Minggu, 28 Agustus 2016.
Sebulan sekali biasanya ku memanfaatkan waktu untuk melakukan service motor. Adapun tempat melakukan service motor yaitu bengkel "Win Service" yang terletak di dekat rumahku di jalan Parak Kerakah Padang. Bukan karena dekat, mengingat ada beberapa bengkel juga yang ku lewati saat menuju bengkel langganan ku tersebut.
Bengkel tersebut hampir buka setiap hari, Jumat hari libur nya. Selain hari jumat, puluhan motor berjejer di sana untuk dilakukan service atau perbaikan apa pun. Buka jam delapan pagi sampai pukul lima sore. Lima orang karyawan siap sedia membantu pak Win untuk melakukan perbaikan motor di sana.
Hari ini ku kira telat datang ke bengkel, padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Sewaktu sampai di sana ternyata aku orang yang datang pertama, walaupun pertama datang rasanya, ternyata sudah 3 motor yang parkir di sana untuk dilakukan perbaikan. Motor yang mau diservice sudah parkir, padahal bengkel masih tutup, baru satu orang mekanik saja yang sudah datang.
Ya, biasanya hari Minggu, sampai 30 motor yang menunggu sentuhan mekanik di sana. Meskipun rela mengantre dari pagi menghabiskan waktu menunggu, tidak lah mengapa. Padahal bengkel tersebut tidak pula memiliki kursi tunggu yang nyaman seperti tempat service bagus lainnya. Kalau ada tambahan modal bagi pak win ini, mungkin tempat servicenya bisa lebih bagus dan lebih besar.
Pak Win orangnya ramah, asyik juga diajak bercerita. Tak hayal setiap pelanggan yang lalu lintas di depan bengkelnya selalu menyapa beliau. Banyak juga pelanggan yang menitipkan motor di sana untuk dilakukan service, kemudian nanti siang atau sore mereka jemput lagi. Tak jarang pula Pak Win dan anggotanya yang mengantarkan langsung motor tersebut ke rumah pelanggan.
Harga onderdir di sana standar lah harganya menurut ku, hampir sama dengan yang lain. Namun, sentuhan dari pribadi pak Win dan Anggota mekaniknya lah yang membuat pelanggan betah dan selalu kembali ke sana.
Beliau sambil memperbaiki motor pelanggan juga senang mengobrol dengan pelanggan, saking terbukanya dengan pelanggan beliau ngomong apa adanya, termasuk berapa biaya service. Biasanya beliau mematok jasa service dengan harga yang murah. Terkadang, jika onderdil sedang kosong, beliau bersedia membelikan langsung di tempat suplier beliau. Ada juga ketika motor yang kemaren di perbaiki, kemudian terjadi kendala lagi. Pelanggan berbalik lagi ke tempat beliau dan beliau lakukan perbaikan dan tidak menarik biaya apa pun lagi.
Dalam berbisnis terkadang pembeli melihat siapa yang menjualnya, bukan produknya apa. Jika penjualnya ramah, pelayanannya bagus dan sikapnya juga baik, maka akan banyak pengunjung atau pembeli yang melakukan pembelian pada penjual tersebut. Dan bisnisnya juga akan bertahan lebih lama dan bisa jadi semakin maju.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)