Langsung ke konten utama

Eksperimen Si Anak Pertanian

Ahad, 4 Muharram 1439 H/ 24 September 2017 

Dikeheningan malam ini, di dalam kamar, yang dijaga oleh si black yang terlihat terkantuk-kantuk karena kekenyangan. Kebiasaan sikucing peliharaan Ayah yang selalu ingin bermain dengan majikannya. Ah..tak kuhiraukan rayuan siblack. Pintu kamar ku tutup dan akhirnya dia terpaku di sudut pintu, gak ada yang mau bermain dengannya.

***
Beberapa kali mencoba menanam sesuatu  di pekarangan, belum ada yang boleh dikatakan terlalu berhasil. Ketika ada satu tanaman yang menunjukkan kemajuan yang pesat, si punya pekarangan langsung menebas tanaman tersebut hingga ke akar-akarnya. Maklum lah, pekarangan di depan rumah wilayah kekuasaan Ayah. Ayah seakan tak rela lihat tanaman hiasnya terganggu oleh tanaman hasil eksperimen ku. hahaha.

Kini, sehubungan dengan pemilik pekarangan pindah sementara ke Jambi, saatnya coba eksperimen yang baru lagi, yaitu tanam Kangkung. 

Bermula dari seringnya nonton Youtube, kalo tidak buka ceramah ustad Adi Hidayat, Khalid Basalamah, Hanan Attaki, atau Ustd Abdul Somad aku biasanya nonton bagaimana cara menulis atau lihat cara tanam ini dan itu..Nah, saking banyaknya video cara tanam ini dan itu, maka aku lebih memilih nonton video cara tanam kangkung di lahan sempit.

Salah satunya menanam kangkung dengan sistem hidroponik. Kelihatannya cara tanam ini akan mulai marak untuk ke depan. Karena keterbatasan lahan, apalagi tinggal di komplek perumahan, maka orang akan tertantang untuk memanfaatkan lahan sempitnya tersebut untuk menanam sesuatu yang bermanfaat. Sayang, jika pekarangan sekecil apa pun di telantarkan saja.

Tidak hanya dengan sistem hidroponik sebenarnya, apa pun media tanam dan sarana yang ada, dan bisa gunakan, manfaatkan saja. Termasuk botol air mineral bekas, bahkan plastik bekas tempat minyak goreng sekalipun. 

Mumpung benih kangkung ku masih ada dan banyak botol bekas di rumah, langsung saja eksperimen ku mulai lagi. Tanah dan arang sekam pun masih ada walau tidak seberapa. 

Aku tidak bisa tanam kangkung di pekarangan langsung. Karena kucing sering berkeliaran dan buang air di sana, maka tak aman kalau kangkung ku tanam di pekarangan. Untung ada celah sedikit di dekat kran air PDAM, dibuat rak khusus tanaman oleh Ayahku. Rak 3 tingkat, dengan tinggi lebih dari 150 Cm dan panjang hampir 2 meter, lumayan cukup untuk meletakkan pot-pot tanaman kangkung ku di sana. Targetnya, pokoknya tumbuh daunnya agak lumayan besar, langsung pangkas dan masukkan ke kuali untuk di tumis.

Bagaimana nanti tumbuhnya tanaman kangkung ini, nanti ku kabari lagi ya. Namun yang jelas, aku tanam sendiri, akan rawat sendiri, bisa jadi panen sendiri, dan mungkin tumisnya juga sendiri, begitu juga dengan memakannya. hahahaha.

Kalau kamu tanam apa?

Ya..cukup sampai di sini saja ya, udah pukul 22.23 Wib. Good Night! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te