Langsung ke konten utama

Dipercayakan Kembali Menjadi Anggota KPPS PEMILU 2019

Alhamdulillah, pada PEMILU 2019 ini saya kembali di amanahkan menjadi anggota KPPS. Saya mendapatkan kepercayaan untuk mensukseskan PEMILU jujur dan adil pada TPS 18 di Kubu Dalam Parak Kerakah di tempat saya tinggal.

Sebenarnya untuk PEMILU 2019 ini saya tidak berminat untuk jadi anggota KPPS. Hal itu sudah saya sampaikan kepada Pak RW 06 dan Pak RT 03 tempat saya tinggal, makanya adik saya yang di sodorkan untuk menjadi panita KPPS pengganti saya. Namun, di RT 04 saya tetap di pilih oleh ketua RT setempat untuk membantu beliau di KPPS. Gak ada alasan, harus ikut kata Pak RT. Mau tidak mau, ya sudah, saya pun akhirnya di sodorkan Form pendaftaran anggota KPPS.

Sama dengan adik bungsu saya beserta 3 orang temannya, kami pun mengantarkan form calon anggota KPPS ke kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah. Sebenarnya saya gak mau jadi panita KPPS pada PEMILU 2019 ini, karena melihat pengalaman Ayah pada PEMILU 2014 yang sampai pukul 2 dini hari baru selesai perhitungan suara dan mengantar kotak suara ke kelurahan. Ini cuma 4 kotak yang dihitung, yaitu DPR RI, DPD, DPRD Prov, DPRD Kota. Untuk 2019 ini tambah lagi untuk kotak Presiden dan wakil Presiden, tentu tambah lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan ini.

Pada saat wawancara, saya beserta adik sama jadwalnya, ketika itu juga saya bertemu dengan teman KPPS lama saat pemilihan Walikota dan wakil Walikota Padang di tahun 2018. Ternyata kita akan sama lagi TPS nya. Wawancara cuma beberapa menit, seminggu kemudian keluarlah nama yang lulus. Saya dan adik di TPS yang sama. Ketika itu saya langsung, infokan bahwa salah satu diantara kami harus menggundurkan diri atau salah satu pindah TPS. Akhirnya adik saya mengundurkan diri. Gak bisa dalam satu TPS, kakak beradik. Ini tentu menyalahi aturan, dan gak enak juga di lihat oleh warga.

Akhirnya, 5 hari sebelum hari H 17 April 2019 kami sudah mulai bekerja. Dua kali Bimbingan teknis dari kelurahan pun sudah diikuti. Pekerjaan pertama saya adalah menyebarkan form C 6 kepada calon pemilih. Seperti biasa, saya mendapatkan jatah pembagian dekat rumah, karena tentu ketua KPPS membagi hampir 300 form tersebut ke 6 orang anggota yang berdekatan dengan rumah masing-masing, agar cepat form tersebut di bagikan. 

Dalam hitungan 2 jam semuanya sudah ku bagikan. Memang ada beberapa yang belum berhasil dibagikan pada saat itu, karena rumah mereka kosong dan ada 3 KK sudah pada pindah, dan beberapa rumah ku cari alamatnya juga gak ditemukan. Keesokan harinya bagi yang belum berhasil ku antar kembali. Alhamdulillah, banyak yang sudah berhasil. Namun, ada satu rumah kosong terus, terpaksa ku kembalikan C 6 nya ke Ketua KPPS. 

Satu hari sebelum hari H, ini pekerjaan yang lumayan berat, memasang tenda dan persiapan perlengkapan TPS. Alhamdulillah berkat kerjasama team yang kompak, serta di bantu oleh beberapa warga sekitar pukul 21.00 Wib semua pekerjaan beres, saya dan team pun bisa pulang untuk istirahat dan bersiap untuk hari H.

Hari H, pukul 06.15 Wib saya sudah berada di lokasi, saya datang sedikit telat dari ketua KPPS, maklum saya harus makan pagi dulu. Semua petunjuk arah di pasang, 4 bilik suara di susun, kursi disusun, dan lingkungan di sapu kembali. Pukul 07.00 Wib semua pun harus segera di mulai.

Pukul 06.50 wib sudah banyak calon pemilih yang datang, padahal TPS baru akan mulai pukul 07.00 Wib. Saksi pun sudah banyak yang datang. Teng..tepat pukul 07.00 WIB Penyelenggaraan PEMILU 2019 di TPS kami pun di mulai. Kegiatan ini di awali pembacaan sumpah sebagai anggota KPPS. Saya di beri kepercayaan oleh ketua KPPS untuk membacakan sumpah dan diikuti oleh anggota yang lain. Maklum suara ketua sedikit terganggu pada pagi itu.

Setelah sumpah di baca, kami mulai membuka kotak suara satu persatu, diawali dengan kota presiden dan wakil presiden. Apa saja isi dalam kotak kami catat semua, termasuk jumlah surat suara presiden dan wakil presiden yang akan di coblos. Begitu juga dengan keempat kotak suara lainnya,DPR RI,DPD, DPRD Prov dan DPRD Kota.

Setelah semua di cek dan jumlahnya di catat, kami mulai duduk di posisi masing-masing. Namun, ada satu anggota KPPS, yaitu anggota 6 yang harusnya duduk di meja tinta, kami pindahkan ke sebelah anggota KPPS 3 untuk membantu mengisi surat suara. Untuk posisi meja tinta di gantikan oleh Linmas dekat pintu keluar TPS.

Ini harus kami lakukan karena surat suara jumlahnya 288 dikali 5 jenis surat suara. Jika tidak kami manfaatkan mengisi surat suara bakalan lama nantinya. Hal ini terbukti benar, TPS kami berjalan lebih cepat.

Pukul 09.30 Wib, saya sudah bisa meninggalkan TPS saya. Padahal TPS sedang ramainya. Selain alasan pergi nyoblos, sebenarnya saya sedang sakit perut harus ke toilet. Hehehe...Dengan alasan pergi mencoblos di TPS 17 sekalian pulang sebentar mampir ke toilet.

Saya kira saya mendapatkan perlakuan khusus di TPS 17, ternyata ketua TPSnya tetap memakai sistem antrian, lumayan juga 10 menit waktu habis menungu di TPS 17 tempat saya mencoblos. Setelah selesai, baru singgah ke rumah sebentar ke toilet, baru balik lagi dinas di TPS 18.

Sebenarnya setelah saya kembali ke posisi, anggota lain juga pada minta izin untuk mencoblos juga, namun tidak diizinkan oleh ketua, karena takut lama nantinya. "Nanti jam 12 ya," kata pak Ketua KPPS. Dari 7 anggota KPPS, hanya 3 orang yang mencoblos di TPS 18, selebihnya ada yang di TPS 19 dan TPS 17. Meskipun sebagai KPPS, hak mencoblos juga tetap harus kami laksanakan. Rugi dong, kalau gak nyoblos.

Surat suara sudah banyak yang siap untuk di gunakan, semuanya udah kami isi termasuk tanda tangan ketua KPPS, jika tidak ada isian nama kelurahan, nama TPS, nama ketua KPPS, nama kota, dan provinsi, maka surat suara tidak sah. 

Hal yang membuat lama antrian adalah di bilik suara. Bilik suara hanya tersedia 4 bilik saja. Rata-rata pemilih memakan waktu sampai 5 menit di bilik suara. Satu orang membawa 5 jenis surat suara. Nah, untuk hal ini pun kami siasati dengan cepat. Alhamdulillah panwas pun juga membantu, setiap ada yang hampir siap mencoblos langsung antrian berikutnya kami panggil. Bahkan ketika pukul 10.00-11.30 antrian sangat panjang, terpaksa kami panggil cepat dan suruh antri lebih dulu, agar mereka bisa membuka dan mencek lembar surat suara lebih dulu. Saat di bilik suara mereka kan bisa tinggal coblos saja, dan kembali melipat.

Hasilnya, pukul 13.30 Wib semua antrian habis. Di absen dan di data, tercatat 260 orang yang hadir dan menggunakan surat suara mereka. 120 orang laki-laki, dan 140 orang perempuan. 29 DPK yang menggunakan e KTP, 1 orang pemilih tambahan, dan sisanya dari DPT sebanyak 230 orang.

Pada pukul 14.00 Wib kami siap menghitung surat suara. Namun terlebih dahulu yang kami hitung adalah jumlah absen, DPT yang memilih, DPTB dan Jumlah DPK, serta menghitung sisa surat suara dan mencoret ke seluruh surat suara tersebut.

Kotak suara yang kami hitung lebih dulu sesuai urutan adalah kota suara presiden dan wakil presiden. Hasilnya Prabowo menang telak dengan 231 suara, sementara pertahana hanya meraih 29 surat suara. Perhitungan ini baru selesai pukul 15.00 Wib, dan langsung di lanjutkan untuk perhitungan kotak suara DPD RI.

Di kotak suara DPD RI, saya tidak ingat betul siapa yang meraih surat suara terbanyak, namun yang paling saya ingat top yaitu Helma Yohana nomor urut 28, Muslim Yatim nomor urut 37. Nah, yang menarik adalah tidak ada satu pun dari 22 saksi DPD yang hadir di TPS kami. Dari 260 surat suara ada lumayan banyak yang kosong, kemungkinan ini lupa diisi oleh peserta pemilih dan banyak juga yang dicoblos lebih satu foto. Jadi surat suara itu, kami masukkan ke keterangan surat suara tidak sah. 

Perhitungan DPD RI ini baru selesai pukul 17.15 Wib. Saya rehat sejenak untuk sholat Ashar, setelah itu baru saya kembali isi Berita acara perhitungan suara DPD RI, akhirnya tepat pukul 18.00 selesai semua. Kami pun bersepakat untuk 3 kotak lagi akan dilanjutkan selepas maghrib. 

Pukul 19.00 Wib, perhitungan surat suara DPR RI pun kami mulai. Ada kisaran 16 lembar C 1 Plano kami pampang di dinding, untuk perhitungan surat suara. Trik nya agar bisa lebih cepat, kami ada 4 orang yang stand by dari lembar 1 sampai 16. Ketika di sebutkan partai 8 nomor 1 misalnya, petugas teli yang didekat C 1 plano pun bergerak membuat teli sesuai arahan ketua KPPS. Sehingga tidak perlu berlarian terlalu jauh petugas teli-teli nya.

Dengan kerjasama yang kompak, perhitungan surat suara DPR RI berjalan cepat, ini pun turut di bantu saksi dan panwas. Hal hasil Partai Gerindra nomor urut 2 dan partai PKS nomor urut 8 yang banyak di coblos oleh pemilih. Rerata semua calegnya mendapatkan suara. 

Pukul 20.30 Wib kami lanjutkan dengan perhitungan DPRD Provinsi, caranya juga sama, pukul 21.45 wib pun perhitungan telah selesai sudah. Sama hasilnya, partai Gerindra dan PKS yang merajai hasil perhitungan surat suara.   

Pada pukul 22.00 Wib baru bisa kami makan malam. Pukul 22.45 Wib baru kami lanjutkan perhitungan kotak suara yang terakhir DPRD Kota. Pukul 00, kami telah selesaikan perhitungan, yang menang pun sama, kebanyakan partai Gerindra dan PKS. Kebanyakan pemilih mencoblos gambar partai untuk PKS, sedangkan Gerindra di nama caleg.

Untuk 5 Form C1 dan satu form berita acara pemungutan suara telah kami isi semua sekitar pukul satu dini hari. Petugas untuk foto copy pun jalan dan hanya butuh waktu 20-30 menit untuk memfoto copy semua form tersebut kurang lebih 1000 lembar lebih.

Dari pukul 01-02 dini hari, kami hanya disibukkan untuk menandatangani berita acara dan 5 form C1 tersebut, termasuk para saksi. Alhamdulillah, pukul 03 dini hari semua siap, saksi pun telah pulang. Tak butuh waktu lama saya pun dalam 30 menit sudah bisa merapikan kotak suara dan mengemasnya ke dalam amplop bersegel yang sudah kami siapkan pada siang harinya. 

Tepat pukul 03.30 Wib, kami sudah meninggalkan TPS dan menuju ke kantor lurah tempat PPS Kubu Dalam Parak Kerakah berkantor. Dalam perjalan ke sana, beberapa TPS kami dapati masih proses perhitungan surat suara juga...

Alhamdulillah pukul 04.00 Wib kami selesai semua dari kantor lurah. Ketua PPS sudah mencek semua kotak kami dan berkas yang kami siapkan. Kami hanya tinggal memberikan label segel di amplop dan di kotak suara, serta mengembok semua kotak suara. Alhamdulillah, kami TPS nomor 3 dari 38 TPS di kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah Padang Timur yang telah selesai lebih cepat untuk penyelenggaraan PEMILU 2019.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te