Langsung ke konten utama

Ganti Strategi Gaet Klien Baru

Sudah beberapa waktu ini, saya dan team ganti strategi dalam menggaet klien Di SAP Express Padang. Selama ini mencoba Door to Door, termasuk beberapa kali ke daerah. Setelah di evaluasi, untuk saat ini tidak mungkin lagi menggunakan cara lama seperti dahulu. Karena disamping klien sudah banyak, tingginya target penambahan klien sudah tidak memungkinkan lagi untuk menggunakan cara Door to Door.

Tidak hanya target penambahan jumlah klien, target melebarkan sayap sampai ke pelosok daerah juga ada. Keterbatasan waktu dan SDM termasuk anggaran harus dibatasi, membuat kami berfikir ulang dan menyusun strategi baru dalam menambah klien dengan jumlah yang lebih banyak dalam waktu yang singkat.

Saya pribadi memiliki gagasan untuk memuat surat penawaran per hari kerja minimal 5 penawaran saja. Penawaran ini nantinya dikirimkan melalui kurir, dan tunggu respon dari si calon klien. Ketika dirasa sudah lama tidak ada respon, maka saya pun melayangkan penawaran kedua dengan redaksi bahasa yang berbeda. Tidak tertutup kemungkinan akan ada juga penawaran dengan harga yang lebih kompetitif.

Beberapa kali dicoba, alhamdulillah cara ini menunjukkan hasil. Meskipun persentase peluang closing-nya masih kecil namun sudah membuahkan closing-an saja sudah syukur Alhamdulillah. Cara ini ternyata ampuh untuk beberapa kantor instansi terutama perbankan.

Berdasarkan hasil yang cukup bagus di awal permulaan, saya dan team selalu bersemangat mencoba cara ini, dan sembari selalu memperbaharui data calon prospek dan memperbaiki copy writing dalam penawaran tersebut.

Bayangkan saja, SAP Express belum memiliki kantor penjualan, hanya bermodalnya sebuah penawaran saja yang dibuat di Padang, sudah bisa menggarap beberapa klien di Kabupaten. Mungkin berbeda dengan perusahaan ekspedisi pada umumnya, yang membuka kantor cabang dahulu di kabupaten baru ada klien yang gabung.

Sejak awal ekspedisi SAP Express di Padang, selalu ada klien dulu baru kantor cabang dibuka. Karena budget perusahaan terbatas, memaksa kita untuk berfikir lebih kreatif untuk mengembangkan cabang. Dana terbatas namun omset fantastis dan keuntungan pun bombastis, tidak ada promosi yang mengeluarkan biaya satu rupiah pun.

Alhamdulillah, berkat izin Allah Swt sampai per 31 Oktober 2018 SAP Cabang Padang masih bertengger sebagai cabang dengan omset tertinggi diantara seluruh cabang SAP Express di Indonesia.

Ya, selalu mencoba cara baru, improvisasi, evaluasi cara setiap langkah yang digunakan, kemudian ambil pelajaran berharga dari sana. Selalu mengasah kreatifitas tiada henti untuk menciptakan strategi baru dalam memenangkan persaingan.

Improve or Die, jika tidak kita yang selalu berbenah meramu strategi, meningkatkan pelayanan, maka kita tidak akan bisa menang menghadapi pertarungan. Ketika kita tidak menang dalam pertarungan ini, maka kita tidak hanya berjalan ditempat, namun perusahaan bisa juga mati tergilas, oleh ganasnya tingkat persaingan di dunia ekspedisi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te