Langsung ke konten utama

Kebebasan yang Tidak Bebas

Waktu beberapa hari untuk dimanfaatkan bertemu dengan klien sebelum meliburkan diri, tidak lah sempat. Maklum, klien sudah ratusan, dan tidak mungkin bisa ditemui semua dalam dua atau tiga hari saja. Rencananya mau temui klien tersebut untuk kembali meningatkan jika ada info pick up, komplen, dan sebagainya mohon di sampaikan ke kantor langsung. Biasanya 80 persen lebih klien di Padang akan menghubungi secara langsung, padahal jika menghubungi kantor setidakanya nomor nya lebih sedikit dari pada nomor handphone ku dan bisa langsung diberikan informasi atau pun solusi.

Kenyataanya, meskipun sudah beberapa kali di sampaikan, tetap lah klien tersebut selalu menghubungi ku. Padahal info yang ku berikan tetap juga berasal dari kantor dan infonya ku sampaikan lagi ke ybs. Panjang jadinya rantai informasi tersebut. Kalau lah hanya pick up dan kebetulan aku lewat sana, ya bisa ku singgahi langsung. Namun sebanyak itu klien, tetaplah ku butuhkan bantuan pada kurir lain untuk bisa membantu pick up.

Ketika ku meliburkan diri. Pengennya ya libur sepuasnya tidak ada orang yang akan menghubungi tentang urusan kantor. Bisa saja sebenarnya untuk menonaktifkan HP, tapi sayang jika ada sesuatu yang darurat nanti, bisa berabe juga jadinya. 

Ternyata betul, disaat ku mengikuti kegiatan Prudential, Handphone ku tiap sebentar terus berbunyi. Mulai dari minta pick up, komplenan, pembayaran, tanya tarif dan sebagainya. Akhirnya ku bilang saja, maaf Bpk/Ibu saya sedang cuti dan mengikuti kegiatan semacam seminar, jika berkenan mohon di bantu untuk menghubungi kantor saya langsung. Agar kebutuhan Bpk/Ibu bisa cepat segera di dapatkan.

Meskipun begitu, tetap saja ku lemparkan permintaan tersebut melalui WA Group kantor. Agar kawan-kawan di kantor bisa siap dengan semua permintaan klien. Ini lah rasanya kebebasan yang tidak bisa bebas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te