Langsung ke konten utama

Postingan

Bantu Hemat Uang Perusahaan

Perusahaan tempat ku bekerja saat ini bukanlah punya ku, dan bukan pula kepunyaaan keluarga ku, akan tetapi perusahaan ini adalah milik orang lain. Aku hanya pegawai di sini. Meskipun begitu, sebagai seorang karyawan tentu harus menjaga perusahaan tempatnya bekerja dengan baik, dan memberikan usaha yang optimal demi kemajuan perusahaan. Termasuk salah satunya menghemat uang perusahaan. Banyak teman-teman ku di cabang lain, menghamburkan uang perusahaan untuk ini dan itu, namun hasilnya tidak seberapa pengaruh untuk pencapaian omset penjualan perusahaan. Secara detail kondisi mereka di sana, aku pun tak tahu. Aku tidak berburuk sangka sama mereka. Namun, satu hal yang ingin ku sampaikan pada postingan kali ini adalah semakin sedikit modal perusahaan yang keluar, namun bisa menghasilkan omset yang sangat besar, maka itulah nilai tambah dirimu dan seluruh team yang bekerja bersamamu.  Meskipun tidak owner, aku sangat merasa bertanggung jawab untuk mengirit dana perusahaan. Seke

Kisah Nyata Seorang Kurir Freelance

Ini sebuah kisah nyata tentang seorang kurir freelance yang akhirnya berhasil menjadi kurir tetap. Sebuah semangat juang yang sangat menginspirasi bagi saya. Manatahu juga setelah Anda membaca artikel ini, anda juga bisa terinspirasi. Bermula saat semua kesempatan telah tertutup untuknya. Ini merupakan hasil dari suatu kegiatan silaturrahim yang tidak mengharapkan apa pun, murni hanya untuk menemui salah seorang keluarga dari pihak Ayah. Anggap saja namanya N, sudah beristri dan memiliki seorang anak lelaki. Pekerjaannya serabutan, ojek becak. Mengantarkan orang ke pasar dan membawa belanjaan orang tersebut, terkadang sehari ada yang menggunakan jasanya, namun sering juga tidak ada barang belanjaan yang di bawa. Ada salah seorang family N bekerja di perusahaan yang sama denganku. Lalu beliau menyodorkan penawaran ke N untuk mencoba menjadi kurir freelance. Manatahu suatu saat pekerjaan N bagus, perusahaan kami akan merekrut N untuk menjadi kurir tetap. Akhirnya N menyetujui da

Sempat Tidak Aktif, Sekarang Minta Diaktifkan Lagi

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima telpon dari seseorang. Pertama saya kira, yang bersangkutan mau mengirimkan paket/dokumen, ternyata mau menanyakan tentang konter retail SAP Express. Sempat waktu itu saya tanyakan kepada beliau, darimana dapatkan nomor HP saya. Beliau pun bilang dapat dari konter retail SAP Express yang di Jl. Wahidin Padang. O...dari pak Rinal nih, sahut saya dalam hati.  Beliau pun minta waktu saya, kapan bisa bertemu dengannya. Pikir saya ketika itu yang bersangkutan ingin buka konter retail SAP Express yang baru. Kemudian saya buat janji dengan bapak tersebut. Sempat tertunda sih sebenarnya. Namun, saya minta maaf ke beliau karena kesibukan saya pada saat itu, sehingga agak terlambat untuk menemui beliau buat "Prospek." hehehe... Saya kemudian menemui beliau di tempat dan waktu yang ditentukan. Singkat cerita ternyata beliau pamannya Feru. Salah seorang owner konter retail SAP Express di Jl. Purus Padang. Dahulu Feru mengambil paket kont

Kita Semua Pahlawan

Hari Jumat ini bertepatan dengan tanggal 10 November 2017 dan juga merupakan hari Pahlawan. Selamat Hari Pahlawan ya sobat, semoga kita selalu bisa meneladani sifat kesatria dari para pahlawan kita terdahulu yang dengan susah payahnya merebut kemerdekaan negara Republik Indonesia ini. Dan mari kita berusaha sekuat tenaga untuk juga menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri, keluarga, Agama Islam dan Bangsa ini ke depannya.  Sobat, mungkin banyak orang di kantor ku mengira, bahwa hanya sales lah yang bisa dikatakan pahlawan bagi mereka. Karena melalui sales, semua klien bisa didapatkan dan mempercayakan kirimannya pada perusahaan kami. Adanya klien dan melakukan pembayaran tepat waktu, sehingga bisa membuat neraca keuangan perusahaan stabil dan bisa menghidupi 60 Karyawan pada saat ini. Padahal, jika hanya sales saja yang bekerja tanpa bantuan 58 karyawan lainnya + Kacab juga, tentu kita tidak akan bertumbuh dengan cepat seperti sekarang. Tugas pokok dan fungsi kita masing-masi

Si Tukang Pangkas Rambut

Saya punya langganan tukang pangkas rambut di Terandam Padang. Rata-rata sebulan atau dua bulan sekali saya selalu mampir ke sana. Terakhir sih, awal bulan Oktober kemaren ku mampir untuk pangkas rambut. Kali ini ku mampir setelah melakukan service dan cuci motor. Ketika service motor saya mendapatkan antrean kedua, jadi bisa lebih cepat selesainya. Saat cuci motor dapat giliran ketiga, sehingga butuh waktu agak lama dikit nunggu motor selesai dicuci dan dikeringkan. Eh..ternyata pada saat pangkas rambut, dapat antrian yang kelima. Waduuh.... Padahal di sebelahnya terdapat tukang pangkas rambut juga. Namun, entah gimana, saya biarlah menunggu dari pada pindah ke tukang pangkas rambut yang lain. Sambil menunggu, saya biasanya baca Group WA kantor dan baca tulisan di group telegram karena lebih irit paket. hehehe...Habisnya  koran di tempat pangkas rambut tersebut, sedang di baca oleh Bapak yang sama-sama menunggu antrian untuk menyerahkan kepalanya..hihihi. Nah, ada yang lu

Badan Pegal, Mau Diurut?

Minggu nan lalu, Feri seorang teman sekelas pada saat kuliah, diurut sama ahli urut langgananku. Beberapa waktu sebelumnya Feri mengeluh ada yang terkilir di bahunya terasa, kemudian badan juga pegal-pegal. " Ky, ada yang kenal ahli urut gak ya?", sahutnya padaku. "Ada Fer", jawab ku. "Riky udh beberapa kali di urut sama beliau. Alhamdulillah lebih segar, pegal-pegal hilang sudah. Coba deh fer," lanjutku padanya. Nomor telpon ahli urut tersebut ku serahkan ke Feri. Namanya Pak Das, nama lengkapnya ku juga kurang tahu. Biasanya Ayahku memanggil beliau dengan sebutan begitu. Rumahnya kisaran 16 menit jika menggunakan motor dari rumahku. Biasanya, jika kita butuh ahli urut, calling saja beliau, sesuai jam yang telah kita sepakati, beliau akan datang ke rumah kita. Lumayan banyak juga langganan beliau. Disamping itu, banyak juga murit beliau yang sudah diajarkan untuk urut. Selain urut beliau juga bisa bertukang. Keseharian beliau kalau tidak menguru

Ternyata Ikan Patin Gurih Juga

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ " Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa bannaar (Yaa Allah, Berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka) " Begitulah ku lantunkan doa sebelum memulai makan siang di hari ini. Menu makan siang sekarang adalah gulai ikan patin. Bukan aku yang masak sendiri, juga bukan adik yang masak. Kami membeli sambal saja di rumah makan dekat rumah. Rasanya, baru beberapa kali ini aku makan masakan yang sama, yakninya gulai ikan patin dari rumah makan yang sama. *** Dahulu aku tidak menyukai ikan patin. Pernah salah seorang family dari suami tante, memasak tempoyak ikan patin. Karena tampilannya hancur dan kurang bagus dilihat aku sendiri tidak selera memakannya, apalagi di campur duren lagi pada saat itu. Itu pertama kali aku tidak menyukai ikan patin, meskipun belum pernah mencicipinya satu kali pun.  Ketika ku melihat banyak yang p