Langsung ke konten utama

Pilihanku?

Dimulai tanggal 13 Oktober 2015 kemaren, tampak suatu hal yang terjadi diluar kebiasaan. Banyak orang berbondong-bondong datang ke kantor ku, tidak lain tidak bukan, untuk menitipkan sebuah amplop dan berharap mendapatkan sesuatu dari kantor ku. Ya, mendapatkan sebuah kesempatan untuk bekerja.

Suatu hal yang sangat membanggakan, orang banyak datang dan melamar. Namun, sebenarnya menjadi miris bagiku pribadi, karena tingkat pengangguran semakin meningkat. Tingkat ketersediaan lapangan kerja sangat sedikit dibandingkan dengan pelamar kerja. 

Suatu hal yang ku banggakan dari tempatku bekerja saat ini, yaitu kebutuhan SDM angkatan kerja sangat lah tinggi. Ya, sebuah perusahaan jasa pengiriman tidak luput dari kebutuhan SDM yang banyak. Semakin banyak klien yang dilayani, tentunya juga akan membutuhkan tambahan SDM yang mumpuni. 

Soal lamaran..Lamaran pekerjaan maksudnya. Ratusan surat lamaran sudah masuk ke kantorku sejak tanggal 13 Oktober tersebut. PIC telah ku tunjuk sebelum informasi lowongan disebar. Tugasnya untuk menyeleksi berkas dan mengarsipkannya dengan baik serta memprosesnya, agar bos ku (pimpinan cabang) bisa menyeleksinya dengan mudah. Eh, semua teman dikantor pada ikutan pula, melihat semua berkas, dan memperhatikan foto-foto yang melamar..woalah...Apalagi semua kurir yang notabene pria semua..tak pelak lagi, jimes dan pak syamsul juga gak mau kalah, memplototin berkas satu per satu..

Belum lagi proses seleksi dimulai, request padaku sudah mulai berjalan. Ada yang bilang, bagus pilih ini..., saya suka ini..., yang ini aja Riky, ini cocok lho..., yang ini orangnya pasti ramah cantik dan menarik...panggil ini aja ya untuk wawancara...pada mau nya semua...

Nah, gini aja...sahutku. Kita buka posisi untuk Customer Service, jadi butuh orang yang seperti ini...ini...itu...dan begono ya...Yang bisa ini..itu...yang sifatnya...gini...gitu...yo..Lihatlah lagi datanya, ada yang sesuai gak, bilangku lagi? yeyeye...udah dijelasin panjang lebar yang disodorkan tetap aja...yang fotonya paling cantik menurut mereka semua...Waduh...

Oke, lebih fair, usulan mereka semua ditampung.  Si bos pun memilih yang mana sesuai kebutuhan posisi di kantor...setelah semua dipilih berdasarkan data yang masuk, terpilihlah beberapa yang akan di wawancara dengan berbagai pertimbangan yang matang dari sibos...Sibos sebenarnya mengajak ku juga untuk menginterview...lanjut ajalah bos..Biar aku menginterview calon pendampingku saja suatu saat nanti...Pada katawa semua teman di kantor...hehehe..

Bagiku siapa saja yang menjadi teman sekantor tidak masalah, seorang sales sudah mudah beradaptasi dengan orang baru dan lingkungan baru. Suatu saat, dimana pun berada dia bisa tumbuh dan berkembang. Makanya aku sangat menyenangi pekerjaan ini. Ketemu orang baru dan mengenal karakternya adalah sesuatu yang menyenangkan. 

Tetap semua keputusan ditangan si bos, siapa pun dipilih, semua harus mengamini, meskipun ada yang sedikit kecewa didalam hati,...hehe nyentil Ijim, Nanda, dan pak Syem..

Jadi pilihanku? Ya, untuk urusan rekrut seperti ini aku gak hobi..dan gak ada ilmunya juga di sana..

Bagiku, lebih baik sediakan saja SDM-nya, untuk urusan pekerjaan dan team work serta selebihnya biar ku handle.  Teringat masa di kampus dulu…Kenangan terindah dan pembelajaran yang sangat bermanfaat…Terima kasih ROHIS, OSIS dan LDK.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Cek Kiriman Standar Express untuk Penerimanya di Padang

Saya sering kali mendapatkan telpon dari sipenerima paket Standard Express untuk penerima dalam Sumatera Barat . Tidak hanya ke nomor pribadi saya, ke kantor SAP Express yang beralamat di jl. Jhoni Anwar No. Q 8 Ulak Karang Padang juga begitu, terlebih ke nomor telpon kantor 0751-446508. Setiap kali sipenerima bilang standard express, CS SAP Express langsung bilang saja, maaf salah sambung, Ini kantor SAP Express.  Ada juga yang ngotot dan menghubungi saya kembali dari nomor telpon yang berbeda. Lalu, saya jawab lagi, maaf Bu, sudah saya sampaikan bahwa kami bukan Standard Express, tetapi kami adalah SAP Express (Satria Antaran Prima). Kalau yang Ibu tanyakan tadi, mohon maaf saya tidak mengetahui. Memang benar, saya belum pernah mendengar apa itu ekspedisi Standard Express, apalagi untuk posisi kantornya di Padang saya belum pernah lihat.  Kemungkinan mereka baru menggunakan vendor lokal atau nebeng kirim paket melalui ekspedisi lainnya. Saking sering kena telpon seperti itu, saya

Pengalaman Pertama Ganti Regulator Gas

Sudah tiga hari kami tidak bisa masak di rumah. Kompor gas di rumah tidak bisa menyala. Ketika tabung gas yang habis kami ganti, pas mau pasang tabung yang baru, selalu ada bunyi sssssssts.... Ini pertama saya mengalami hal seperti ini, biasanya pas pasang pertama keluar bunyi seperti itu, dibuka dan coba lagi pasang gak ada bunyi untuk yang kedua. Namun kali ini, sudah berkali-kali di coba tetap saja keluar bunyi mendesis dan tercium aroma gas di dapur. Regulator yang kami gunakan sejak awal pasang kompor gas di rumah bermerek Star Cam seperti gambar di atas. Produk ini sangat bagus dan gampang pasangnya, namun untuk tabung gas yang berisi 3 kilo. Ketika tabungnya bentuk pegangannya tidak sesuai ukuran lekukannya atau mungkin penyok, maka agak sulit memasang regulator tersebut yang sesuai presisi. Sehingga, saya sering meluruskan dulu gagang tabung gas, dengan memukul dengan palu atau batu. Ketika regulator gak lurus pasangnya, sering terdengar suara mendesis...issst dan tercium b

Pengalaman Perdana Ikut Gurah Kesehatan

Tadi malam saya pertama kali mengikuti gurah kesehatan. Informasi tentang apa itu gurah dan manfaatnya sebenarnya sudah sejak se bulan yang lalu, info ini diberitahukan oleh Arif serta Ayahnya pada ku. Namun, karena sehubungan dengan bulan puasa, makanya kegiatan gurah ditiadakan pada saat itu, dan habis lebaran diadakan kembali. Kegiatan gurah kesehatan ini aku ikuti di Miftahussyifa, sebuah pondok pengobatan alternatif. Mulai dari pengobatan bio energy, totok wajah, gurah dan steam mata, gurah kesehatan serta bekam tersedia di sana, begitu juga dengan obat-obatan herbal yang di racik sendiri oleh Yayasan Miftahussyifa Bengkulu. Ketika saya bertanya ke salah satu terapisnya, yayasan Miftahusyifa ini sudah ada cabang se Sumatera dan Jawa, dan pusatnya di Bengkulu. Untuk di Padang saja stafnya kurang lebih 10 orang dengan keahlian yang berbeda-beda.  Untuk berobat pun di sini tidak ada dipungut biaya, namun hanya disediakan kotak sedekah, kita tinggal isi kotak sedekah te