Langsung ke konten utama

Rasa Sabar Masih Kurang Nih...

https://riky-perdana.blogspot.com/2017/08/rasa-sabar-masih-kurang-nih.html
Image Credit to : spotmancing.com 
 
Hari Minggu kemaren, Saya, Arif, Helmi dan Wawan pergi mancing di Pantai. Bukan untuk mancing keributan ya, tapi mancing Ikan. Stop, jangan ditanya pula hasil mancingnya ya, jangankan putri duyung, ikan kecil pun tak ada yang didapat satu ekor pun. Itulah, kegiatan iseng-iseng di hari libur dan tanpa perencanaan dan persiapan yang matang. He..he...

Dari sana banyak hal yang dapat di pelajari. Salah satunya kesabaran. Iya, nampaknya tidak hanya saya, Helmi dan Arif pun juga tidak sabaran. Boleh dikata hanya Wawan yang selalu sabar menanti ikan tersangkut di kail pancingan. Wawan, sejak mulai mancing sampai akhir selalu di spot yang sama, sedangkan kami bertiga sudah berkali-kali  pindah spot mancing...belum ditambah ngoceh-ngoceh lagi, dimana ikannya, kok belum dapat juga nih,..kail tersangkut lagi, dan sebagainya...Wawan hanya ketawa sendiri dan geleng-geleng kepala melihat tingkah kami bertiga. 

Dari kegiatan yang hanya 3 jam tersebut di Pantai dekat Pasir Jambak, itu merupakan kegiatan kedua ku mancing di tepi pantai, sedangkan yang bertiga lainnya udah beberapa kali mancing seperti itu. Deburan ombak yang kencang menjadikan ku ragu, mana kail yang udah tersangkut di bibir ikan atau mana getaran tali pancing yang bergerak karena terbawa ombak pantai. Hehe..pengalaman perdana. 

Tapi asyik lah, setidaknya ke depan jika ingin memancing lagi disana, yang harus disiapkan mata kail yang kecil, pemberat yang agak besar serta peralatan memancing lainnya, dan yang terpenting umpan yang harus dikeringkan dulu, agar tidak cepat habis terlepas dari mata kail, akibat geresaran ombak pantai. Setidaknya dua atau tiga kali lagi coba di sana, InsyaAllah baru berhasil nih...

Tidak hanya di Pantai. Lantaran Helmi belum ada yang strike, maka Helmi meminta Wawan selaku tuan rumah untuk mencari lokasi memancing lainnya dan mintanya pun kolam... Rasanya Helmi akan lebih mudah memancing ikan di kolam saja, dari pada di pantai...hehehe..

Setelah akhirnya pindah ke kolam tetangga Wawan. Kondisinya sama saja, Aku, Wawan, dan Arif tidak ada merasakan kondisi Strike sama sekali, cuma Helmi yang sedikit agak puas, karena dapat 2 ekor ikan meskipun dalam ukuran yang sangat kecil...Hehehe. Sedari awal sampai di kolam, sebenarnya kami sangat bersemangat, karena peluang dapat ikan rasanya besar. Namun, setelah 3 jam berlalu, hanya 2 yang terjaring mata kail dan itu pun dari mata kail punya Helmi... 

Tapi perlu diingat dan dicatat, kolam tetangga Wawan itu sudah minta izin lho...gak langsung aja ke sana dan kuras kolamnya lho...Sebelumnya kami minta izin dulu, toh kalau pun banyak dapatnya, kami akan tetap membeli dari yang punya kolam...Udah numpang dan ambil ikan serta gak bayar lagi...wah itu kelewatan parah malahan. 

Banyak hiburan sederhana yang bisa kita lakukan di kala ada waktu luang atau liburan. Libur tidak melulu di rumah doang dan tiduran seharian mau pun ngeblog seharian. Dan juga gak harus ke Mall juga kan ya...Ya, lumayan lah kegiatan kamaren, sedikit belajar untuk agar dapat lebih bersabar lagi...Kamu Bagaimana?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te