mengembalikan uang sipenerima.
Ada yang pernah mengalami hal yang serupa sobat?
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)