Dahulu diawal kerja sebagai seorang sales, saya sangat terbiasa untuk melakukan door to door. Datang ke tempat klien satu persatu, baik apakah itu toko atau pun perkantoran. Memang butuh fisik yang kuat dan ketabahan di tolak bahkan tidak diacuhkan sama sekali.
Namun, seiring bertambahnya usia hal tersebut sudah dirasa tidak bisa dilakukan seperti dulu. Bisa sih bisa, namun tidak sebanyak saat pertama mulai bekerja sebagai sales. Jika hanya beberapa aktifitas door to door saja yang bisa dilakukan, maka akan pengaruh ke pencapaian jumlah klien. Tentu tidak bisa mendapatkan klien dalam jumlah yang banyak dan omset dengan target yang semakin hari semakin meningkat.
Maka dari itu, saya sendiri mulai di pertengahan tahun 2018 mencoba strategi baru, yang semula melalui jalan door to door, sekarang dengan metode sebar penawaran. Aktifitas sebar penawaran saya lakukan minimal 5 perusahaan berbeda setiap harinya Senin-Jumat, sehingga jika di total sekitar 25 Perusahaan yang saya kirimkan penawaran melalui kurir setiap minggunya.
Melihat target market SAP Express Area Sumatera Barat, jika digarap online full tentu belum memungkinkan, terlebih dengan harga saat ini yang lumayan tinggi, serta kecepatan Operasional team SAP Express Area Padang dalam proses pengantaran masih belum bisa menandingi kecepatan lawan. Dengan kondisi yang serba terbatas, salah satu poin penting yang bisa mendongkrak omset dengan cepat tanpa banyak komplen dan tidak terbatas pada Service Level Agreement untuk target waktu sampai, tentu klien korporat instansi pemerintah dan swasta. Bahasa simpelnya ya, perkantoran.
Untuk di Padang sendiri, jasa pengiriman yang memegang perkantoran saat ini terbanyak adalah si Orange, dan si Biru Tua. Si biru tua ini bukan sibiru yang sedang tenar dikalangan pelaku online ya, ini ekspedisi yang belum tentu banyak orang yang mengenalnya, tidak setenar si Biru saingan si Merah yang baru nonggol kisaran tahun 2016 dengan salah satu bintang iklannya Mas Deddy Corbuzier (semoga Allah merahmatinya).
Sibiru Tua ini hanya banyak perkantoran yang mengenalnya. Karena kegiatannya banyak keluar masuk perkantoran, senyap di jalanan, tanpa publikasi yang aduhai. Namun, bisa diperkirakan sibiru tua ini memiliki omset yang lumayan menggoda di kala 2015-2016. Sama dengan si orange yang masih nyantai dengan status milik pemerintah.
Seiring berjalan waktu, klien dua perusahaan ekspedisi ini yang menjadi bidikan pertama kami. Alhamdulillah, dengan metode yang berbeda, inovasi yang tiada henti, kami sudah berhasil melakukan akuisisi klien mereka yang besar-besar. Kami merasa, yang paling trauma akan hal ini pasti si orange, karena salah satu klien besarnya yang beromset 1 M lebih pertahun sudah kami pindahkan ke list daftar pelanggan kami. Tak hayal banyak SDM delivery mereka di rumahkan dan untuk SDM yang baru banyak berganti status sebagai mitra pengantaran.
Kembali ke metode kirim penawaran sebanyak-banyaknya, penawaran yang saya sebar dan titip melalui kurir delivery ini juga mengandung sedikit copy writing yang saya pelajari dari Dewa Eka Prayoga (Semoga Allah merahmatinya), dan master copy writing lainnya. Memang masih belum terlalu mahir, namun alhamdulillah ada hasilnya 5-10 persen lah persentase keberhasilannya.
Eits...ingat lho ya...Ini tidak semua yang tembus dalam sekali kirim penawaran ya. Ada juga yang berkali-kali. Bagi saya, jika dalam waktu dua bulan tidak ada konfirmasi ke saya atau melalui kantor maka penawaran selanjutnya dengan format dan tarif berbeda akan saya layangkan ke calon klien korporat tersebut.
Jika ada yang calling atau memberikan konfirmasi, barulah saya turun ke lapangan. Alhamdulillah, bagi klien yang memberikan konfirmasi atau yang bertanya setidaknya 50% sudah menyatakan kesediaanya untuk merekrut SAP Express sebagai vendor jasa pengiriman mereka.
Begitulah pengalaman saya, Bagaimana Cara Cepat Mendapatkan Klien Korporat di Industri Jasa Pengiriman.
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)