Langsung ke konten utama

Lho Kok Naiknya Tinggi?

Beberapa waktu ini, saya masih terfokus untuk menghubungi semua klien untuk kenaikan tarif biaya pengiriman. Lho kok Naiknya tarifnya kata sebagian besar klien saya. Rerata respon dari mereka begitu semua. Bahkan, ada yang ngancam tidak akan mengirim lagi dengan perusahaan tempat saya bekerja. 

Ya, begitulah adanya. Kenaikan tarif pengiriman ini, murni karena kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) maskapai penerbangan dan kenaikan tarif kargo bandara. Sebagian besar masyarakat menilai karena tarif bangku pesawat, mungkin banyak yang tidak tahu bahwa antara bangku pesawat dengan cargo di maskapai juga ada tarif masing-masing dan tidak ada sangkut paut dengan tarif bangku pesawat. Meskipun begitu, naiknya tarif bangku pesawat dengan cargo di pesawat juga pasti berbarengan juga naiknya.

Nah, kali ini sejak Oktober 2018 sampai Januari 2019 tarif kenaikan cargo di maskapai naiknya minta ampun, sampai 300 persen. Belum lagi kenaikan juga diberlakukan di gudang bandara. Sehingga, mau tidak mau, suka tidak suka seluruh ekspedisi pasti akan menaikkan tarif pengiriman udara. Jika mereka tidak naikkan tarif, bisa jadi ekspedisi tersebut sedang bakar uang atau siap-siap saja ekspedisi mereka bisa gulung tikar.

Karena perusahaan tempat ku bekerja saat ini sudah Tbk. Gak mungkin bakar duit, dan juga gak mau gulung tikar, maka pilihan satu-satunya adalah menaikkan tarif biaya pengiriman. Semuanya, baik tarif dari Jakarta maupun dari seluruh cabang se Indonesia, per 1 Februari 2019.

Memang yang pertama naiknya adalah tarif umum, namun perlahan diikuti oleh kenaikan di tarif korporat. Semuanya baik tarif umum atau korporat per 1 April 2019 sudah naik semua. Memang ada juga klien yang pindah ke ekspedisi lain. Biasanya ini pindahnya ke ekspedisi yang modal kuat dan sedang bakar duit saat ini, ada juga pindah ke ekspedisi yang sudah tenar sejak lama, namun InsyaAllah beberapa saat lagi mereka juga akan menaikkan tarif yang kemungkinan besar lebih tinggi dari tarif jasa pengiriman di perusahaan tempat saya bekerja.

Turun dong omset mu Riky? ya Jelas. Hampir turun 50 Persen. Suka tidak suka, kenyataan pahit ini tentu harus di hadapi. Kasihan klien umum dan pegadang online yang menjadi klien korporat. Mereka harus membayar dua kali lipat untuk tarif pengiriman. Kalau klien instansi perusahaan, ada juga yang bisa menerima ada juga yang pindah ke yang lain. Namun rerata 90% masih bertahan dengan perusahaan tempat ku bekerja.

Ya, itulah kondisi bangsa saat ini. Duit sudah turun harganya. Semuanya pada mahal. Entah kemana lari duit orang Indonesia. Meskipun begitu kita harus tetap optimis, semoga berganti pucuk pimpinan tertinggi, semua orang menjadi lebih semangat dan bergairah, rahmat dan kasih sayang Allah turun untuk bumi Indonesia. Ekonomi tumbuh dan semakin membaik, semuanya kembali terjangkau. Aamiin, semoga Allah mengabulkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te