Masih berhubungan dengan dunia ekspedisi. Kali ini kita akan bicarakan soal Miss Route. Dalam dunia ekspedisi, kata Miss Route berarti bisa salah antar, salah kirim atau salah jalur. Tentunya, jika kejadian ini terjadi, akan membuat paket lama sampai di tujuan bukan? contoh nih, ada sebuah kiriman dari Jakarta untuk Padang Sidempuan, tapi tenyata paket sampai di kota Padang. Jalan-jalan ke Padang dulu paketnya. hehehe...
Perlu saya sampaikan di sini, jika terjadi kesalahan di ekspedisi hampir 100 Persen karena Human Error. Baik dari karyawan perusahaan ekspedisi sendiri maupun kesalahan dari si pengirim. Namun kebanyakan kesalahan terletak pada karyawan dari perusahaan ekspedisi sendiri.
Untuk kesalahan dari sipengirim bisa kita jabarkan sebagai berikut :
1. Tidak melakukan penulisan alamat lengkap
Salah satu kerugian sipengirim, jika tidak menuliskan alamat lengkap adalah bisa terjadinya Miss Route. Kurang mencantumkan nama kota bisa berakibat paket salah kirim. Harusnya paket di kirim ke Padang Sidempuan Sumatera Utara, eh nyampainya di Padang. Jadi, dengan mencantumkan alamat yang lengkap dan jelas, setidaknya bisa mempercepat proses penginputan dan delivery serta juga bisa mengurangi potensi dari terjadinya Miss Route.
2. Tidak menuliskan nomor HP atau nomor telpon yang salah
Jika alamat tidak di tulis lengkap setidaknya melalui nomor HP sipenerima, bisa dilakukan verifikasi terlebih dahulu, sehingga bisa mengurangi potensi Miss Route. Melalui nomor telpon aktif, si kurir bisa dipandu oleh sipenerima, sehingga paket bisa cepat sampai.
3. Salah dalam mencantumkan nama kota atau nama Kabupaten
Nah, ini bisa juga lho...harusnya kota solok malah di cantumkan kab. solok, kebetulan nama alamatnya juga sama-sama ada, kalau gini gimana ayo? Misal di Kab. Solok ada nama jalan Jend. Sudirman di Kota Solok juga ada nama Jalan Jend. Sudirman. Ini tentu juga menimbulkan peluang paket jadi Miss Route bukan?
4. Entry data tidak tahu wilayah
6. Salah dalam proses Pengarungan
Harusnya ini dimasukkan ke karung tujuan Jakarta eh, malah termasukkan ke dalam karung kiriman ke Jambi. Harusnya ini paket karung untuk tujuan Medan, eh malah terbuat tulisan untuk karung paket ke Jakarta. Memang harus konsentrasi yang tinggi untuk team Operasional.
7. Salah dalam membaca jalur kurir
Meskipun sudah terlatih sekian lama koordinator team delivery, pasti masih ada satu atau dua kesalahan salah meletakkan ke keranjang kurir. Salah memisahkan paket atau dokumen juga bisa menimbulkan potensi Miss Route.
8. Salah antar kurir di lapangan
Dari kesalahan internal karyawan bisa kita urut ya, mulai dari paket di tangan konsumen sipengirim, sampai paket di tangan sipenerima. Di sini kita bisa tahu sumber persoalan yang mengakibatkan sebuah paket bisa Miss Route.
1. Salah dalam mengisi Resi
Kurir datang jemput paket, alamat di paket tidak sama diisi lengkap di resi. Harusnya ke Padang Sidempuan diisi saja Padang oleh kurir. Atau bisa saja kurir buat Lumajang Jawa Tengah, padahal Lumajang adalah Jawa Timur bukan? Namun, ketika ada petugas Entry Data yang cermat pada saat proses penginputan di sistem, kesalahan kurir bisa juga di minimalisir.
2. Tulisan Jelek di Resi
Jika tulisan jelek bisa menimbulkan multi tafsir bagi team Entry Data, Staf Operasional, bahkan team Delivery. Makanya, sangat perlu juga kurir yang mempunyai tulisan yang bagus. hehehe..Sudah tulisan jelek dan Entry Data malas pula bertanya, jika salah input? tentu paket bisa bakalan Miss Route pula.
3. Entry Data/Support salah dalam menginput tujuan
Ini yang paling banyak terjadi, ketika team entry data salah dalam mencantumkan nama kota atau Kabupaten. Kiriman ke Padang di tulis Padang Sidempuan dan tidak cermat dalam melakukan pengecekan saat menempel resi ke paket. Ini kejadian yang paling sering membuat paket Miss Route.
4. Entry data tidak tahu wilayah
Ini juga sering terjadi, karena malas mencari tahu dan tidak konfirmasi ke sipengirim, paket akhirnya Miss Route. Setidaknya yang paling mudah, ketika menginput suatu alamat yang tidak lengkap adalah mencari di google, masih ragu juga, baru telpon si penerima atau si pengirim.
5. Salah pasang Resi di Paket
Mungkin karena keletihan atau mata sudah berkunang sehingga salah dalam menempel resi di dokumen dan paket, kemudian team operasional daerah tujuan dan team delivery tidak pula melakukan kroscek dialamat yang tertera di paket. Wah, ini pasti paket sudah Miss Route. Harusnya paket Pak Budi terkirim jadinya ke Bu Ani dan sebaliknya.
6. Salah dalam proses Pengarungan
Harusnya ini dimasukkan ke karung tujuan Jakarta eh, malah termasukkan ke dalam karung kiriman ke Jambi. Harusnya ini paket karung untuk tujuan Medan, eh malah terbuat tulisan untuk karung paket ke Jakarta. Memang harus konsentrasi yang tinggi untuk team Operasional.
7. Salah dalam membaca jalur kurir
Meskipun sudah terlatih sekian lama koordinator team delivery, pasti masih ada satu atau dua kesalahan salah meletakkan ke keranjang kurir. Salah memisahkan paket atau dokumen juga bisa menimbulkan potensi Miss Route.
8. Salah antar kurir di lapangan
Akibat salah menempel resi dan tidak cek ke fisik paket, sehingga tertukarlah paket Pak Budi dan bu Ani di atas. Bisa juga karena kurir kurang teliti dalam melihat alamat di fisik serta di resi juga bisa salah antar. Harusnya ke Bank BRI, malah di antar ke Bank BNI.
Nah, itulah tadi potensi kegiatan yang bisa menyebabkan paket/dokumen klien Miss Route, sehingga terjadi keterlambatan paket/dokumen milik klien.
Kurir dan petugas ekspedisi lainnya juga manusia, yang tidak luput dari kesalahan. Faktor fisik seperti kelelahan dan tidak bisa fokus lagi paling sering menyebabkan kesalahan ini. Ya, harap dimaklumi juga.
Begitu juga dengan perusahaan ekspedisi juga harus memperhatikan ini. Cek dan ricek sangat di perlukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi klien. Jika paket di rasa sudah sangat melebihi kapasitas karyawan, ya silahkan tambah SDM yang lebih mumpuni atau pun bekerja berdasarkan shift. Jangan lupa jika suasana dan lingkungan kerja memadai, tentu karyawan bisa fokus dan nyaman dalam bekerja, sehingga tingkat konsentrasi bisa lebih tinggi dan meminimalisir terjadinya potensi Miss Route.
Nah, itulah tadi potensi kegiatan yang bisa menyebabkan paket/dokumen klien Miss Route, sehingga terjadi keterlambatan paket/dokumen milik klien.
Kurir dan petugas ekspedisi lainnya juga manusia, yang tidak luput dari kesalahan. Faktor fisik seperti kelelahan dan tidak bisa fokus lagi paling sering menyebabkan kesalahan ini. Ya, harap dimaklumi juga.
Begitu juga dengan perusahaan ekspedisi juga harus memperhatikan ini. Cek dan ricek sangat di perlukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi klien. Jika paket di rasa sudah sangat melebihi kapasitas karyawan, ya silahkan tambah SDM yang lebih mumpuni atau pun bekerja berdasarkan shift. Jangan lupa jika suasana dan lingkungan kerja memadai, tentu karyawan bisa fokus dan nyaman dalam bekerja, sehingga tingkat konsentrasi bisa lebih tinggi dan meminimalisir terjadinya potensi Miss Route.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)