Langsung ke konten utama

Sempat Tidak Aktif, Sekarang Minta Diaktifkan Lagi

Beberapa waktu yang lalu, saya menerima telpon dari seseorang. Pertama saya kira, yang bersangkutan mau mengirimkan paket/dokumen, ternyata mau menanyakan tentang konter retail SAP Express. Sempat waktu itu saya tanyakan kepada beliau, darimana dapatkan nomor HP saya. Beliau pun bilang dapat dari konter retail SAP Express yang di Jl. Wahidin Padang. O...dari pak Rinal nih, sahut saya dalam hati. 

Beliau pun minta waktu saya, kapan bisa bertemu dengannya. Pikir saya ketika itu yang bersangkutan ingin buka konter retail SAP Express yang baru. Kemudian saya buat janji dengan bapak tersebut. Sempat tertunda sih sebenarnya. Namun, saya minta maaf ke beliau karena kesibukan saya pada saat itu, sehingga agak terlambat untuk menemui beliau buat "Prospek." hehehe...

Saya kemudian menemui beliau di tempat dan waktu yang ditentukan. Singkat cerita ternyata beliau pamannya Feru. Salah seorang owner konter retail SAP Express di Jl. Purus Padang. Dahulu Feru mengambil paket konter retail SAP Express, ditempatkan di toko Pamannya tersebut. Namun, waktu itu saya kira tokonya tutup, dan Feru pun saya lost contact dengan beliau.

Ternyata dulu pamannya Feru ini menganggap remeh dari hasil pendapatan dari konter retail SAP Express. Setelah yang bersangkutan bertemu dengan temannya pak Rinal, baru lah yang bersangkutan mengerti dan paham potensi pendapatan tambahan dari agen retail SAP Express. Dan saat itulah pak Rinal memberikan nomor telpon saya kepada Pak Med tersebut.

Dahulu lumayan pendapatan dari Feru sebagai owner agen retail. Mungkin karena Feru menitipkan peralatan dan sistem ke alamat toko dan pak Med pun tidak tahu berapa penghasilan yang di dapatkan Feru, makanya beliau tidak "ngeh" dengan usaha sampingan sebagai agen retail SAP Express ini.

Sekarang kata Pak Med, "Bisa gak pak Riky untuk aktifkan kembali konter retail SAP Express punya Feru dulu, namun saya yang jalani." "Bisa pak, tapi dimana Feru saat ini pak?" tanyaku pada pak Med. Feru sedang kuliah di Jawa, jadi gak di Padang lagi, kata Pak Med padaku. "Ok, baik pak." balasku lagi. Namun sebelumnya, boleh saya minta nomor Feru, saya akan konfirmasi dulu sama yang bersangkutan. Jika setuju, maka sistem akan saya serahkan ke Bapak. Namun, untuk peralatan publikasi harus bpk sediakan sendiri ya. "Lho, gak bisa di bantu pak," lanjut pak Med pada ku. "Maaf pak, kalau untuk itu, kami gak ada aturan untuk itu, jika ada peralatan publikasi yang berlebih baru bisa kami serahkan ke Bapak, " balasku lagi. "Sepp, gak apa pak," kata pak Med lagi.  

Saya akan siapkan dulu ya pak, sistem dan peralatan operasional agen retail, secepatnya saya akan datang lagi ke sini, kataku pada Pak Med, sambil bersalaman dan meninggalkan beliau.

Dilihat dari posisi toko sangat bagus, tepatnya bersebelahan dengan rumah makan Fuja di tepi Pantai Padang yang fenomenal tersebut. Untuk di sana sangat bagus, potensi pengiriman online saya yakin sangat banyak. Rumah penduduk pun pada rapat-rapat semua. Tidak ada salahnya untuk dibantu aktfikan kembali. Pak Med bisa dapat tambahan penghasilan, SAP Express pun bisa publikasi dan mendapatkan tambahan loadment, dan aku pun mendapatkan bonus karena cabang selalu untung. Semoga saja. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te