Langsung ke konten utama

Apakah Kami Salah?

Beberapa kali setelah aku masukan surat penawaran kerjasama untuk jasa pengiriman ke kantor-kantor. Banyak yang kami dapatkan, kami sebagai vendor jasa pengiriman yang kedua atau cadangan. 

Hal ini bagiku alhamdulillah banget, akhirnya perusahaanku mendapatkan kepercayaan untuk melayani pengiriman dokumen/paket kantor mereka. Meskipun terkadang di awal kami hanya mendapatkan 10 persen saja dari seluruh loadment pengiriman dari kantor tersebut. Ini sungguh sebuah kemajuan. Dari yang tidak dapat menjadi dapat.

Nah, biasanya untuk case yang seperti ini, perusahaan tersebut membuat jadwal pengiriman. Biasanya mereka pisahkan dengan vendor yang pertama. Misal, SAP Express diberikan kesempatan jam 3, sedangkan vendor pertama diberikan kesempatan jam 2. Dan letak dokumen/paket pun biasanya di bedakan. Tapi ada juga letak dokumen/paketnya sama, siapa saja yang datang lebih dulu ya mereka yang berhasil mendapatkan kiriman.

Saya sungguh sangat tertantang untuk bisa menggeser bahkan mendepak vendor pertama dari perusahaan rekanan kami tersebut. Ya, itulah bisnis. Jika ingin maju ya harus tingkatkan kepercayaan klien, sehingga lama kelamaan si vendor pertama bisa tersingkir dengan sendirinya.

Apakah Kami Salah?

Saya tidak bermaksud agar mereka bisa terdepak, namun mendepak sebuah vendor itu adalah keputusan klien sendiri. Memang sekian banyak klien yang telah menggunakan jasa kami, mayoritas mendepak vendor pertama mereka.

Betul juga, vendor tersebut terdepak karena ulah kami. Karena kami memberikan penawaran kerjasama yang mungkin klien mengganggap tawaran kami tersebut lebih menarik. Iya, ketika kami membuat orang terdepak, memang konsekuensinya ke depan, kami juga harus siap di tikung oleh tetangga yang lainnya.

Ada sebuah contoh, ketika vendor pertama menjemput kiriman cuma sekali saja yaitu  pukul 3 sore setiap Senin-Jumat ke klien. Maka kami memberikan garansi akan menjemput kiriman ke klien tersebut pada pukul 10 dan pukul 14.00 -14.30 Wib.

Kami mengatur waktu yang tepat, pas sebelum vendor pertama datang mengambil dokumen/paket, kurir kami telah mengambil duluan paket/dokumen dari klien tersebut.

Ulah kami ini membuat kurir vendor pertama, tidak kebagian dokumen/paket, bahkan pernah seminggu mereka tidak kebagian pengiriman, karena sudah kami embat lebih dahulu sebelum kurir mereka datang. Bahkan kurir vendor pertama, karena merasa sudah gak ada lagi kiriman buat mereka, sehingga mereka tidak pernah datang lagi menjemput kiriman di kantor klien tersebut. Otomatis, karena tidak ada penjemputan dari vendor pertama, semua pengiriman sudah diarahkan kepada kami semua.

Pengecekan pengiriman pun kami sangat mudahkan. Jika di vendor pertama, mereka butuh call dulu kantor cabang ekspedisi tersebut, kami membuat pengecekan pengiriman mereka lebih mudah. Kami siapkan link khusus yang bisa mereka akses di internet, tanpa menghubungi kami mereka bisa mencek langsung pengiriman mereka walaupun jumlah pengirimannya sebulan bisa ribuan pengiriman.

Selain itu, kami juga memberikan resi kembali kepada mereka, sehingga resi yang telah dibubuhi tanda tangan asli dari sipenerima, dengan kembalinya resi tersebut, menjadi bukti otentik bagi klien untuk menyampaikan ke PIC sipengirim bahwa dokumen atau paket yang mereka kirimkan sudah diterima oleh pihak kantor sipenerima dokumen oleh PIC A misalkan.

Tidak sampai di situ saja, kami juga melengkapi sistem pengecekan kami dengan foto penerima dan tanda tangan langsung di android. Ketika ada klaim bahwa dokumen atau paket belum diterima, sipengirim bisa melihat foto sipenerima secara langsung dan memberikan informasi ke sipenerima bahwa dokumen atau paket telah diterima di kantornya oleh mailing room atau security misalkan.

Inilah yang membuat kebanyak vendor pertama atau eksisting di klien menjadi tersingkir dengan sendirinya. Kami bukan bermaksud jahat, karena itulah dunia pengiriman, selalu ada pendatang baru. Bisnis ini mudah ditiru dan dibuat. Kuenya itu-itu saja yang diperebutkan. Wajar, jika ada ekspedisi yang baru tumbuh dan akan ada pula perusahaan ekspedisi yang akan tumbang.

Begitulah di Dunia Ekspedisi, Apakah kami Salah? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te