Langsung ke konten utama

Masuk Terus Sampai Tembus

Suatu hari saya saya pergi prospek ke suatu instansi pemerintah di Kota Padang. Instansi ini berada ditengah komplek Universtas Negeri Padang. Tentunya instansi ini masih berurusan dengan dunia Pendidikan juga. Entah intansi ini kelolaan Pemko Padang, atau kelolaan Provinsi Sumatera Barat, atau langsung di bawah struktur Kementrian Pendidikan mungkin. Entah lah, saya tidak tahu persis.

Ada yang tahu instansinya apa? Belum tahu? Nih, kita kasih bocoran lagi. Ketika kita kampus UNP, lewat gerbang pertama sebelah kiri kita akan bertemu mesjid, sebelah kanan rektorat, lurus dikit sebelah kiri ada Auditorium UNP nan megah, lurus terus, sampai mendekati lapangan. Ada pertigaan,sebelah kanannya ada sebuah komplek gedung yang ada gerbang pula. Nah ini tempatnya...Pasti udah ketebakkan ya?

Balik lagi ke cerita prospek tadi. Sebenarnya sudah sejak 2015 saya ke sana. Namun, pada waktu itu hingga Juni 2018 masih belum membuahkan hasil, lantas saya mendapati sebuah kiriman via udara dari Zataka Express yang mengirimkannya melalui kami. Lalu, ada di pojok kanan sebuah nama di sana. Nama dan nomor Hanphone sipengirim yang bersangkutan, saya simpan. Eh, ternyata juga terkoneksi dengan WA nomornya.

Beberapa hari kemudian saya hubungi yang bersangkutan, setelah buatkan penawaran saya datang sesuai hari dan waktu yang disepakati. Akhirnya ketemu juga, singkat cerita ternyata beliau adalah komisaris Zataka Express, adik kandung dari Direktur Utama Zataka Express. Hahaha.

Pantesan penawaran sejak 2015 kagak ada diterima. Lumayan panjang lebar cerita. Namun, ku bilang langsung sama beliau bu Rita, Bu untuk darat Zataka yang urus, untuk udara serahkan ke kami ya? toh, Zataka juga ngirimkan paket via udara juga dengan kami. Sepp, kata bu Rita. Beberapa hari kemudian dapatlah pangilan telpon untuk jemput kiriman, beberapa dokumen ke Jakarta.

Beberapa waktu yang lalu pengiriman dari instansi beliau yang lumayan besar tagihannya. Tagihannya besar karena jumlah kirimannya banyak dan jauh pula. Origin Padang destinasi Lombok. Ternyata isinya pakaian untuk bantuan ke Lombok. Pembayaran cash pula, alhamdulillah kiriman ternyata lebih cepat dari estimasi dan janjian kita dengan mereka.

InsyaAllah SAP Express sudah dikenal di instansi tersebut, apalagi sama pimpinannya. Tidak hanya itu, saya akhirnya bertemu juga dengan guru Fisika saya di waktu SMA dulu, ialah pak Syarifuddin. Beliau secara langsung tidak pernah sih, ngajar di lokal saya. Namun dari tangan beliau lah, saya mengenal islam lebih banyak, melalui ekstrakurikuler Rohani Islam.

Tiga penawaran tidak ada yang sia-sia. Berbuah juga pada akhirnya. Andaikan saja saya menyerah, sampai dua penawaran saja, tentu SAP Express belum dikenal di instansi tersebut. 

Banyak hal unik dan menyenangkan di lapangan, sungguh asyik dunia penjualan. Banyak kenalan dan relasi di dapat, bahkan orang yang sudah tidak berjumpa dapat berjumpa kembali seperti yang saya ceritakan pada tulisan sebelum ini, dengan judul " Sembilan Tahun Tak Bersua, Akhirnya Bertemu Kembali.."

Bagaimana pengalaman mu sobat? mari sampaikan, minimal melalui blog seperti ini, sayang jika tidak di tuliskan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te