Langsung ke konten utama

Kenalan dan Pekerjaan

https://riky-perdana.blogspot.com/2017/07/kenalan-dan-pekerjaan.html
Credit to : mldspot.com
Bagi yang sedang belum ada pekerjaan alias nganggur, mungkin tulisan ini bisa bermanfaat. Beberapa kisah berikut menjadi bukti dari kenalan maka ada pekerjaan.

Namanya Wawan, baru tamat kuliah dan belum wisuda..Ayah Wawan punya seorang teman, yang profesinya seorang kepala cabang dari sebuah perusahaan ekspedisi. Suatu ketika, ketika teman Ayahnya ke rumah dan pajang lebar bercerita, sampailah akhirnya sang teman Ayah menanyakan kegiatan anak-anaknya. 

Barulah Ayah Wawan menceritakan bahwa salah satu anaknya yang bernama Wawan sudah selesai kuliah dan tinggal menunggu wisuda. Lanjut sang teman si Ayah bertanya, apa rencana Wawan selepas wisuda? "Ayah Wawan menjawab belum ada". Sang tamu tadi langsung bilang, "kebetulan Pak, saya sedang mencari pegawai pick up dengan kriteria bisa bawa mobil, ramah, punya SIM A dan SIM C, tulisan bagus, komunikasi bagus, bla...bla". Pas, sahut Ayah Wawan, anak saya sesuai kriteria pak. Lanjut sang teman pun bilang, " Kalau begitu minta Wawan besok masukin lamaran ke kantor ya pak disertai syarat-syaratnya". Siap pak, terima kasih banyak..

Cerita lainnya...

Namanya Arif seorang tamatan UPI YPTK Padang, aktifitas saat ini punya sebuah warnet dan beliau yang langsung mengoperasikannya. Suatu ketika Ayah Arif memberitahukan sebuah tempat terapi pada saudara sepupunya. Keesokan harinya Ayah, Arif dan Ibu beserta neneknya juga ikut terapi. Tidak hanya itu, sepupu dari Ayah Arif ang telah diberitahu kemaren juga turut hadir beserta anak lelakinya.

Setelah saling bersalaman, Ayah dan Ibu Arif saling bercerita bersama sepupu Ayah Arif, sedangkan Arif juga saling bercerita dengan Anak dari sepupu Ayahnya tersebut.Singkat cerita, ketika ditanya pada Arif apa kegiatan sekarang? Arif menjawab, " Operasikan warnet Arif bg. " Oya, di kantor abang ada rencana mau tambah SDM untuk Entry Data Processing, Arif mau gabung gak? " wah, mau banget bg, lanjut Arif. Tapi kemungkinan di tempatkan di Bukittinggi. Kita sedang tunggu konfirmasi persetujuan. "Gak Apa bg," sahut Arif. Selama di SUMBAR, Arif mau aja...Oke, besok tunggu informasi dari Abang ya...

Beberapa waktu berselang, ternyata betul ada buka lowongan kerja, namun tempatnya di Padang. Arif pun mendapat kabar, " wah, Alhamdulillah banget bg, di tempatkan di Padang, sehingga Arif tidak perlu kos segala. " Arif memasukkan lamaran dan langsung wawancara dengan bagian SDM dan kepala cabang, dan Arif pun di terima karena syarat dan posisi yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan dan keahlian Arif.

Begitulah, berawal dari kenalan, dapat sebuah pekerjaan. Jadi, bagi sobat yang masih nganggur, yuk bergerak, keluar dari rumah dan pergilah mencari informasi pekerjaan. Rajin lah sholat di Mesjid dan jangan langsung pulang, salaman dan bercengkrama lah dulu dengan jamaah lainnya. Begitu juga, seringlah silaturrahim ke tetangga, teman, senior atau pun family. Manatahu dari semua kenalan tersebut, sebuah pekerjaan bisa kita dapatkan.

Yuk, silahkan dari sekarang perbanyak kenalan, dari silaturrahim berbuah rezeki bukan ?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te