Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Badan Pegal, Mau Diurut?

Minggu nan lalu, Feri seorang teman sekelas pada saat kuliah, diurut sama ahli urut langgananku. Beberapa waktu sebelumnya Feri mengeluh ada yang terkilir di bahunya terasa, kemudian badan juga pegal-pegal. " Ky, ada yang kenal ahli urut gak ya?", sahutnya padaku. "Ada Fer", jawab ku. "Riky udh beberapa kali di urut sama beliau. Alhamdulillah lebih segar, pegal-pegal hilang sudah. Coba deh fer," lanjutku padanya. Nomor telpon ahli urut tersebut ku serahkan ke Feri. Namanya Pak Das, nama lengkapnya ku juga kurang tahu. Biasanya Ayahku memanggil beliau dengan sebutan begitu. Rumahnya kisaran 16 menit jika menggunakan motor dari rumahku. Biasanya, jika kita butuh ahli urut, calling saja beliau, sesuai jam yang telah kita sepakati, beliau akan datang ke rumah kita. Lumayan banyak juga langganan beliau. Disamping itu, banyak juga murit beliau yang sudah diajarkan untuk urut. Selain urut beliau juga bisa bertukang. Keseharian beliau kalau tidak menguru

Ternyata Ikan Patin Gurih Juga

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ " Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa bannaar (Yaa Allah, Berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka) " Begitulah ku lantunkan doa sebelum memulai makan siang di hari ini. Menu makan siang sekarang adalah gulai ikan patin. Bukan aku yang masak sendiri, juga bukan adik yang masak. Kami membeli sambal saja di rumah makan dekat rumah. Rasanya, baru beberapa kali ini aku makan masakan yang sama, yakninya gulai ikan patin dari rumah makan yang sama. *** Dahulu aku tidak menyukai ikan patin. Pernah salah seorang family dari suami tante, memasak tempoyak ikan patin. Karena tampilannya hancur dan kurang bagus dilihat aku sendiri tidak selera memakannya, apalagi di campur duren lagi pada saat itu. Itu pertama kali aku tidak menyukai ikan patin, meskipun belum pernah mencicipinya satu kali pun.  Ketika ku melihat banyak yang p

Beres.Id Memudahkan Anda Mencari Penyedia Jasa Terbaik

Barusan saya membaca di Involve.asia , ternyata saat ini ada juga ya semacam vendor jasa online begitu.  Anda misalkan sedang butuh jasa pembantu, tukang pipa, service AC, jasa pindahan, service mobil, sewa transportasi, pemeliharaan kantor, katering, EO, les privat, les bahasa, sampai jasa kebugaran dan jasa rehabilitasi kesehatan juga ada. Wuih...mantap semakin banyak keahlian orang bisa dibantu pemasarannya melalui vendor jasa online ini.  Ada beberapa vendor jasa online yang kulihat, yaitu : Seekmi , Beres , dan Sejasa . Ini sangat memudahkan bagi yang butuh jasa online dan butuh cepat pula. Di sini Anda bebas memilh vendor dengan penawaran harga yang beragam, sehingga Anda bisa tahu rencana anggaran dan siapa vendornya serta sejauh apa pengalaman vendor menanggani klien-kliennya yang lain selama ini.  Selain itu, sangat banyak keahlian yang bisa dibantu untuk dipromosikan. Jadi, selama ini jika butuh pembantu, tukang pipa, service Ac dan sebagainya kita sangat sulit menc

Selamatkan Piutang Perusahaan

Seorang sales tidak hanya bertugas untuk membantu meningkatkan omset, namun juga membantu team finance agar bisa selamatkan piutang perusahaan pada klien. Jika sales tidak membantu, sama saja dengan menjual namun tidak di bayar. Ya...Capek kerja aja dong? Begitulah.. Tagihan invoice pada klien merupakan piutang perusahaan. Jika tidak tertagih dengan cepat maka akan menyulitkan neraca keuangan perusahaan. Jika piutang terlalu banyak pada klien, gimana perusahaan bisa beroperasi dan ekspansi maksimal ke depannya. Maka dari itu, piutang pada klien harus ditagih sesuai waktu perjanjian yang telah disepakati bersama. Pada perusahaan ekspedisi ini yang sering menjadi kendala. Banyaknya perusahaan ekspedisi yang tersendat maju bahkan ada yang mati, salah satu penyebabnya adalah piutang yang tidak tertagih. Ini bisa jadi disebabkan oleh klien dan bisa juga disebabkan oleh SDM di perusahaan tersebut yang tidak serius dengan pekerjaannya dan melalaikan hak perusahaan pada klien mereka. 

Gagal Antar Tidak Dibayar, Sanggup?

Beberapa hari yang lalu, SPV OPS kami di Bukittinggi memberikan laporan. Ada salah satu klien  leasing yang mau bekerjasama dengan perusahaan kami. Akan tetapi salah satu syaratnya adalah jika pengiriman gagal akibat apapun, tidak ada dibayar katanya. Beliau minta pendapatku, karena ini pertama yang minta ke beliau seperti itu, beliau pun ragu dan butuh solusi dari ku. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa bisnis itu haruslah saling menguntungkan, sama-sama ridha, dan sesuai dengan tuntunan islam. Jika tidak seperti yang islam ajarkan, maka tunggu saja akan kehancuran bisnis tersebut. Pertama yang bisa saya sampaikan bahwa, bisnis pengantaran merupakan bisnis padat karya. Banyak Sumber Daya Manusia yang bergerak di sini, termasuk jika seandainya ada kesalahan akan banyak bersumber dari SDM nya. Kedua, leasing melakukan pengiriman dokumen berupa dokumen kontrak dengan nasabahnya, dokumen ke Head Office, Dokumen antar cabang mereka, BPKB, Dokumen Surat Peringat

Maju Terus Pantang Mundur

Sudah hampir tiga minggu rasanya, belum satu pun klien yang bisa deal untuk kerjasama dengan perusahaanku saat ini. Bukan aku tidak mencari klien, tiap hari Senin-Jumat selalu ada klien yang aku masukin penawaran ke sana dan ajak kerjasama dengan kami. Namun, apa boleh buat, sampai sabtu kemaren belum ada satu pun yang bisa langsung bekerjasama. Patah semangat...? tidak. Pasrah? tidak juga. Untuk hal semacam itu, sebenarnya udah terbiasa. Asalkan aku tetap santai, tenang, dan selalu berharap dan berusaha semaksimal mungkin. Di dunia marketing ini yang penting adalah aktifitas. Selama kita beraktifitas, selama mulut kita selalu "bercuap" mengenalkan jasa kita kepada orang lain. Selama itu pula, akan selalu ada kesempatan untuk menambah klien.  Jika kita berhenti dari aktifitas memperkenalkan jasa atau perusahaan kita, maka peluang tidak akan terbuka otomatis. Kita harus bersabar dan berusaha setiap hari kerja harus ada aktifitas " selling ." Alhamdulil

Coretan Disecarik Kertas Bekas

Ibu sering sedikit agak kesal kepadaku, karena menyimpan terus kertas bekas. Kertas bekas yang dimaksud adalah kertas yang sudah digunakan, namun halaman belakangnya masih kosong atau masih bisa digunakan. Ayah dan Ibu biasanya, jika melihat kertas atau bahan yang tidak dipakai pasti langsung dibuang. Agar rumah jadi rapi dan bersih. Namun, bagiku yang Alhamdulillah selalu berkeliaran ide-ide, jadi teramat sayang membuang kertas bekas yang masih bisa digunakan tersebut. *** Sabtu yang lalu, Lenny salah satu teman di kantor yang seruangan denganku juga ngomel. Ngomel yang sama soal kertas bekas. Banyak kertas bekas di sekitar meja kerjaku. Maklum, banyak input yang salah, print yang salah, atau cetak resi yang berlebih ku kumpulkan. Sebenarnya tidak hanya di meja ku saja yang ku kumpulkan, namun juga meja kerja kawan-kawan lainnya. Sayang jika dibuang, karena halaman belakangnya masih bisa digunakan. Manfaat kertas bekas itu bagiku adalah untuk mencatat ide-ide yang bergentay

Ekspansi Perusahaan dan Sate Danguang-Danguang

Beberapa Minggu yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi beberapa daerah di Sumatera Barat. Kalau dari Padang sih, cuma beberapa jam saja ke sana. Ya palingan paling jauh 3 jam an dari Kota Padang. Daerah yang saya kunjungi Pariaman, Padang Panjang, Solok, Bukittinggi dan Payakumbuh. Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Memang sekali sebulan saya mungkin harus ke daerah tersebut, untuk mengembangkan sayap perusahaan.  Kebetulan setiap ke daerah saya ditemani seorang teman bernama Dedi Anjang. Sebuah prinsip yang saya ikuti dari beliau adalah ketika kita berkunjung ke suatu daerah, coba kenali apa yang spesial dari daerah tersebut untuk makanan/minumannya kemudian coba rasanya. Jadi, dimana daerah yang kami kunjungi selalu makan/minum di tempat yang favorit dan terkenal di sana. Salah satu daerah yang satu kunjungi, yaitu Payakumbuh. Nama daerahnya Danguang-danguang. Rasanya kisaran 30 menitlah dari Kota Payakumbuh.  Siapa yang tidak kenal dengan danguang-danguang. Tempat a

Teman Yang Menolongmu Kelak

Alhamdulillah ketika di SMA dan Kuliah S1 dulu, saya pernah aktif di organisasi keislaman. Banyak teman yang saya kenal, sama-sama ikut taklim, ngaji, rapat organisasi dan  itu pun saling mengingatkan untuk meningkatkan keimanan kita masing-masing. Saya bersyukur akan hal itu. Saat ini teman-teman saya yang dahulu, sekarang sudah menyebar entah kemana. Masih banyak kesempatan saya mengulangi hal tersebut untuk saat ini. Namun, saya banyak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Padahal jika saya masih aktif, tentunya ini akan membentuk karakter pribadi saya yang lebih baik lagi, akan ada bantuan kontrol juga terhadap ibadah saya. Sehingga, saya juga bisa meningkatkan keimanan pribadi, dan bisa berpacu untuk meningkatkan amal masing-masing. Ketika berada di lingkungan heterogen saat ini, belum tentu kita bisa menulari hal positif, bahkan kita akan bisa tertular hal negatif dan larut di dalamnya. Makanya, betul yang di sampaikan oleh salah seorang teman dekatku, "Gabung lah lag

Ketika Hutang Banyak Melilit

Salah satu kebiasaan baruku adalah menonton Youtube. Video yang ku tonton paling sering seputar ceramah agama, trik, dan tips, serta panduan untuk bisnis, sales dan motivasi.  Video ceramah yang sering ku tonton adalah Ustd. Khalid Basalamah, Ustd Abdul Somat, Ustd Adi Hidayat, Ustd Syafiq Reza Basalamah dan Ustd Hanan Attaki. Ustd yang lain ada juga, mungkin karena video-video Ustd-ustd tersebut yang paling banyak di Youtube. Kebetulan barusan saya tonton video ustd Dr. Syafiq Reza Basalamah. Judulnya tentang " Ketika Hutangku Banyak. " Wah ini menarik banget. Ini kondisi ku waktu beberapa tahun yang lalu. Aku punya hutang kartu kredit yang lumayan banyak jika ukuran seorang pekerja kantoran. Alhamdulillah, sekarang Allah Swt sudah dan masih membantuku untuk melunasinya satu per satu dan sedikit demi sedikit. Melalui postingan tulisan ini, sengaja saya tuliskan semoga sobat, tidak terjebak hutang yang sama seperti pengalaman-pengalaman saya sebelumnya. Kebut

Jual Saham Leasing dan Tutup Asuransi Konvensional

Saya sangat suka investasi di saham dan juga suka dengan namanya asuransi. Sukanya asuransi, karena sudah pernah ngalami namanya kecelakaan dan membantu urus klaim asuransi adek kandung sendiri, dan alhamdulillah di bayarkan. Untuk hal tersebut, pernah saya tuliskan di blog ini dengan judul " Pengurusan Klaim Perdana ,  " silahkan dibaca juga ya. Ada pun untuk saham pernah juga saya tuliskan pada blog ini dengan judul, " Investasiku Berbuah Manis " dan  " Investasi Reksadana di IPOT FUND . " Jika sedang punya waktu luang, silahkan dibaca juga ya sobat. Saya tertegun setelah mendengar ceramah di youtube oleh Ustdz Khalid Basalamah, tentang Riba dan bahayanya. Selepas itu, mulai dari kartu kredit ku tutup satu persatu. Hal tersebut juga ku tuliskan dalam blog ini dengan judul, " Penutupan Kartu Kredit Perdana " dan  " Hore Tutup Kartu Kredit Satu Lagi . " Sudah tiga kartu kredit milikku yang ku minta ditutup.  Tinggal dua kartu kr

Bersyukur Dengan Banyaknya Pekerjaan Saat ini...

Seorang teman yang se Ide dengan saya, serta mempunyai semangat yang sama dalam memajukan perusahaan pernah menyampaikan suatu hal bahwa, ada salah seorang di sebuah kantor sub cabang kami yang sangat senang dengan tidak adanya kiriman dari salah satu klien. Klien tersebut merupakan salah satu klien besar, yang dengan susah payahnya saya dapatkan. Sejak 2015 saya masukkan penawaran, baru Mei 2017 mereka baru mempercayakan kiriman mereka dengan perusahaan saya saat ini. Sayangnya, cuma satu bulan kami bisa kerjasama, selepas itu mereka balik ke vendor lama. Saat sebulan tersebut, staf ini selalu mengeluh dengan banyaknya kerjaannya. Padahal sebelumnya beliau tidak ada pekerjaan sama sekali loh ya. Alhamdulillah, sibos mempercayakannya di kantor sub Cabang. Harusnya beliau bersyukur ada pekerjaan. Ya, gitulah mentalitas kita kebanyakan. Sekarang, rasanya tidak banyak yang bisa mereka kerjakan. Klien besar sudah banyak yang putus. Mungkin saat ini mereka tentunya lebih banyak nya

Saran Bagus, Ditolak Terus...

Masih jelas diingatan, ketika dahulu di kampus ikut organisasi. Dahulu, ketika salah satu anggota organisasi memberikan masukan dan gagasan, kita olah bersama, kaji dan laksanakan bersama, bahkan ada juga yang gagasannya kita sempurnakan. Sehingga, saat pelaksanaan gagasan tersebut serentak dan kompak serta semangat kita melaksanakannya. Berbeda halnya pada saat ini. Terkesan Top Down, dari atasan saja...Terkadang tidak semua gagasan yang dilontarkan pimpinan bagus, ada juga yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Maka, sudah sepantasnya bawahan memberikan gagasan tambahan untuk melengkapi gagasan yang dimaksudkan oleh atasan tersebut.  Seharusnya, sebagai atasan, mestinya berterima kasih kepada bawahannya, karena sudah memberikan masukan. Toh, jika tidak sesuai dengan maksud yang di tuju, atasan kan bisa melakukan apresiasi terlebih dahulu dan membetulkan ide dari bawahannya dengan mengungkapkan dimana kelemahan ide tersebut. Jika butuh dikaji, terima dulu gagasa

Komitmen Menjaga Service

Saya sebagai sales, sering berdebat dengan kawan di bagian Operasional. Perdebatan kami sering berkisar seputar menjaga service, terutama untuk pengantaran yang bisa lebih cepat dan aman. Selama ini, produk yang dijual, ada yang reguler, ada yang ODS, ada yang SDS. Namun, antara ODS dan Reguler sama saja untuk segi servicenya, beda di harga saja. Ini tentu merugikan customer, bayar mahal, namun servicenya sama saja. Saya sudah bilang sejak awal, jika ada produk ODS namanya yang kita jual, maka kita butuh komitmen menjaga servicenya. Misalkan, service ODS harus diberangkatkan langsung ke tujuan, tanpa transit. Misalkan kiriman ODS ke Jambi dan Pekanbaru, maka jika ada paket/dokumen tujuan Jambi dan Pekanbaru jangan pula diterbangkan ke Jakarta, tapi langsung via darat ke Jambi dan Pekanbaru langsung. Padang ke Jambi dan Padang ke Pekanbaru bisa semalam saja dengan mobil atau via darat. Maka, jika kiriman ODS, mau tak mau harus kita berangkatkan via darat walau hanya ada satu dokume

Hore, Tutup Kartu Kredit Satu Lagi...

Alhamdulillah, akhirnya kartu kredit saya sudah bisa ditutup satu lagi. Proses yang lumayan lama untuk menunggu penutupan ini. Bank penerbit kartu tidak ada masalah sebenarnya, pelayanannya bagus dan ramah. Selain itu, pemberian kenaikan limit sungguh sangat mudah. Bukan persoalan pembayaran, yang menjadi alasan penutupan kartu ini. Persoalan yang sesungguhnya, saya ingin menghindari diri dari riba. Saya sangat lega, ketika kartu ini bisa ditutup. Plong terasa. Dengan ditutupnya kartu kredit yang satu ini, saya bisa lebih menahan diri lagi untuk tidak berbelanja. Bukan stop belanja, tapi membatasi diri. Semakin mudah dan banyak fasilitas, semakin tergiur untuk mengesek kartu kredit tersebut. Sebenarnya kasihan juga pegawainya, membujuk saya lagi untuk terus menyimpan kartu tersebut dengan tidak ada biaya tahunan sama sekali. Memang, salah satu kegunaan kartu kredit untuk memudahkan transaksi, namun saking memudahkan, kita bisa terjerumus dalam kubangan hutang yang selalu ber