Harus Di Paksa Untuk Selalu Bersyukur oleh Atasan

Daftar Isi
Source : Pngwing

Pernahkah Anda merasa bahwa segala sesuatu terjadi dengan alasan tertentu? Baru-baru ini, saya benar-benar merasakan hal itu di perusahaan tempat saya bekerja. Ternyata, saya perlu belajar lebih banyak untuk bersyukur atas segala hal yang saya alami setiap hari.

Di perusahaan ini, saya seperti diingatkan untuk selalu mengucapkan rasa syukur. Setiap malam sebelum tidur, saya harus mengirimkan pesan di grup WA kepada atasan saya, mencantumkan minimal 9 poin tentang apa yang saya syukuri hari itu. Kalau malam itu saya lupa mengirimkan pesan, saya harus membayar denda Rp. 5.000,- ke atasan saya keesokan harinya.

Awalnya, saya bingung mencari poin-poin syukur. Rasanya, sehari tidak banyak yang perlu disyukuri. Tapi, pada hari kedua, saya mulai lebih terlatih. Ternyata, 9 poin tidak cukup, karena banyak hal kecil yang patut disyukuri.

Dari pengalaman ini, saya mulai menyadari banyak hikmah dari tempat saya bekerja:

1. Saya belajar untuk lebih banyak bersyukur atas nikmat Allah.
2. Doa saya dikabulkan; gaji saya lebih besar dari sebelumnya.
3. Saya bisa mengembangkan dan langsung mengeksekusi ide-ide saya.
4. Saya diingatkan akan kondisi atasan lama saya dan belajar untuk tidak berburuk sangka.
5. Saya sadar bahwa setiap keputusan perusahaan pasti yang terbaik.
6. Saya belajar untuk menerima keputusan dan pengalaman dari atasan dengan sabar.
Baca Juga: loading
7. Saya dikenalkan dengan tim Digital Marketing, jadi saya belajar tentang ilmu dan metode kerjanya.
8. Saya belajar menjadi telesales dan mengelola tim.
9. Saya belajar koordinasi yang lebih baik dengan tim lain.
10. Saya diingatkan untuk menerapkan kebiasaan baik yang pernah saya lakukan.
11. Ketika kantor dekat rumah, saya jadi lebih sering beribadah dan berdoa seperti dulu.
12. Saya kembali merasakan suasana saat memulai dan membesarkan perusahaan.

Banyak hikmah dari peristiwa ini, dan saya yakin masih ada banyak hal yang bisa saya syukuri. Saya percaya, Insya Allah, keberkahan akan datang. Sebesar apapun usaha kita untuk menulis nikmat Allah, tak akan pernah cukup dibandingkan dengan rahmat-Nya.

Terima kasih, ya Allah, atas segala nikmat dan pelajaran yang Engkau berikan. Saya semakin sadar dan bersyukur atas semua karunia-Mu.

Posting Komentar