Ayahku sangat menyayangi hewan, terutama kucing. Dulu ada kucing kecil yang cantik, sejenis kucing liar yang sering mangkal di rumah tetangga seberang rumah kami. Setiap Ayah mau buang sampah di tong sampah di depan rumah, selalu di perhatikan sama di kucing. Setelah Ayah kembali ke dalam rumah, sikucing dengan sigapnya mengais-ngais makanan di tong sampah tersebut.
Karena sudah sering berada di tong sampah depan rumah, suatu ketika banyak sisa nasi dan lauk pauk sengaja di kumpul Ayah dan ingin dihidangkan buat si kucing tersebut. Saat Ayah meletakkan sisa makanan tersebut si kucing cantik tersebut langsung berlari menuju wadah tempat sisa makanan, dan melahap semua sisa makanan yang telah Ayah sediakan.
Ayah pun kecanduan dan sering memberikan makan untuk si kucing cantik tersebut. Hingga akhirnya si kucing juga sudah terbiasa ngetem di rumah. Sampailah di kucing kecil tadi mempunyai anak. Namun, mungkin pengalaman pertama sikucing melahirkan anak, sehingga anaknya kurus-kurus semua. Oya, lupa. sikucing kuning ini Ayah memberikan namanya si "Neneng". Ternyata Neneng mungkin grogi harus ngapain hehehe, sering juga anaknya jadi terlantar. Untung Ayah dan si Adek bungsuku juga menyediakan tempat untuk anak-anak si Neneng. Sehingga, lumayan anak-anaknya meskipun kurus, namun tetap hidup.
Suatu hari ini, ada anak si Neneng dari 3 ekor, yang bertahan hanya tingga 1 ekor, yang dua lagi ternyata sudah mati begitu saja. Dan yang satu ini melihat kondisi pun agak kurus, bertambah iba si adek bungsuku. Dia ambil inisiatif untuk memberikan susu kepada anak si Neneng yang hampir sekarat ini. Bahkan, pernah terlontar ide kepada Ayah dari si Bungsu, untuk membelikan anak si Neneng makanan kucing Whiskas.
Karena Ayah juga menyayangi binatang, akhirnya juga luluh melihat anak si Neneng. Tanpa pikir panjang langsung mengeluarkan duit untuk menyuruh si Bungsu belikan Wishkas makanan kucing.
Eh, ternyata si anak Neneng, makan dengan lahapnya. Gak semuanya juga diberi makan Wishkas oleh si Bungsu. Sekali-kali di kasih sisa makanan, sekali-kali Wishkas. Sampai akhirnya anak si Neneng tumbuh besar dan diberi nama si "Kecil." Dari beberapa kali Neneng melahirkan anak, hanya si kecil yang bertahan sampai dewasa bahkan sudah mempunyai 2 ekor anak kucing yang lahir beda generasi.
Mungkin saat ini, Ayah dan sibungsu udah bisa buatkan silsilah atau ranji keluarga dari Si Neneng...hehehe...Sampai hari ini, kucing yang bertahan di rumah cuma empat ekor, si Neneng, Cicak (anak si Kecil generasi 1), Semut (anak sikecil generasi 2), dan si manis (anak si Neneng generasi terakhir). hahaha.
Memang semuanya betina, Gak ada satu pun yang jantan bertahan, karena namanya kucing, ketika si kucing jantan mengetahui bahwa yang lahir adalah anak kucing jantan, maka sikucing jantan akan mencari celah untuk menghabisi anak-anak kucing tersebut.
Ah, itulah kucing peliharaan Ayah dan si Adek. Bermula karena iba, kucing liar pun sudah menjadi hewan peliharaan Ayah dan si Adek.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)