Suatu waktu di sebuah perusahaan. Baru tersadar, kenapa Allah menempatkan saya disini. Ternyata saya memang kurang bersyukur. Sehingga saya harus banyak belajar ngelafazkan rasa syukur.
Saya di perusahaan ini seolah-olah di paksa untuk ucapkan rasa syukur atas apa saja yang saya alami setiap harinya.
Bayangkan saja, setiap sebelum tidur saya harus WA di Group yang ada atasan saya, apa saja yang harus saya syukuri atas hari-hari yang sudah dilewati. Minimal setiap harinya 9 poin. Jika pada malam itu saya tidak mengirimkan postingan WA tersebut, maka besoknya saya harus bayar denda Rp. 5.000,- kepada atasan saya.
Pada awalnya saya amat bingung apa saja poin syukur yang mesti saya tuliskan. Rasanya dalam sehari itu tidak banyak kejadian yang perlu saya syukuri.
Pada hari kedua saya semakin terlatih untuk membuat poin-poin hal yang mesti saya syukuri. Hari pertama 9 poin rasanya lama banget memikirkan dan menuliskannya. Pada hari kedua, sudah mulai terlihat 9 poin saja tidak cukup. Banyak hal pada hari kedua tersebut yang sangat perlu saya syukuri.
Sampai pada postingan ini terlintas dibenak, kenapa saya bisa berada di perusahaan tersebut dan apa tujuan Allah untuk menempatkan saya bekerja di perusahaan tersebut. Ternyata Allah menempatkan saya pada perusahaan tersebut hikmahnya adalah :
1. Saya harus banyak belajar ngelafazkan rasa syukur atas nikmat Allah Swt yang telah saya terima
2. Allah mengabulkan doa saya atas permintaan gaji yang diterima lebih besar dari sebelumnya
3. Allah mengabulkan doa saya dimana saya bisa mengembangkan ide dan eksekusi langsung ide tersebut
4. Allah mengingatkan saya pada atasan saya yang lama, ini lho kondisi yang dialami oleh atasanmu pada saat itu. Jadi kamu jangan berburuk sangka kepadanya.
5. Allah mengingatkan saya bahwa keputusan yang diambil oleh sebuah perusahaan tidaklah keputusan yang asal-asalan, pasti keputusan yang paling tepat yang telah diambil.
6. Ilmu atau pengalaman saya belum sampai ke sana, sehingga terima saja keputusan yang diambil oleh atasan dan patuhi.
7. Allah mengabulkan doa saya, saya diperkenalkan dengan sebuah tim Digital Marketing. Sehingga sedikit-sedikit ilmu digital marketing bisa saya serap dan metode kerjanya seperti apa bisa saya ketahui.
8. Allah memberikan pelajaran kepada saya untuk bagaimana menjadi seorang telesales dan handle sebuah tim.
9. Allah mengajarkan kepada saya bagaimana berkoordinasi dengan lebih baik bersama tim lainnya.
10. Allah juga mengingatkan kepada saya bahwa apa yang sudah menjadi kebiasaan baik yang dahulu pernah saya terapkan, diulangi kembali saat ini.
11. Ketika kantor dekat dari rumah, saya sangat jarang ngelafazkan nama Allah swt dan istigfar serta sholawat nabi. Namun ketika saya dikembalikan pada saat seperti tahun-tahun sebelumnya, kebiasaan tersebut bisa saya terapkan kembali.
12. Saya berada kembali pada kondisi saat saya memulai merintis memperbesar sebuah perusahaan.
Banyak banget hikmah atas peristiwa ini, rasanya masih banyak poin kesyukuran yang masih bisa saya tuliskan lagi.
Dengan begini saya sangat yakin, InsyaAllah keberkahan yang saya dapatkan.
Memang betul sampai kering pun lautan yang dijadikan sebagai tinta untuk menghitung Rahmat Allah Swt, tidak akan cukup menuliskan banyaknya nikmat yang telah Allah Swt. berikan kepada kita.
Ya, kesyukuran saya masih jauh dari banyak. Allah Swt memberikan nikmat kepada saya dengan cara mendidik saya untuk lebih banyak bersyukur. Saya memang harus di paksa ucapkan syukur, agar sadar diri.
Terima kasih ya Allah Swt. Hamba sangat sadar dan bersyukur atas semua nikmat-Mu ya Tuhanku.
Baca Juga : Urus Klaim Jaminan Hari Tua (JHT)
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)