Langsung ke konten utama

Bokek Itu Karena ?

Pagi tadi, penulis ke bengkel untuk service motor. Sambil menunggu motor selesai di perbaiki, penulis buka handphone dan coba buka aplikasi telegram. Sudah lama sih, tidak buka aplikasi tersebut. Di telegram penulis hanya tergabung di beberapa group yang rasanya sangat penting untuk penulis join di sana. Banyak ilmu dan wawasan yang bisa di dapatkan dari group tersebut.

Salah satu group yang penulis join di dalamnya adalah Group Telegram dari Mas Ippho Santosa. Saking jarangnya buka Telegram, udah ratusan kiriman beliau di group tersebut yang belum penulis baca. Meskipun ada pula pesan chat soft selling dari beliau, akan tetapi lebih banyak lagi sharing-sharing yang sangat bermutu yang beliau sampaikan.

Ada salah satunya sharing pendek yang beliau posting, yaitu : Bokek Itu Karena? beliau jawab langsung. Pertama, jawabannya Gak bisa Jualan. Jawaban kedua yaitu gak bisa berhemat. Itulah jawaban yang Mas Ipho Santosa Berikan. Penulis rasa memang itu jawaban yang betul dan sangat tepat. Bokek udah jelas lebih besar pasak daripada tiang bukan? Bagaimana menurut sobat?

Kita mungkin jago jualan, namun gak bisa berhemat, maka bokek akan terjadi. Ketika kita jago berhemat namun gak jago jualan, sama juga kita juga bisa bokek. Lalu, kita harus jago kedua-keduanya. Jago jualan dan jago berhemat.

Untuk berhemat banyak yang bisa kita lakukan, salah satunya hindari pemakaian telpon yang tidak penting, matikan lampu yang dirasa tidak penting untuk dinyalakan. Untuk ditabung dan investasi, banyak tempat yang bisa kita manfaatkan. Mulai dari deposito dibank, asuransi, buka tabungan emas di pegadaian atau bank syariah, buka reksadana, saham, maupun ikut obligasi. Beli property atau tanah, ikut jad pemilik di suatu usaha. 

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk berhemat dan menabung serta investasi. Namun, pada kenyataannya sangat sulit konsisten setiap bulan untuk melaksanakannya. Betul apa betul sobat? jangankan sobat, penulis pun masih susah untuk konsisten.

Kemudian Jago jualan. Penulis sales, meskipun sudah lama berkecimpung di dunia penjualan. Satu bidang yang bisa sales jago jualnya, yaitu ekspedisi. Dulu pernah jualan asuransi gak tembus capai target, coba jualan property masih belum ada yang laku. Coba jualan online, baru satu dua yang terjual. hehehe...So, masih bisa dibilang belum jago kayaknya. 

Kalau di katakan jago seharusnya penghasilan penulis sudah harus lebih dari sekarang. Artinya juga, jika hanya jualan jasa ekspedisi saja pada saat ini, maka penulis belum bisa kaya seperti yang penulis harapkan. Namun, untuk hidup berdua dengan istri nanti InsyaAllah cukup. Tentu kebutuhan kita bukan hanya kebutuhan berdua saja, nanti ke depan ada anak, bantu orang tua dan keluarga juga beli rumah dan mobil, dan kebutuhan untuk masa depan juga tentunya. Nah, maka dari itu. Penulis saat ini masih banyak harus belajar, baik untuk jago jualan, maupun jago berhemat. 

Jualan? apa yang mesti saya jual.

Ini yang menarik, yang penulis temukan dari saran Mas Ipho Santosa. Yaitu. kita tidak harus mencoba yang belum kita bisa laksanakan. Misalkan, kita membayangkan yang sulit-sulit terus, seperti mikirkan gimana buat produk, produk apa dibuat dan lain-lain. Kalau ini yang kita bayangkan kita tidak akan bisa maju.

Cara yang terbaik adalah mulai dengan apa yang ada saja dulu. Misalkan, kita ada kenalan yang memproduksi paket online, maka kita jadi reseller produk online tersebut, kita jadi agen asuransi, kita jadi agen property. Kita bantu jualkan produk orang lain. Maka kita akan dapat komisi dari sana. Kuasai satu bidang dan dan tekuni menjual dibidang tersebut, InsyaAllah kita bisa.

Silahkan di coba sobat, semoga berhasil..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te