Sore ini aku mendapatkan sebuah kiriman WA dari salah seorang klien. Setelah membaca isi WA tersebut terasa marah dan sangat kesal sekali rasanya. Tapi, tak mungkin lah kekesalan itu aku kembalikan lagi pada klien tersebut. Pikir positifku timbul, mungkin beliau juga habis kena marah oleh customernya. Sekali lagi ku baca dengan jelas isi WA tersebut dan mencari akar masalahnya.
Ya, Aku seorang sales. Seingatku belum pernah tanggungjawab pekerjaan yang ku lalaikan. Namun, klien ini merasa aku lari dari tanggung jawab. Tanggung jawab apa? Beliau ku akui pernah menghubungi ku kemaren dua kali, cuma gak terangkat, karena HP tinggal di kamar dan aku sibuk dengan pekerjaan membantu Ayah dan Ibu beres2 rumah. Mau, telpon balik pulsa pun gak sampai, setelah itu aku gak ingat lagi harus telpon balik. Baru sore ini, beliau kirimkan sms kembali untuk suruh baca WA di nomor HP yang satunya yang kebetulan mati total sejak pagi karena blm di cas. Selepas baru sampai di rumah, sehabis temani ibu berbelanja, barulah ku coba cas dan hidupkan Hp tersebut. Dari sanalah sms dan isi WA beliau ku baca.
Persoalan ternyata kiriman yang belum sampai ke tangan customer klien tersebut. Klien ini sangat baik sebenarnya, semua pengiriman online beliau upayakan semuanya untuk di arahkan ke jasa pengiriman kami, yang biasanya dengan JNE dan Pos, beliau arahkan ke SAP Express.
Sebenarnya beliau sudah konfirmasi sebelumnya apa mungkin paket ini sampai ke tujuan sebelum lebaran. Aku jawab, dari segi estimasi waktu, InsyaAllah sampai buk. Cuma tiada yang pasti di jasa pengiriman ya buk, rencana sudah kita tentukan, tapi rencana Allah yang lebih pasti. Bagaimana pun saya hanya bisa kirimkan secepatnya dari Padang dan monitor kiriman Ibuk.
Alhamdulillah, kirimannya sesuai estimasi waktu. Namun, lantaran diperusahaan kami hari Minggu libur, sehingga tidak ada pengantaran. Customer beliau marah2 minggu pagi, pelampiasannya ke saya minggu siang, karena tidak terangkat dilampiaskan Senin Siang jadinya..hehehe. Cuma paketnya Senin pagi telah diterima oleh customer beliau.
Sebenarnya yang ingin ku katakan pada tulisan ini adalah semua kegiatan usaha pasti ada resikonya, bisa dimarahi customer, rugi atau pun yang lainnya. Cuma bagaimana kita menyikapi dengan hal yang positif dan jangan cepat berburuk sangka pada orang lain. Terkait bisnis online juga seperti itu, disatu sisi kita ingin meyakinkan ke customer bahwa layanan kita bagus, namun di satu sisi lainnya, kita juga bergantung pada orang lain, seperti suplier dan jasa pengiriman. Hal yang juga sama, jasa pengiriman juga bergantung pada SDM dan Jasa transportasi lainnya. Jadi ada kesaling ketergantungan satu sama lain.
Wajar, jika customer cemas. Si pembeli tidak tahu alamat lengkap si penjual, orangnya gimana dan sebagainya. Sementara dia sudah keluarkan uang untuk pembelian paketnya. Namun, customer juga harus mengerti bahwa antara jarak dan waktu hanya bisa diestimasi tidak bisa di pastikan. Ya, tentunya perusahaan jasa pengiriman tidak mungkin melalaikan tanggungjawab pengantaran.
Begitu juga dengan sales, mana ada sales yang ingin kliennya bangkrut. Sales juga manusia, ada waktu bekerja dan ada waktu untuk istirahat, ada juga waktu untuk keluarga. Meskipun begitu sales juga harus siap sedia untuk dihubungi 24 jam. Dan juga rela menjadi tempat pelampiasan marah kliennya..
Komentar
Posting Komentar
Mohon kesediaannya untuk meninggalkan komentar untuk tulisan ini..
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)