Langsung ke konten utama

Masak Pangek Ikan Dulu...

Malam ini adalah jumat malam, bertepatan dengan hari Raya Idul Adha 1438 H. Kegiatan potong hewan qurbannya akan dilaksanakan besok. Alhamdulillah kembali dapat kepercayaan lagi untuk bantu panitia qurban di komplek rumah ku. 

Hari ini tidak ada kegiatan yang berarti, palingan cuma beres-beres rumah dan habisin lontong buatan Ibu...hehehe...

Oya, sibungsu Yana, kami antar menjelang maghrib tadi ke pool family raya, karena harus bertugas di Jambi, selama seminggu untuk bantu sementara kakaknya menjaga si bayi Adit. Maklum, nenek dan kakeknya Adit harus ke Padang buat selesaikan urusan dalam seminggu ke depan, setelah itu akan balik lagi ke Jambi menemani Adit, dan orang tuanya.

Malam ini saya baru belajar buat pangek ikan, maklum dahulu hanya bermodalkan masakan orang tua, sekarang nampaknya gak bisa diharapkan lagi, karena orang tua harus hijrah sementara ke Jambi. Kondisi yang memaksa harus mandiri banget.

Ternyata memasak pangek tidak terlalu sulit. Bahan yang perlu disiapkan, yaitu : Ikan, Cabe giling halus, Daun salam 2 lembar, daun jeruk 2 lembar, daun ruku-ruku, serai sebesar jari telunjuk, daun kunyit, bawang merah, bawang putih, jahe yang dihaluskan, asam kandis 1 biji, lengkuas yang di haluskan, garam, royco sapi, dan gula merah secukupnya...

Cara buatnya, pertama masukkan air putih ke dalam kuali pengorengan sekitar 3 gelas ukuran biasa, kemudian masukan 1 sendok makan cabe giling halus kemudian dikacau. Setelah itu, masukkan daun salam 2 lembar, daun jeruk 2 lembar, serai, daun kunyit selembar, asam kandis dan daun ruku-ruku. Sementara itu, giling halus/diblender bawang merah 5 siung, bawang putih 2 siung, jahe seukuran ibu jari dan lengkuas ukuran sepertiga ibu jari. Setelah diblender langsung masukan dalam kuali dan diaduk terus sampai airnya agak berkurang/ agak mengental dari jumlah semula. Ikan sisiak yang telah bersih kita masukkan, mungkin sekitar 8 potong tipis dengan ukuran 5 cm x 3 cm atau bisa juga menggunakan ikan taneman yang kecil atau ikan laut lainnya. Kemudian beri taburan garam setengah sendok makan, tambah royco sapi secukupnya dan tambahkan gula secukupnya, agar tidak terlalu pedas. Biarkan sampai ikannya matang, atau kuah lebih kental. Selesai deh...

Besok mau masak apa lagi ya? yang jelas akan berhubungan dengan daging sapi pastinya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te