Langsung ke konten utama

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pekerjaan Yang Banyak Banget Dilimpahkan Atasan

Sejak dahulu, saya sangat happy karena banyak di berikan amanahkan pekerjaan atau tanggung jawab. 

 

Saya gak akan menolak amanah tersebut. Selama dirasa bisa mengerjakannya pekerjaan tersebut saya ambil.  Bagi saya setiap pekerjaan yang diberikan, merupakan bentuk kepercayaan sipemberi kerja kepada saya. 

 

Alhamdulillah, masih ada orang yang mempercayai saya.


Termasuk saat sekarang. Di awal mula saya di tarik ke kantor pusat. Saya diberikan pekerjaan yang rangkap. Pekerjaan yang satu, membantu hampir 20 sales cabang untuk mensupport penjualan mereka agar kian bagus, kemudian pekerjaan satunya lagi adalah mencari klien dengan target sekian miliyar. 


Waktu itu, saya datang ke Jakarta dalam kondisi pandemi dan lockdown. Secara otomatis banyak calon klien yang kantornya tutup dan tidak bisa dihubungi. Sehingga jika dibandingkan saya dengan sales lama pasti kami ketinggalan. Saya sendiri dan ketiga rekan saya yang sama-sama join bulan April 2020, tiga bulan setelahnya kami dievaluasi langsung. Alhamdulillah saya sudah mendapatkan klien yang lumayan walaupun tanpa bertatap muka secara langsung dengan mereka.  


Pada bulan keenam kami langsung dinilai jelek dan fasilitas kami pun di potong oleh atasan. Saya dan rekan-rekan yang baru juga diberikan titel “terhukum.” Saya dan teman-teman yang baru join meresa mendapatkan perlakukan tidak adil. Jika ada senior yang sudah satu tahun belum pernah capai target dihukum wajar. Ini kami belum sampai 6 bulan join dan juga masuk di kala pandemi langsung juga dapatkan hukuman. 

 

Apalagi saya yang diamanahkan double job juga mendapatkan hukuman. Padahal saya membantu atasan, sehingga beliau bisa lebih santai dan fokus pada pekerjaan lainnya. 


Akhirnya merasa iba kepada saya, seluruh senior mengkompori saya untuk tidak lagi membantu atasan saya tersebut. Apalagi saya juga baru datang ke Jakarta, mulai mencari dan membangun database dari  nol kembali dan juga belum tahu jalanan di Jakarta.


Padahal saya satu-satunya sales cabang senior yang tinggal saat ini, selebihnya sudah di pancung oleh perusahaan. Saya juga sales cabang pertama yang tembus omset miliyaran dari seluruh cabang se Indonesia dan pertama mendapatkan bonus sales dari perusahaan.


Setelah saya mendapatkan cap “jelek” saya terima, kemudian saya fokus untuk mencapai target pribadi. Sedangkan untuk tugas support cabang menjadi sedikit terabaikan. Bahkan saya kembalikan kepada atasan. Saya pun bilang, “Pak, saya kan di cap jelek nih, “tidak layak jadi Sales” dari manajemen, maka dari itu saya merasa malu dan tidak pastas lagi untuk support cabang pak”, kata saya kepada beliau. “Untuk selanjutnya pekerjaan support cabang saya kembalikan kepada Bapak ya pak, “ lanjut saya kemudian kepada atasan. 


Baca Juga : Ketika Mendapatkan Cap “Tidak Layak Menjadi Sales “


Setelah saya fokus, Alhamdulillah satu per satu klien saya bertambah dan omset saya saat ini sudah mengalahkan senior-senior yang belum capaik target namun sudah bergabung di atas satu tahun. InsyaAllah di awal tahun 2021, seluruh klien yang sudah saya prospek berbuah satu persatu dan merealisasikan janji mereka kepada saya.


Sejalan dengan sebuah postingan, “ Bolehkah Menolak Tugas Yang diberikan Atasan? ” pada website Qerja.com, menolak pekerjaan dari atasan boleh-boleh saja, asalkan alasan yang kita berikan masuk akal dan rasional, serta dijelaskan terlebih dahulu kepada atasan dengan lebih baik.


Betulkan kan ya? Saya diberikan pekerjaan double Job, dan saya diberikan cap tidak layak jadi sales dalam waktu yang singkat dan masih kondisi force majeure


Dengan pekerjaan yang double, saya memiliki waktu yang terbatas, saya tidak bisa fokus dan hasilnya tidak bisa maksimal dalam waktu cepat. Sementara saya di tenggat berhasil dalam waktu yang singkat, kalau tidak saya selalu di ancam dengan pemecatan bahkan fasilitas saya di tarik dan tidak sesuai dengan Kontrak Kerja di awal.


Lain halnya, jika saya diberikan waktu yang lebih panjang, saya tidak mendapatkan ancaman ini dan itu dan diberikan kebebasan dan kepercayaan yang penuh. InsyaAllah saya yakin bisa sukses  untuk kedua pekerjaan tadi. 


Pekerjaan ini sebenarnya tidak lebih berat dari apa yang sudah saya kerjakan sebelumnya di cabang. Apa yang saya lakukan di cabang sangat banyak, termasuk pasang iklan lowongan kerja pun saya bantu. Saya enjoy di cabang, tidak ada tekanan yang tidak rasional, fasilitas diberikan, ada kepercayaan dan full support dari atasan. Sehingga pekerjaan saya bisa sangat maksimal. 


Jadi jika memberikan limpahan tugas kepada bawahan, alangkah lebih elok juga untuk dianalisa kondisi saat ini dan tidak mengeneralisasi untuk semua orang. Masing-masing personal diberikan tugas dan tanggung jawab yang berbeda.


Begitulah sikap saya terhadap pekerjaan yang banyak banget dilimpahkan atasan kepada saya.  Saya akan terima dan sangat bersyukur serta akan mengerjakan pekerjaan tersebut dengan maksimal. Namun, ketika amanah yang diberikan tersebut lebih banyak dari yang lain dan masih dalam waktu proses pengerjaan serta kondisi yang serba terbatas, kemudian saya juga di berikan hukuman yang sama dengan orang lain yang pekerjaannya tidak seberat yang saya kerjakan, tentu saya menolak untuk hal itu. Manusiawi kan ya?


Baca Juga : Mau Database Suplier Online dan Offline?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te