Postingan kali ini tentang sinergitas antara kantor pusat ekspedisi SAP Express dan cabang di daerah. Sistem yang akan saya bahas disini adalah sistem kerjasama yang padu, sehingga bisa mengakuisisi semua klien dari pusatnya di Jakarta sampai ke seluruh cabang se Indonesia. Dengan sistem sales yang terintegrasi, bisa mendapatkan omset yang lebih cepat, serta biaya akuisisi klien bisa lebih murah.
Ada sebuah perusahaan alat berat yang salah satu cabangnya ada di kota Padang. Perusahaan ini sudah lama sebenarnya ingin saya tawarkan kerjasama untuk pengiriman paket dan dokumennya. Namun, berdasarkan informasi yang saya terima, untuk masuk ke sana memang tidak mudah, dan ini pun sudah di lakukan oleh staf saya di divisi penjualan.
Sejak 2015 atau mungkin pada tahun sebelum-sebelumnya masih menggunakan vendor pengiriman "simerah tua", saya juga sudah bisa di pastikan pada tahun 2019 ini jikalau pun harga lebih murah tidak akan bisa masuk. Karena mereka sudah tekan kontrak untuk jangka panjang.
Untung lah, sales SAP Express Pusat bisa mengakuisisi pengiriman mereka langsung ke seluruh cabang mereka se indonesia. Sehingga mau tidak mau, jikalau mereka sudah kontrak antara perusahaan alat berat cabang Padang dengan vendornya "simerah tua" otomatis kontraknya harus berakhir sudah. Karena tuntutan kantor pusatnya yang telah menentukan vendor tunggal buat SAP Express.
Vendor "simerah tua", bakalan akan semakin panas tentunya, setelah klien mereka sebuah toko buku besar kita sikat sejak tahun 2016, sekarang klien penyumbang omset terbesar bagi mereka juga beralih secara paksa ke SAP Express. Sungguh akan tragis jadinya...
Itulah persaingan didunia pengiriman. Hal yang sama juga terjadi, ketika klien kami diambil paksa oleh "si Orange milik Negara" dan klien si Orange pun kami ambil paksa, walaupun kliennya diseberang kantor mereka sendiri.
Bukan persoalan rebut-rebutan klien. Ini murni soal pelayanan dan tarif pengiriman. Klien memang mengharapkan dengan biaya kecil, pengiriman cepat dan aman, serta mudah di cek. Just Do It.
Sungguh luar biasa ide dari Direktur Utama SAP Express, Bpk. Budiyanto Darmastono. Seluruh cabang SAP Express harus punya minimal seorang sales. Mereka dituntut untuk mencari klien, sehingga seluruh cabang diharuskan untuk bisa profit sehingga tidak membebani kantor SAP Express Pusat.
Sales SAP Express pusat dan cabang pun bisa saling berkoordinasi, sehingga bisa melakukan manufer bersama dengan satu tujuan. Tak pelak lagi, klien yang kami targetkan menjadi sumber omset SAP Express.
Sales dicabang pun juga begitu, seperti saya di Padang. Ketika saya mengetahui ada klien yang juga punya kantor cabang di kabupaten pun saya sikat langsung dari Padang. Sehingga team operasional di daerah hanya tinggal pick up dan delivery saja.
Meskipun saya stand by di Padang, namun saya bisa mengakuisisi klien dari Padang tanpa harus datang dan bertatap muka langsung dengan pengambil keputusan klien di daerah tersebut. Jika memang dibutuhkan datang langsung pun, saya juga bisa datang langsung.
Dengan sistem seperti ini bisa mengembangkan perusahaan bisa dengan lebih cepat, tanpa harus buang biaya promosi yang besar. Tidak hanya itu, sistem seperti ini walaupun modal terbatas juga akan bisa lebih efisien. Semakin banyak klien, omset semakin besar, dan karyawan pun tentu pula akan semakin banyak, dan seluruh wilayah di seluruh Indonesia pun bisa kita cover, baik itu penjemputan atau pengantaran paket/dokumen.
Sistem yang SAP Express anut selama ini, ada klien, ada omset baru akan ada kantor. Sehingga, modal perusahaan tidak tergerus lebih dalam tanpa kepastian omset, dan karyawan pun tidak merana karena ditargetkan oleh kantor pusat. Mereka tinggal menjalani dengan nyaman tanpa target mencari klien, karena sales udah berperan lebih dulu sebelum mereka direkrut atau jauh sebelum itu, sebelum kantor ada untuk tempat mereka bekerja dan beraktifitas.
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)