Langsung ke konten utama

Geseknya Enak, Belakangan Bisa Stres

Masih bicara seputar kartu kredit. Baru Jumat kemaren, penulis di sms oleh teman penulis yang sudah lama kita tidak bertemu. Maksud sms tersebut, yaitu teman penulis masih mengira kalau saya masih sebagai pegawai bank dan beliau minta untuk dibuatkan kartu kredit. Sudah lama tidak bertemu, dan penulis juga ingin menemuinya langsung, maka kami janjian di tempat usahanya bertemu.

Setelah ngobrol tanya kondisi masing-masing, lalu beliau ungkapkan lagi maksud untuk memiliki kartu kredit, dan beliau minta agar saya bisa menolongnya. Ok, saya bilang. Meskipun saya sudah tidak di bank lagi, saya masih ada teman di bank yang bisa membantu. Siapkan saja syarat-syaratnya, tetapi sebelum itu, "apakah kamu tahu cara pemanfaatan kartu kredit?" tanya saya. Lantas beliau menjawab, tidak. Ya ampun..trus darimana kamu tahu tentang kartu kredit? lanjut saya. Dari seminar kartu kredit yang beberapa hari yang lalu di adakan di kota kami, lanjutnya. Oh, Ya, bilang ku.

Saya juga pernah mengikuti seminar tersebut 3 tahun yang lalu. Akan tetapi, itu secara garis besar, bagaimana memanfaatkan kartu kredit untuk menjalankan usaha. Namun, kalau tidak berpandai-pandai dalam melakukannya, maka itu juga sama dengan menggali kuburan mu sendiri. Maka, sebelum kamu punya kartu kredit, pelajarilah dahulu lebih banyak, agar kamu tidak terlilit hutang dan uang hasil jerih payahmu selama ini tidak habis untuk bayar tagihan kartu kredit.

Apa yang aku sampaikan pada temanku jumat yang lalu, terulang pada temanku yang lain pada hari ini. Seharian tadi aku menemani teman kuliahku dahulu yang datang ke kotaku, sebenarnya beliau tinggal di di Padang. Namun, karena beliau dan seluruh keluarganya sudah di Jakarta dan beliau pun kerja di salah satu bank swasta di Jakarta, rumahnya di sini di tinggal kosong saja. Dan aku salah satu teman terdekatnya yang masih di Padang.

Nah, hari ini saya baru tahu dia belum mengerti cara pemanfaatan kartu kredit. Seorang Officer bank saja masih belum mengetahui pemanfaatan kartu kredit, apalagi masyarakat awam. weleh..weleh..Akhirnya, tadi ku buka kelas kartu kredit ke beliau. Ku terangi sejelas-jelasnya, namun yang penting-penting saja dahulu. 

Sebagai pelajaran bagi kita semua, jangan ikut trend saja. Orang punya kartu kredit, kita harus punya juga. Kalau memang butuh, ambil. Namun, pelajari dahulu semua seluk beluknya. Agar kita aman, dan tidak habis gaji untuk membayar tunggakan kartu kredit saja. 

Sekarang, Bank Indonesia dan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia membatasi penggunaan kartu kredit bagi pegawai bergaji 3 sampai 10 juta maksimal 2 kartu dari penerbit yang berbeda. Sekali lagi, tinjau ulang keperluan untuk apply-nya, butuh atau tidak butuh bagi anda..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te