Langsung ke konten utama

Berebut Untuk Saling Mengalah


Inilah pengalaman pertama saya di sebuah perusahaan yang akan melakukan lay off terhadap banyak karyawannya.

Suatu hari kami satu tim dipanggil atasan, satu per satu. Saya mendapatkan giliran paling akhir di hari itu dari 4 orang yang kita dipanggil dalam satu hari tersebut.

Kami sebenarnya sudah mengetahui maksud dari pemanggilan tersebut. Pemanggilan ini bertujuan agar atasan mengetahui kami secara detail, siapa diantara kami yang siap untuk kena lay off pada akhir Desember 2022 ini.

Awalnya diisukan yang kena hanyalah 30% dari total karyawan di tiap divisi, namun ternyata akhirnya yang kena malah 50% dari total seluruh karyawan dan diseluruh divisi.

Pada divisi kami corporate sales total ada 9 orang. Satu orang sales head, sisanya corporate sales berkantor pada head Office di Jakarta dan satu orang lagi berkantor di cabang Bandung. Jadi yang kena total 4 orang dari 8 orang yang ada.

Beberapa waktu sebelum kami di panggil saya dan teman-teman sudah mengetahui kondisi masing-masing. Pada bulan sebelumnya, kami berencana sambil mencari kerja di perusahaan lain, kami masih tetap di perusahaan ini sampai Februari 2023. Akhir Februari 2023 akan keluar keputusan bahwa perusahaan akan di tutup total atau memang lanjut jika mendapatkan investor baru.

Sehubungan dengan manajemen meminta 4 orang nama yang akan di lay off, maka atasan menawarkan kepada kami siapa yang mau secara sukarela akan masuk list sebagai karyawan yang akan di lay off pada batch pertama.

Kami dalam satu tim sudah sangat dekat dan saling mengenal karakter dan kondisi masing-masing. Tanpa pikir panjang saya mengajukan diri paling pertama sebagai karyawan yang akan masuk list calon Lay off pada batch pertama ini.

Walaupun saya belum ada jaminan pindah pekerjaan dan usaha masih dalam rintisan. InsyaAllah saya yakin, rezeki tidak akan kemana. Saya kasihan lagi jika yang kena teman saya yang lain, yang banyak juga belum ada batu loncatan ke perusahaan lainnya.

Peserta kedua, yaitu Qoyum. Alhamdulillah beliau sudah mendapatkan offering letter dari perusahaan lain yang akan mulai bekerja pada tanggal 2 Januari 2023. Berbeda dari yang lain, diantara kami berdelapan cuma Qoyum yang sudah mendapatkan Dua Offering Letter, sehingga sudah ada jaminan loncatan karir bagi beliau.

Diantara kami, ada dua orang yang masih berstatus kontrak. Sebenarnya mereka berdua ingin masih bekerja diperusahaan ini, keduanya juga belum mendapatkan offering letter dari perusahaan lain, meskipun masih berusaha untuk mendapatkannya hingga sekarang.

Namun, sehubungan dengan masa kontrak mereka juga akan habis dalam dua bulan ke depan, sehingga atasan memberikan penawaran kepada mereka untuk masuk dalam daftar list yang akan kena lay off pada bulan ini.

Pada hari minggu kemaren, disaat saya dan istri sedang menikmati waktu luang. Saya membaca WA, ternyata sudah keluar keputusan final dari tim kami corporate sales. Nama-nama empat orang yang akan kena lay off pada batch pertama ini adalah Saya, Qoyum dan Sitqom (panggilan) serta satu Dita (karyawan corporate sales generasi awal) akan masuk list karyawan yang akan kena lay off.

Pada saat itu saya sangat terkejut, satu nama yang saya rasa akan tetap bertahan, namun akhirnya masuk ke dalam list calon karyawan lay off.

Ingin pada saat itu saya langsung japri beliau, kenapa jadinya beliau yang masuk ke dalam daftar itu. Karena saya merasa kurang tepat wa langsung beliau, dan senin juga akan ketemu beliau langsung, saya urungkan maksud untuk japri wa beliau.

Keesokan harinya, tepatnya pada pagi hari ketika postingan ini saya tulis. Salah satu tim saya yang awalnya di usulkan oleh atasan untuk di lay off, memberitahukan isi chat beliau dengan Dita.

Ternyata Dita secara sukarela menawarkan diri untuk kena lay off, untuk menggantikan Ria yang sebelumnya diusulkan atasan untuk dikenakan lay off di awal. Sedangkan Sitqom yang masih ingin bertahan, secara ikhlas menerima kondisi yang ada. InsyaAllah beliau juga sedang proses interview di beberapa perusahaan, malah salah satu perusahaan sudah dijadwalkan interview dengan CEO langsung dan peluang besar akan diterima pun sangat tinggi.

Setelah mengetahui semuanya kami jadi tertegun. Kami 8 orang baru bergabung dan belum sampai 6 bulan bersama di perusahaan ini. Namun, kekompakan sudah terbentuk dengan sangat kuat. Saling support, saling mengisi dan saling berbagi. 

Meskipun sebentar lagi kita tidak akan bersama lagi dalam satu perusahaan. Silaturrahim tetap terjaga dan semoga selalu sehat dan semakin sukses ke depannya. Aamiin.

Mungkin dalam pikir kami, tidak akan ada yang akan saling mengalah. Namun, ini kondisinya malah saling menggantikan. Menggantikan dalam artian biarkan dia yang kena, jangan teman saya. Biarlah saya yang dahulu jangan teman saya. Begitulah kondisi berebut untuk saling mengalah

Baca Juga : Karyawan yang Akan Kena Lay Off

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te