Langsung ke konten utama

Pengalaman Pertama Jual Motor Pribadi

Pada tahun 2010 pertama kalinya saya membeli motor dan merupakan asset pribadi yang pertama pula. Motor ini, meskipun sudah 9 tahun bersama saya, banyak suka dukanya, saksi bisu sejarah perjalanan saya. hehehe. Dari mulai awal bekerja, sampai beberapa kali mengalami kecelakaan, sampai salah satu gigi depan saya patah.

Bagi saya pribadi, jika ada suatu barang atau pun asset memang rencana tidak akan pernah dijual sampai memang benar-benar tidak berfungsi lagi baru di buang. Jadi memang gak kepikiran untuk akan menjualnya.

Sehubungan dengan istri ada motor pribadi yang di bawa dari jakarta dan jarang di pakai, makanya muncul ide untuk menjual motor saya, karena motor istri masih baru dan sayang untuk di jual, biar motor yang lama saja yang dijual terlebih dahulu. 

Alasan lainnya, karena saya ingin menyelesaikan beberapa amanah yang tanggung sedikit lagi untuk diselesaikan. Jadi, menuju Lebaran 2019 ini, semua amanah yang kecil-kecil bisa di tuntaskan dengan segera. Biarlah dulu gak ada asset, asalkan amanah selesai. 

Alhamdulillah juga amanah credit card, berhasil saya tuntaskan dalam waktu 1 tahun 3 bulan. Lumayan juga jumlahnya, kisaran 20 jutaan lebih. Ini selesai dengan sistem yang bagus, sehingga tidak mengganggu neraca keuangan pribadi dan keluarga, bebas riba dengan rencana yang sistematis. Oya, jika ada sobat yang masih terjerat credit card, kapan-kapan akan saya posting ya, bagaimana strategi bisa menutup credit card dengan aman, sesuai kondisi keuangan kita dan aman dari BI checking.

Pengalaman nih sobat, jika kita ada hajatan atau pun yang rasanya belum perlu janganlah di beli atau di adakan sesuai kemampuan kita. Biarlah sederhana atau pun belum punya, syukuri atau manfaatkan saja dulu apa yang ada saat ini.

***
Kita kembali ke Motor. Alhamdulillah saya mempunyai teman yang sudah 9 kali gonta ganti motor. Karena kondisi keuangannya juga sih yang membuat hal demikian beliau lakukan. Teknik beli motor bekas, dan teknik bagaimana menjual motor bekas cepat laku beliau ajarkan dengan detail.

Setelah saya ungkapkan rencana jual motor pribadi, dan alasan kenapa dijual, alhamdulillah beliau bersedia menjadi konsultan penjualan motor saya ini.

Langkah pertama yang kami lakukan adalah beliau lihat dan cek dulu kondisi motor saya, kemudian beliau searching di OLX dan group facebook berapa harga pasaran untuk motor sejenis yang saya punyai ini. Dari informasi tersebut dapatlah harga kisaran motor saya ini "Blade tahun 2010".

Selanjutnya melakukan pergantian beberapa bagian motor yang tidak berfungsi. Kondisi motor saya, Jok sudah sobek, jarum speedo meter mati, ada beberapa bagian yang berkarat, cat atau merek di bodi sudah kusam, dan ada beberapa bagian bodi Plastik sebelah kanan yang patah karena kecelakaan. Yang ini sebenarnya sudah sejak 2011 saya cari gantinya memang gak ada yang jual lagi, kalau pun ada mungkin di tempat jual rongsokan bekas motor yang dijual secara perbagian.

Mengganti jok baru, ternyata biaya cuma Rp, 50.000,- Cincin nanas dan kabel spedo serta service cuma Rp. 125.000,- Untuk Striping sudah saya cari di bengkel di Padang juga sudah kosong semua. Lalu saya hunting di Bukapalak Alhamdulillah ada walaupun sisa gak beberapa lagi. Bandingkan harga dengan Bibli, ternyata harganya jauh lebih tinggi dari seller yang jual di Bukapalak. Cek juga di Blanja, memang tidak ada yang semurah menjual striping honda Blade 110 CC di Bukapalak. Harganya hanya Rp. 32.000,- satu set, untuk ongkir sama semua, dari Jakarta ke Padang Rp. 34.000,- Total bayar Rp. 66.000,-

Walaupun motor saya terjual sebelum stripingnya datang, striping tersebut tetap saya berikan kepada pemilik motor saya yang baru, karena juga gak ada gunanya lagi bagi saya.

Senin paginya saya ganti yang patut di ganti, termasuk pesan striping motor, kemudian pada senin sore saya bersihkan motor sendiri. Saya cuci sendiri, kemudian ketika sudah kering, bagian bodi motor saya olesi minyak goreng, sampai mengkilat. Setelah kering kembali saya siram dengan air agar bau minyak gorengnya gak kentara. Hal hasil, motor saya kembali bersih dan bagus lagi. Setelah itu, saya foto dari beberapa sisi untuk posting iklan.

Untuk iklan saya pasang di OLX dan beberapa Group Jual beli Facebook. Adapun judul iklannya " BU Jual Honda Blade tahun 2010. " Dibagian keterangan di tulis : Pajak (Padang) hidup September 2019, No Pol sampai 2020, tangan pertama + KTP Nempel, Service rutin sekali sebulan/2 bulan, Kelistrikan 100 hidup, mesin halus, part 100 % asli, Kondisi motor 90 %, Nego di tempat. Waktu cek fisik di sini....pada pukul ini...call nomor telpon/WA.

Untuk cek fisik atau survei memang saya bunyikan seperti itu, karen waktu saya banyak habis di kantor. Sehingga, calon pembeli bisa memastikan waktunya untuk cek motor.

Soal harga, saya posting lebihkan 500.000-750.000, dari target harga penjualan yang saya inginkan. Karena orang akan banyak nego di bawah itu. 

Setelah pasang iklan di OLX, dalam 2 menit langsung ada WA masuk, minta motor tersebut kurang 2 juta, dari bahasanya agen. Langsung saja saya bilang, maaf saya tidak melayani nego di wa/telpon. Sejam setelah itu langsung masuk telpon serius ingin cek motor siang ini, karena waktu itu saya ada janji akhirnya jam 3 lewat yang bersangkutan datang bersama temannya cek motor saya. 

Setelah cek, si pembeli ini tertarik dan memberikan harga penaran kurang satu juta dari harga di iklan. Saya tolak dulu. Maghribnya, beliau sms lagi naikkan beberapa ratus ribu, masih saya hold. Sampai beberapa orang yang menghubungi saya dan menawar via WA/Telp, ini semua saya tolak. Biasanya kalau ada yang nego di telpon/wa ini belum serius, kalau memang serius beli motor cek motornya dulu baru ajukan nego. 

Alhasil keesokan harinya, yang survey pertama ini, kembali ajukan penawaran kurang dari 600000 dari harga yang saya pasang. Alhamdulillah pas lah kalau begitu, lebih 100000 dari target yang saya tetapkan...Senin pasang iklan Sabtunya motor langsung di bawa, dan saya mendapatkan harga yang saya inginkan + Rp. 100.000,-

Dari hasil konsultasi dengan teman saya tersebut, banyak hal yang saya dapatkan ilmunya. Mana orang yang serius, mana yang tidak, mana orang yang mau curangi kita juga bisa kita antisipasi dari awal. Bagaimana menaksir harga motor yang kita miliki saat ini dengan kondisinya sekarang. Apa yang perlu dan penting di ganti terlebih dahulu agar harga motor bisa lebih tinggi, cara pasang iklan dan sebagainya.

***
Alhamdulillah, dengan aset yang sudah di jual saya bisa selesaikan amanah yang kecil-kecil dan 70 persennya bisa menjadi serap atau nanti bisa digunakan untuk selesaikan pagar rumah baru kami agar bisa segera kami tempati.

Jika gak ada amanah, sungguh luar biasa plongnya. Hati tenang, pikiran ringan. Memang yang penting bukan gaya hidup yang di pertinggi, hiduplah sewajarnya dan sesuai kemampuan. Beli yang dibutuhkan bukan beli yang diinginkan.

Demikian postingan Pengalaman Pertama Jual Motor Pribadi, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te