Langsung ke konten utama

Balada Para Pelindung Kehidupan (Agen Asuransi)

Saya rugi punya asuransi, selama ini saya tidak pernah klaim dan sehat-sehat saja. Jadi saya niat mau tutup saja, mending uangnya saya masukkan tabungan saja.”

Seorang sahabat saya bertutur via Blackberry Messenger mengeluhkan premi yang terus-terusan dibayarnya di asuransi yang dia beli sekitar 2 tahun yang lalu. Dari larik-larik bahasanya dia kecewa karena tidak ada manfaat yang dia rasakan selama dia membayarkan premi tersebut. Nyesek, gitu katanya. Asuransi ini memang bentuk hubungan yang unik, untuk memahaminyapun butuh cara pandang yang tidak biasa. Hmmm, bagaimana ya… OK, bagaimana kalau seperti ini :

  • Toni ingin mengembalikan gembok besi yang telah 3 tahun dibelinya dengan mengatakan, “Saya dulu berniat membeli gembok ini untuk keamanan, tapi ternyata rumah saya aman-aman saja.”
  • Penduduk komplek bermaksud memecat satpam yang telah mereka pekerjakan selama 9 bulan, “Dulu kami pekerjakan dia karena baru ada motor salah satu penduduk yang hilang, tapi setelah itu sudah tidak ada lagi kehilangan, jadi kami sudah tidak memerlukan dia lagi.”
  • Rosi juga berniat mendatangi supermarket tempat dia membeli payung, “Mbak, ini kan dulu saya beli buat jaga-jaga kalau hujan. Nyatanya gak hujan-hujan saja, saya mau kembalikan saja payung ini.”
  • Beni memutuskan untuk tak mau lagi menggunakan jembatan penyeberangan, “Saya akan baik-baik saja”, ujarnya.
Dan kira-kira apa yang akan menjadi pendapat kita semua jika ada orang-orang yang mengembalikan barang-barang di bawah ini ke penjualnya dengan alasan yang sama :

Ban serep , karena ban utamanya tak pernah bocor ; 
Tabung pemadam kebakaran, karena rumahnya tak pernah kebakaran ; 
Sabuk pengaman, karena tak pernah terjadi kecelakaan dan ; 
Helm , karena tidak pernah jatuh.

Saya simpulkan bahwa beberapa usaha-usaha yang bersifat pencegahan memang mengandung ketidaknyamanan dalam pelaksanaannya.

Usaha mengunci pintu setiap malam, membosankan… 
Membayar tenaga keamanan, pengeluaran… 
Membawa payung kemana-mana, berat… 
Menaiki jembatan penyeberangan, melelahkan… 
Memasang sabuk pengaman, tidak nyaman… 
Memakai helm, pengap dan panas…

Demikian pula asuransi,

"Manfaat pencegahan tragedi keuangan keluarga yang diberikannya juga memberikan imbas ketidaknyamanan berupa kebesaran hati kita untuk membayarkan iuran takaful atau tabarru alias tolong menolong antarpeserta asuransi."
Tentunya akan ada kemungkinan besar bahwa kita akan sehat-sehat saja setelah bertahun-tahun membayarkan iuran tersebut. Artinya di sisi nusantara yang lain, saudara kitalah yang ditakdirkan untuk sakit dan membutuhkan biaya, sehingga iuran dari kitalah yang bermanfaat untuk mereka. Tentunya kita semua berharap tidak ingin mendapatkan manfaat klaim tersebut alias sehat-sehat saja kan? Tapi apakah kita bisa memastikan bahwa kita akan sehat terus?

Apakah kita bisa memastikan rumah kita aman ketika tidak digembok? Apakah kita bisa memastikan komplek kita aman ketika tidak ada satpam?Apakah kita bisa memastikan tidak akan turun hujan ketika payung kita tinggalkan di rumah? Apakah kita bisa memastikan ban kita tidak bocor ketika ban serep kita kembalikan ke showroom?
Akhirnya seperti Gembok, satpam, payung dan ban serep, asuransi adalah salah satu dari usaha-usaha tambahan kita untuk memberikan kepastian lebih tinggi akan hasil-hasil yang kita inginkan.
Semoga Bermanfaat, untuk teman-teman yang belum mempunyai polis asuransi.. Yuk, Berasuransi !!!

Gusnul pribadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te