MasyaAllah, Tanaman Sawo dipekarangan ku tumbuh dengan suburnya. Semoga ke depan, aku bisa memetik buahnya dengan banyak, sehingga bisa pula berbagi dengan tetangga di sekitar ku. Aamiin.
Tanaman hias di tepi jalan yang ditanam Ayah juga subur. Tatanan yang cantik, bunga yang beraneka ragam warna memanjakan mata memandang. Alhamdulillah, berkat hujan yang turun dengan rutin menambah kesuburan tanaman hias tersebut. Tanaman kangkung ku pun Alhamdulillah juga tumbuh dengan segarnya.
Pekarangan yang telah di tata sangat apik oleh Ayah, sekarang agak sedikit terganggu. Bagaimana tidak, kucing-kucing sangat banyak berkeliaran. Subhanallah, kucing tersebut selalu berkeliaran di pekarangan. Saking semangatnya berkeliaran, tanaman ku banyak terganggu akibat kucing. Begitu juga dengan kotorannya. Tanah-tanah di pekarangan, di karuk-karuk untuk menutupi kotorannya sendiri. Ini sih gak terlalu masalah. Namun, akibat kotoran tersebut, semut pun menjadi banyak di pekarangan dan bisa menjalar ke seluruh halaman rumah.
Semut pun juga banyak bersarang di bawah tanaman hias, tak hanya semut merah, semut hitam pun juga banyak berdatangan dan memenuhi ujung tanaman sawo ku. Entah apakah dapat mengganggu tanaman sawo atau tidak belum bisa ku pastikan. Cuma bisa terlihat dari buah sawo yang sudah membesar semuanya di tutupi semut hitam. Entah karena getah sawo entah karena apa, membuat semut sangat betah di buah sawo tersebut.
Akibat kucing berkeliaran dan makan berserakan, membuat sisa-sisa makanan juga mengundang semut merah yang banyak pula. Sehingga, bisa merembet pula ke dalam rumah.
Ini baru di pekarangan. lain hal lagi di dapur. Subhanallah, tikus sangat banyak berkeliaran. Dulu ketika si kecil, neneng, dan si kakek (nama kucing ku) masih hidup, boleh dikatakan tidak satu ekor pun tikus di dapur. Semenjak mereka telah mati, wah...tikus generasi selanjutnya yang menginjakkan kaki dan meninggalkan kotoran di dapur ku.
Dari cicak, siblack, hanya si semut (nama kucing ku) yang bisa diharapkan bisa menangkap tikus di dapur. Namun, ketika si semut di suruh masuk ke dalam rumah. Tong sampah, diberantakinnya semua. Belum lagi, kalau si semut bosan dalam rumah dan minta keluar rumah, suara meongnya bisa sampai terdengar ama tetangga. Meskipun begitu, saya cukup terbantu dengan perannya menangkap si tikus. Satu tikus dalam seminggu bisa dia tangkap, itu sudah Alhamdulillah.
Salah satu penyebab tikus masuk dalam rumah, adalah dari got depan yang tertutup rapat semua. Saluran air pembuangan juga tidak di tutup. Sehingga, tikus bisa masuk dalam rumah. Dahulu, tikus bisa masuk ke dapur dari celah belakang rumah. Tapi, sekarang celahnya sudah di tutup rapat.
Dilema juga jadinya. Ketika kucing diusir, tanaman bisa bebas, gak ada gangguan. Mungkin semut pun, bisa tidak ada lagi atau jadi sedikit, karena makanan tidak berserakan dan kotoran kucing juga tidak ada. Namun, tikus jadi tambah banyak. Trus, solusinya gimana?
Setelah searching di internet, aku menjadi dapat ide. Pertama, untuk membatasi aktifitas kucing di pekarangan. Cuma dua kucing yang diizinkan makan di pekarangan. Pertama, si black dan kedua di semut. Selebihnya akan diusir secara halus. hehehe...jangan pernah berbuat kasar ya, kasihan kita. Kemudian agar kotorannya tidak berserakan di taman, di taman ku tanam bawang putih sama serai, nanti jika ada kulit jeruk, akan ku sebarkan di taman, sehingga si black dan si semut tidak betah buang air di sana..hehehe....Kucing kan gak suka bau tanaman bawang putih dan serai.
Nah, kemudian untuk meminimalisir jumlah semut merah dan hitam, dipekarangan. Nampaknya aku butuh bubuk kopi atau air cuka. Sehubungan, kopi ada dan yang minum tidak ada, jadi ku sebarkan saja di pekarangan. Untuk penggunaan air cuka, campur sedikit air cuka dengan air, kemudian semprotkan ke tempat semut bersarang.
Kemudian si tikus, untuk meminimalisir mereka. Aku akan tutup seluruh lubang air dulu. Kemudian selesai masak, semuanya harus sudah rapi kembali. Tidak boleh ada perkakas yang berserakan letaknya, apalagi sisa-sisa makanan. Kemudian, kapus barus akan ku sebarkan di sekitar daerah yang rawan di lalui tikus.
Itu dulu ya, strategi perangnya. hehehe. Iya, rumah ku, tentu aku yang berkuasa, bukan kucing, semut, apalagi tikus. Enak aja !!! Kamu ada pengalaman yang serupa pula sobat?
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)