Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Rutinitas yang Sehat Setiap Tiga Bulan Sekali

Hari ini, yang ke beberapa kali aku melakukan donor darah. Ada yang berbeda kali ini. Niatnya untuk menolong adik teman yang di rawat di rumah sakit akibat kecelakaan dan butuh beberapa kantong darah. Sebenarnya harusnya kemaren, namun aku tidak bisa. Alhamdulillah, kemaren kebutuhan akan darahnya tercukupi.  Dikarenakan tidak ada lagi surat pengantar untuk PMI, maka dipastikan darahnya cukup untuk pasien, dan aku gak perlu donor lagi. Kepalang tanggung dan juga sudah waktunya donor ya, sekalian saja jadi pendonor sukarela. Ini baru pertama kali aku menjadi pendonor sukarela. Biasanya mendonor untuk menolong teman-teman yang membutuhkan saja.  Pada saat donor sebelumnya, aku bertemu dengan dua orang pendonor, satu pendonor sukarela dan satu pendonor untuk keluarganya. Dari cerita yang ku dapat dari pendonor sukarela tersebut, beliau sudah lama mendonorkan darah secara rutin. Seingat saya, ketika melihat kartu donornya sudah lebih dari 10 kali. Luar biasa, usia beliau masih 30

Investasiku Berbuah Manis..

Sudah lama, menelantarkan saham-saham ku di IPOT. Baru hari ini, hati tergerak untuk melihat lagi portfolio ku yang sudah ku utak-atik sejak maret 2013. Betapa terkejutnya aku, 3 emiten yang kupegang beberapa bulan lalu, naiknya signifikan, sampai 53 %. Inilah keuntungan terbesar yang pernah kualami. Sehubungan dengan sedang butuh duit, tarik saja lah dulu, sampai ketika harganya sudah mencapai titik terendah baru diangsur-angsur untuk memilikinya kembali. Memang gaya investasi ku di saham, memakai analisa fundamental, karena untuk jangka panjang. Seharusnya dibiarkan saja dulu. Bagusnya, kita mencicil tiap waktu untuk memiliki saham-saham yang bagus. Dengan begitu hasilnya jauh lebih maksimal.  Sedari dini,  kita harus melakukan investasi. Namun, sembari itu kita juga harus analisa tentang proteksi kita. Apakah jiwa dan kesehatan sudah kita asuransikan. Jika proteksi kita sudah memadai, maka investasi harus kita tingkatkan, baik melalui usaha riil, reksadana, saham, propert

Meragukan Keputusan Yang Telah di Pilih

Entah mengapa, aku merasa meragukan keputusan ku untuk stay di jalur asuransi . Habisnya sudah lewat sembilan bulan aku di sini belum menunjukkan sesuatu yang berarti. Ternyata pekerjaan di asuransi tidak semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang mesti kita kerjakan. Waktu terasa terlalu singkat untuk melakukan semua tugas tersebut. Wajar saja, bila agen-agen yang telah sukses untuk memilih fokus di sini dan rela meninggalkan pekerjaan mereka yang dahulu. Toh, padahal pekerjaan mereka terdahulu juga banyak yang sangat luar biasa penghasilannya.Ya, itulah visi menolong banyak orang. Membuat mereka semua tegar dan bertahan di dunia asuransi ini. Malam ini, ku putar video sharing dari leader yang luar biasa di Prudential. Beliau berkisah tentang tanaman Aglonemanya yang beliau tanam.. Suatu saat dihari libur, beliau bermenung-menung di taman rumahnya. Ketika itu beliau memperhatikan 2 batang Aglonema beliau yang masih tersisa, dan ada sebuah pot besar didekat sana yang s

Bukan Pemberi Harapan Palsu (PHP)

Yes , I am Prudential . Sekarang saya sudah proklamirkan bahwa saya agen asuransi dan InsyaAllah selamanya akan berprofesi sebagai agen asuransi . Ini adalah pekerjaan yang mulia, misi yang mulia untuk semua orang. Ya, ini tidak hanya sekedar pekerjaan iseng-iseng, tapi pekerjaan yang serius untuk digeluti, full heart . Suatu hari, saat saya sedang canvassing di sebuah toko, baru memperkenalkan diri saja saya Riky dari Prudential , Ibu tersebut langsung bilang, saya sudah ada asuransi dan saya tidak butuh asuransi . Walah.., padahal saya mungkin tidak ada niat langsung jualan, cuma kenalan saja. Langsung di cut seperti itu..Kalau Anda jadi saya, anda akan lari dari toko itu langsung? Kalau seperti ini calon klien saya jadi tambah semangat, ingin berkenalan dengan beliau. Ketika saya langsung di bilang seperti itu lantas saya menyahut, " Wah, bagus itu, Ibu sudah ada asuransi . Jadi, saya tidak perlu lagi jualan ke Ibuk saat ini. Tetapi, boleh saya kenalan dengan i

7 Langkah Menuju Kesuksesan Perencanaan Keuangan

1. Kembangkan Rencana Keuangan Perencanaan sangat besar artinya bagi kesehatan kondisi keuangan Anda. Buat daftar tujuan jangka pendek dan jangka panjang Anda. Dengan mengetahui tujuan-tujuan Anda, Anda dapat merumuskan cara untuk mencapainya, dan segera memulai langkah-langkah untuk mewujudkannya. Mungkin Anda berpikir ," Gimana nanti aja deh ...".  Coba Anda renungkan saat ini juga apakah kita akan memliki penghasilan seperti ini selamanya , dan apakah tujuan hidup kita akan tercapai begitu saja tanpa perencanaan yang jelas? Tampaknya gak mungkin deh.. 2. Taati Budget Anda Pas jam makan siang, Anda mampir ke ATM dan ingin mengambil uang 50,000 untuk makan siang di luar (sekali-kali gak di pantry lah...). Pada saat Anda lihat saldo yang tersisa ternyata tinggal 20,000!! Hei, kemana saja perginya uang Anda?? Ini semua kembali ke masalah budgeting. Sebisa mungkin monitor secara ketat pengeluaran Anda sehari-hari.  Buatlah catatan, berapa banyak yang h

Balada Para Pelindung Kehidupan (Agen Asuransi)

“ Saya rugi punya asuransi , selama ini saya tidak pernah klaim dan sehat-sehat saja. Jadi saya niat mau tutup saja, mending uangnya saya masukkan tabungan saja.” Seorang sahabat saya bertutur via Blackberry Messenger mengeluhkan premi yang terus-terusan dibayarnya di asuransi yang dia beli sekitar 2 tahun yang lalu. Dari larik-larik bahasanya dia kecewa karena tidak ada manfaat yang dia rasakan selama dia membayarkan premi tersebut. Nyesek , gitu katanya. Asuransi ini memang bentuk hubungan yang unik , untuk memahaminyapun butuh cara pandang yang tidak biasa. Hmmm, bagaimana ya… OK, bagaimana kalau seperti ini : Toni ingin mengembalikan gembok besi yang telah 3 tahun dibelinya dengan mengatakan, “Saya dulu berniat membeli gembok ini untuk keamanan, tapi ternyata rumah saya aman-aman saja.” Penduduk komplek bermaksud memecat satpam yang telah mereka pekerjakan selama 9 bulan, “Dulu kami pekerjakan dia karena baru ada motor salah satu penduduk yang hilang, tapi setelah itu

Sebuah Prinsip

Susah senang hanya diri yang tahu tak usah dibicarakan pada siapa biarlah membatu jadi kenangan terindah karena itu sebuah pengabdian.. yang penting sebuah kepercayaan dari orang yang di tuju bagi mereka sebuah persiapan diri dan keluarga untuk masa depan Resiko dan Senang kemudian, tiada yang tahu yang terpenting sediakan payung sebelum hujan membasahi diri..

Tugas..

Ratusan langkah ditapaki, hampir setiap hari Menelusuri Jalan menemui banyak orang, kenal maupun tidak Bicarakan perencanaan keuangan dan proteksi untuk masa depan mau tak mau bola tidak di tangan yang penting sebuah pesan telah di sampaikan Ini pekerjaan yang teramat penting dan mulia Sabar dan kegigihan menjadi modal yang utama Menapaki Tugas ini.. Padang, 11 November 2014