Langsung ke konten utama

Aku di Hari ini...

Sabtu, 23 September 2017

Hari ini seperti biasa, ku berangkat keluar rumah menuju kantor sekitar pukul 08.00 Wib. Tak ada yang istimewa di hari ini, sama seperti hari-hari sebelumnya. Hanya saja, setiap Sabtu ini aku terasa lebih ringan, karena tidak begitu banyak kerjaan pada hari ini. Beberapa administrasi seperti laporan mingguan dan update database klien, kemudian beberapa invoice/ tagihan klien yang harus ku tagih.

Jujur sebenarnya, kegiatan prospek yang lebih melelahkan dibandingkan menagih atau pick up. Karena dalam memprospek, lebih banyak menyita pikiran dan perasaan. Jika deal, lega rasanya. Namun, ketika klien belum bisa menerima tawaran kita apalagi langsung menolak, maka butuh proses untuk mendamaikan perasaan. Jika tidak bisa, biasanya aku langsung mengupat sang klien atau marah-marah dalam hati. Sebenarnya ini biasa saja, karena sales harus mengakrabkan diri dengan penolakan. Ibarat rasio di asuransi 10 orang yang kita datangi, hanya satu yang akan bisa deal. Dengan mengakrabkan diri dengan penolakan, maka perasaan bisa kita kontrol dan pikiran positif bisa selalu muncul.

Gak salah mereka juga sih, kalau mereka menunda bahkan menolak langsung. Wajar saja mereka butuh pelajari dahulu, minta saran dan keputusan dari atasan mereka dahulu dan sebagainya. Atau cara ku dalam menjelaskan yang belum bagus. Wajar saja jika mereka menolak. Greget dari tawaran yang ku ajukan bisa jadi juga. Kalau tidak ada sesuatu yang istimewa dibandingkan vendor yang mereka gunakan saat ini, bagaimana produk ku bisa mereka pakai.

Kembali ke kegiatan hari ini. Laporan mingguan dan database sudah ku update dan ku kirim ke admin sales di Jakarta. Jadi, kami seluruh sales harus membuat laporan harian dan laporan update database klien dan mengirimkannya via email ke admin sales pusat di Jakarta. Gunanya sebagai barometer bagi manajemen untuk memantau kegiatan sales dan kacab di cabang seluruh Indonesia. Meskipun sih, gak semuanya mereka baca dan berikan feedback yang menendang. Setidaknya apa yang disuruh sudah kita kerjakan. Amanah yang diberikan telah di jalankan dengan maksimal.

Kemudian menagih, invoice ku susun satu persatu dan mempertimbangkan rute dan waktu. Sabtu tidak banyak kantor yang buka, kalau pun ada kantor yang buka, kebanyakan diantaranya hanya setengah hari saja. Ketika ku susun invoice, maka ku putuskan untuk melakukan penagihan ke pegadaian saja. Dari empat tempat, tiga tempat saja yang ku prioritaskan. Karena salah satunya, harus ada data closingan yang aku pun belum tahu apa sudah diserahkan oleh EDP/ kurir atau belum. Kalau ku tagih langsung sementara laporan closing belum di serahkan, bisa jadi malu aku nanti.

Alhamdulillah, semuanya sudah tertagih dengan baik dan lancar. Senang berurusan dengan pegadaian. Gampang urusan dan bayarnya juga mudah. InsyaAllah semoga ke depan kami selalu bisa menjaga amanah dari mereka. Dan semoga juga tidak ada pesaing yang masuk dan menggantikan posisi kami sebagai vendor tunggal.

Sabtu, sesuai jadwal pulang harusnya jam 3 sore udah clear semua, karena masih ada paket dari Payakumbuh yang belum datang, sehingga kami terpaksa tunggu paket tersebut. Agar bisa dikirim semua hari ini dan Senin sudah bisa diterima oleh sipenerima di tempat tujuan. Sambil menunggu, ada driver yang cuci mobil, aku dan Anjang buang sampah yang sudah menumpuk di kantor dan sisanya ada yang tiduran dan ngobrol. Akhirnya jam 17.00 Wib paket yang di tunggu masuk juga. Beberapa menit setelah itu, kami bantu input dan karungin, kasih merek dan masukin ke mobil yang antar ke bandara, barulah ku bisa pulang pada pukul 17.30 Wib.

Itulah kegiatan ku hari ini sebagai bagian dari sebuah perusahaan ekspedisi di Kota Padang. Memang rasanya dan banyak rekan-rekan ku bilang aku turun grade kerjaan. Namun, aku merasa sangat beruntung. Karena, kerjaan lebih menyenangkan dan aku bebas melakukan apa pun, sehingga ide-ide ku untuk memajukan perusahaan bisa diakomodir. Yang terpenting, setiap klien yang berhasil ku ajak bergabung menggunakan jasa kami, akan banyak juga SDM yang bisa kami rekrut. Semoga bisa sedikit menurunkan tingkat pengangguran di kota Padang.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te